%Hope not him

19 16 4
                                    

Sorry typo 🙏...

.
.
.
-------

Young hee memasukkan handsade-nya ke telinga, dan ia mendengarkan lagu disana dengan sedikit menirukan nyanyian yang di dengarnya itu.

Suasana yang sepi di kamarnya seakan terasa hawa yang sedikit berbeda dari biasanya.

Lalu pintu kamarnya terbuka, Young hee hanya meliriknya dengan sedikit malas. Itu adalah Chao-jin yang baru saja pulang.

Chao-jin melemparkan tasnya sembarang arah. Young hee tidak menghiraukan dan dia pura-pura untuk tidur.

"Yakk! Gua tau loe belum tidur".

Young hee membukakan matanya ketika mendengar suara lantang Chao-jin. Dia tidak menjawab apa-apa.

"Hee ah mianhe saat di cafe tadi gua panggil loe nama itu lagi, lagian gua kesal banget sama loe".

Young hee hanya diam masih tidak menjawab apapun.

"Hee ya".

Chao-jin menggoyangkan lengan Young hee hingga membuat si empunya itu merasa risih.

"Yakk! Hentikan".

Cerca Young hee sambil bangkit dari tidurnya dan handsade-nya yang dilepaskan kasar. Tidak lupa ia melihat Chao-jin dengan ekor matanya.

"Hee ya, loe kenapa sih eoh? Gua heran deh sama loe. Sebenarnya ada masalah apa sih hingga loe buat Wookie hyung gitu? Loe itu egois banget deh!".

Young hee berdesih pelan.

"Yakk! Memangnya siapa yang egois eoh? Tindakan yang sekarang gua ambil itu yang terbaik buat gua, lagian loe gak usah ikut campur deh".

Chao-jin memukul keras lengan Young hee hingga dia mengerang kecil.

"Loe gak usah bodoh Hee dan loe gak bisa bodohi gua. Gua tau loe cinta sama Wookie oppa dan loe tidak ada perasaan apapun terhadap Henry oppa. Loe fikir gua gak tau jika hubungan kalian hanya bohongan hah?".

Chao-jin membentak Young Hee dengan suara yang agak lantang. Young hee hanya diam.

"Gua ini teman loe, tidak, gua sahabat loe tapi kenapa loe malah begini sama gua eoh? Wookie oppa itu sepupu gua, dan gua tau malam itu loe cemburu sama kita".

Chao-jin melanjutkan ucapannya, lalu menggenggam tangan Young hee.

"Hee ya jika memang ada masalah yang loe pendam, cerita sama gua. Gua ini sahabat loe. Dulu, loe juga begitukan? Setiap ada masalah loe selalu tumpahin ke gua, gua terima dengan sangat baik malah. Dan apalagi sekarang, kita adalah saudara Hee, gua siap menerima apapun keluhan loe itu".

Young hee mulai berkaca-kaca, tanpa tahan dia langsung memeluk Chao-jin sambil menangis.

"Jinie-ya, gua minta maaf, jeongmal mianhe. G-gua tidak sanggup melakukan ini semua, ta-tapi gua harus melakukannya".

Young hee melepaskan pelukannya lalu menatap Chao-jin lekat.

"Loe pasti tau alasan gua melakukan ini kenapa? Memang berat, tapi gua harus melakukannya demi kebaikan Wookie oppa".

Chao-jin menggelengkan kepalanya keras.

"Ani, tidak seperti itu. Justru hal ini membuat Wookie oppa terpukul. Loe kenapa sih Hee?".

"Chao-jin ya, gua terpaksa. Dan gua harap loe jangan bongkar semua ini pada semua orang. Katakan saja jika gua dan Henry oppa memang benar-benar serius".

"Tunggu, gua mau tanya dulu. Kenapa harus Henry oppa Hee? Memangnya tidak ada namja lain eoh? Loe tau sendiri Henry itu sekretaris dari eomma? Itu pasti berat untuk Henry dan loe tega melakukannya?".

One Fine Spring Day🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang