%Cold

44 40 6
                                    

Sorry typo 🙏..
.
.
.
-----

Young hee terus menapakkan kakinya di jalan raya itu. Sekalian tadi tidak ada satupun orang yang berlalu lalang di sana.

Jalan menuju ke rumahnya terlihat sepi-sepi saja. Young hee baru pertama kalinya merasakan berjalan di jalanan malam-malam yang terlihat sepi.

Bulu kuduknya tiba-tiba bergendik.
Young hee mengusap dan meniup-niup tangannya yang dingin, lalu bergegas kakinya berlari dengan cepat di jalanan itu.

Young hee bernafas terngongossan saat tiba di gerbang rumahnya. Dia memegang dadanya yang merasakan kesakitan. Tapi Young hee menahan rasa sakit itu, dan terus memanggil pak satpam yang sudah tertidur dengan pulasnya di atas kursi di dalam kamar kecilnya, yang telah disediakan khusus untuk pak satpam tersebut.

"Pakk satpam".

Teriak Young hee dengan penuh tenaganya. Lagi pula ia tak tau siapa nama pak satpam itu, jadi Young hee terpaksa memanggilnya dengan sebutan pak satpam.

Tapi pak satpam tidak menyahut, dirinya salah masih tetap senantiasa tertidur dengan pulasnya.

Lalu Young hee mencoba sekali, dua kali lagi. Tapi hasilnya masih tetap sama. Pak satpam belum bangun juga. Mungkin karena dia kelelahan sudah menjaga rumah seharian.
Tck!

Young hee mengerti dengan keadaan pak satpam itu. Tapi bagaimana dengan dirinya yang masih di luar pagar?.

Young hee lalu mencoba memanggil Shindong yang sebagai bodygurd di rumahnya itu.

"Shindonggg.... Shindong.. Shindonggggiee!!".

Tiga kali Young hee panggil, tapi tetap tidak ada sahutan sama sekali.

Young hee menyerah, lalu dengan pasrah ia menyandarkan punggungnya di gerbang rumahnya itu. Tapi ketika besandar Young hee malah roboh ke belakang.

Sakit? Sangat sakit. Punggung dan pinggangnya merasakan sakit luar biasa. Apa itu? Gerbang tidak di kunci? Bagaimana bisa? Dasar ceroboh! Young hee terus membatin kesal, karena ia masih merasakan sakit yang amat dipunggung dan pinggangnya.

"Kenapa gue tidak sadar kaloe gerbangnya tidak dikunci? Kaloe beginikan gak usah repot-repot gue teriak-teriak ngeluarin suara emas gue!".

(Young hee bangga bro!).

Young hee mencoba bangun dari lantai yang bersemen itu. Young hee menyapu tangannya yang kotor oleh kuman-kuman yang ada di lantai itu. Dirinya senang sekaligus kesal.

Young hee kesal karena dirinya jatuh ke lantai yang mengakibatkan punggung dan pinggangnya kesakitan. Tapi Young hee senang, karena akhirnya dirinya bisa masuk ke dalam rumahnya itu.

Lalu tidak memikirkan apapun lagi, Young hee terus melangkahkan kakinya ke pintu depan rumah.

Young hee takut sekaligus marah. Takut karena Wookie oppa akan memarahinya. Dan marah karena Wookie oppa mengingkari janjinya. Tapi eitss tunggu dulu! Bukankah itu jadinya impas? Aha, Young hee ada ide baru sekarang.

Tokk tokk tokk..

Young hee mengetuk pintu rumahnya dengan sopan. Ia sangat bersikap acuh tak acuh sekarang. Tapi tidak ada sahutan sama sekali dari dalam.

Young hee sempat berfikir bahwa Ryeowook mungkin sedang tertidur. Tapi apakah mungkin seorang oppa akan bisa tidur jika dongsaengnya hilang?. Tentunya tidak. Apalagi saat mengingat bahwa dialah yang sedang bertanggung jawab.

Tanpa di suruh, lalu Young hee dengan sigap mencoba membuka pintu rumahnya itu.
Dan apa? Tidak di kunci lagi? Hahaha sepertinya rumah ini akan menjadi target untuk di colong oleh maling!~~Lupakan.

Young hee lalu masuk ke dalam, dan kembali menutup pintu dengan hati hati.
Dan apa? Kenapa? Kenapa rumahnya itu sangat berantakan. Lalu, kemana Ryeowook?.

Young hee mendadak menjadi cemas.

"Apakah maling masuk kesini? Dan mungkin mereka banyak. MWO? Tidak mungkinkan mereka memukuli Wookie oppa?".

Young hee mendadak sangat cemas. Ia terus saja panik dan segera mencari Wookie di setiap sudut rumah.

Walaupun ia merasa kesal dengan Wookie. Tapi masih ada rasa simpati dan rasa sayangnya kepada namja itu.

Young hee terus mencari ke ruangan tengah, ruang keluarga, dan ke dapur. Tapi tetap saja Ryeowook tidak ada.

Hah, satu lagi yang belum Young hee cari, yaitu ke kamar Ryeowook.

"Oppa, oppa naeuga wasseo?".

Young hee terus saja memanggil oppanya itu walau tidak ada sahutan sama sekali.

Ketika sampai di lantai atas, dimana itu adalah komplek kamar anak Lee Saora. Young hee terus saja membuka kamar Wookie, mencari Wookie di kamar mandi, di bawah tempat tidur dan entah kemana saja yang Young hee carikan. Tapi hasilnya tetap nihil. Ryeowook juga tidak ada.

"Apa mungkin dia sedang di luar sana mencariku?".

Tanya Young hee membatin.

"Bodo amatlah. Biarin aja. Tapi, ini sudah terlalu malam. Gua juga takut kaloe terjadi apa-apa dengan oppa!".

Young hee terus saja bersikap acuh tak acuh. Lalu kakinya terus berlari menuruni anak tangga. Ia terlihat cemas, raut wajahnya juga sangat tersirat kekhawatiran disana.

Belum sempat Young hee menuruni anak tangga, tapi pintu depan sudah terbuka, lalu nampaklah seseorang di sana.

Klek.. Degg..

Young hee menatap datar ke arah Ryeowook yang terlihat berantakan. Sedangkan Ryeowook malah menatap Young hee dengan penuh berbinar. Tapi di wajah Ryeowook yang tampan dan manis itu terlihat kelelahan di sana.

Ryeowook tersenyum ke arah Young hee. Lalu dia segera berlari ke arah Young hee.

Saat Ryeowook hampir dekat, tapi Young hee malah mundur ke belakang. Itu membuat Ryeowook semakin bersalah.

"Hee ah maafin oppa. Oppa tau oppa salah! Tapi bolehkah oppa memelukmu?".

Pinta Ryeowook dengan bola matanya yang memelas. Young hee tidak menjawab, ia malah terus saja menatap Ryeowook dengan datar.

Ryeowook yang melihat dongsaengnya tidak menjawab. Dirinya terus saja mendekati Young hee.

Hampir di peluk oleh Ryeowook, tapi dengan sigap Young hee mendorong tubuh ringkih Ryeowook, hingga terdorong ringan ke belakang.

"Andwae menyentuhku! Apalagi ingin memelukku! ".

Bentak Young hee kesal. Lalu segera berlari ke kamarnya.

Ryeowook tidak mampu mengejar Young hee. Dirinya sangat lelah sekarang. Dan alhasil Ryeowook hanya menatap punggung Young hee hingga menghilang ke dalam kamarnya..

.
.
.

Hassshyihh...

Young hee mendengar suara itu. Seperti suara bersin. Itu suara bersin Wookie oppanya.
Bukan sekali ia dengar. Tapi malah berkali-kali dapat di dengar olehnya.

Young hee merasa bersalah juga jika dirinya harus marah seperti sekarang pada Ryeowook.
Bahkan Ryeowook terserang flu akibat kelamaan kena air hujan untuk mencarinya.
Itu berarti oppanya masih sayang padanya.

Dengan langkah yang juga tergontai, Young hee segera meluncur ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah itu, dirinya akan segera ke kamar Wookie oppanya.

.
.
.
.

TBC

One Fine Spring Day🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang