%Anxious

36 15 12
                                    

Sorry typo...

.
.
.
-------

Kepala yang terasa pusing, namun matanya tetap dipaksakan untuk dibuka. Menghela nafasnya dengan halus, membuatnya menggelengkan kepalanya kasar ketika ia mencoba mengangkatkan kepala.

Ketika matanya benar-benar terbuka, membuat ia kebingungan dan memutarkan bola matanya kesana kemari.

"Dimana aku?". Tanya Young hee membuka mulutnya pertama kali. Ia mencoba bangkit dan duduk di atas ranjang tersebut. Yang jelas itu bukanlah kamarnya.

Young hee memikir-mikir kemudian setelah mengingat ia membelalakkan matanya serayaan menjambak rambutnya sendiri dengan kedua tangannya.

"Terakhir kali aku ingat, aku sedang ada di bar. Terus kenapa aku ada disini di kamar ini sekarang? Siapa yang membawaku kesini? Astaga!!". Young hee terus berdialog pada diri sendiri dengan ekpresi wajahnya yang sangat terlihat aneh dan ketakutan.

Tidak terasa jika seseorang disampingnya yang masih tertidur dengan pulasnya. Tapi beberapa detik kemudian Young hee pun tanpa sengaja melirik ke arah samping setelah itu dia sendiri benar-benar sukses terperanjat dan langsung menjauhkan diri dari sekitaran ranjang itu.

"Yakk yakk dia siapa? Wae? Yakk!! Haha tidak mungkinkan kaloe gue, haha tidak lucu anjir". Young hee tersenyum lalu tertawa kemudian kembali ke ekpresi sad. Hushh Young hee hanya saja tidak menyangka sama sekali. Setelah itu Young hee berlari ke arah pintu kamar yang terletak sangat jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Malah ada lorong segala pulak. Hmm namanya aja rumah orang kaya ya gitu🌚

Chen membuka matanya. Dia terbangun karena mendengar suara yeoja. Siapa lagi kaloe bukan Hee? Chen mencoba bangkit dari tidurnya dan mengusap rambutnya seperti rutinitasnya setiap bangun pagi.

Young hee menarik gagang pintu dengan kuat, tapi usahanya sia-sia ketika ia tau bahwa pintu itu terkunci. Dan anehnya jika emang iya pintu itu terkunci kenapa tidak ada kunci disana. Apa terkunci diluar? Young hee menanya-nanyakan hal itu.

Chen bangkit dari ranjang dan ia berjalan ke arah kamar mandi. Chen mengabaikan suara Young hee yang terpekik keras untuk minta bantuan. Chen terus saja melakukan aktifitasnya, dia mencuci mukanya hingga benar-benar membuat wajahnya sedikit segar dari sebelumnya. Setelah itu Chen keluar dari kamar mandi serayaan dia mengambil handuk kecil untuk mengelap wajahnya.

"Yaa jangan takut aku ini bukan orang jahat. Dan jangan mikir aneh, aku juga tidak ngapa-ngapain kamu!". Kode keras Chen dengan nada yang dingin.

Young hee sukses terperanjat ketika suara itu mendadak muncul. Kemudian Young hee hanya bisa menatap Chen dengan penuh ketelitian.

"Jangan menatapku seperti itu! Aku bukan buronan!". Tegas Chen lagi masih dengan nada yang dingin.

"Lalu, apa benar kamu tidak aneh-aneh semalam?". Tanya Young hee menatap Chen tajam.

"Yakk, kamu pikir aku bakal ngapain? Coba jelaskan mau ngapain?". Antusias Chen kini dengan nada yang diketuskan. Young hee menggaruk tekuknya, memberikan Chen fake smile.

"Lalu kenapa aku ada disini dengan kamu? Apa kamu tidak tau keluargaku pasti akan khawatir sekali mencemaskanku. Omoo eomma!!". Young hee menggigit ujung kukunya.

"Jika kamu takut keluargamu akan khawatir padamu, kenapa kamu tidak membawa ponsel dan kartu indetitasmu jika niatmu untuk mabuk-mabukkan di bar?". Antusias Chen dengan nada yang ditegaskan. Sedangkan Young hee ia malah semakin terpuruk.

"Aku harus bagaimana?". Lirih Young hee sambil duduk di lantai kamar itu dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sekarang kamu katakan saja alamatmu biar aku antar". Sela Chen dengan serius.

One Fine Spring Day🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang