%Meetings & negotiations

18 18 3
                                    

Sorry typo 🙏...

.
.
.
--------

"Jadi sebegitu rumitkah?".

Hyukjae menjambak rambutnya sendiri dengan ekpresi wajah yang gusar setelah mendengar semua kejadian awalnya yang dijelaskan oleh Ryeowook dan Shindong.

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan kejadian semua ini? ".

Ryeowook mengangguk dengan ucapan Donghae.

"Nde aku juga bingung siapa yang tega melakukan semua ini pada Hee, memangnya dia salah apa cobak? Keluarga kita juga? Padahal selama ini kita tidak punya musuh!".

"Jadi bagaimana sekarang? hikks Hee bagaimana? ".

Saora semakin menangis dengan perasaan yang khawatir dan cemas.

"Eonni tenanglah dulu, kita bakal temukan Hee kok, uljima".

Leeteuk yang mencoba menenangkan eonninya malah dimarahin olehnya.

"Kau itu selalu bilang uljima uljima, bagaimana tidak menangis jika Hee belum ditemukan? Kamu itu tidak tau perasaan sebagai eomma saja, aku ini mencemaskan Hee".

Leeteuk menarik nafasnya.

"Nde eonni aku tau itu, tapikan kita semua juga bakal mencari Hee tapi kini sudah malam tidak mungkin kita semua untuk mencarinya, eonni sabarlah dulu".

Leeteuk terus saja menenangkan eonninya itu walaupun masih kekeh memarahinya, dan Leeteuk faham betul kalau eonninya itu sedang sangat mengkhawatirkan anak bungsunya sekarang.

"Nde eomma, apa yang dikatakan oleh Leeteuk ajussi benar, kita akan mencari Hee tapi tidak dengan malam ini".

Kini Hyukjae yang menyahut.

"Cogiyo aku angkat telpon dulu, ini dari appaku, siapa tau ada hal penting yang ingin ia sampaikan".

Chao-jin minta izin kepada mereka ketika deringan handfonenya berdering dan itu adalah dari ayahnya.

Yang lain mengangguk dan tidak lagi bersuara.
Mereka juga sangat mengharapkan agar benar ada info tentang masalah itu walaupun hanya secuil.

"Yeobseo appa".

"Hah dia bisa bahasa korea?".

Batin Donghae bingung.

"..."

Hanya Chao-jin yang dapat mendengar suara ayahnya di seberang sana.

Dan dia membulatkan mulutnya ketika mendengar nama yang familiar baginya.

"Nde appa".

"..."

"Aku tidak apa-apa cuman Vena yang baru saja diculik".

Mereka semua yang ada di ruang itu faham betul siapa Vena yang dimaksudkan oleh Chao-jin kecuali Henry.

"..."

"Nde appa gumawo infonya".

Tutt tuttt

Chao-jin menutup handfonenya dan dimasukkan ke saku celananya kembali.

"Apa yang dikatakan appamu?".

Kini bukan hal Chao-jin bagaimana bisa bahasa korea tapi info tentang Young hee yang sangat dibutuhkan sekarang.

"Dia bilang anak musuhnya itu bernama Changmin salah satunya".

Mereka yang ada di sana membulatkan mata mereka terutama Hyukjae.

One Fine Spring Day🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang