29. Drama

106 11 0
                                    

Arti lagu dududu blackpink apade:/

"..Kalau saja aku bukanlah penganggur
sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak, bilang saja iya...
Iya lebih baik daripada kau menangis"

Lucas memetik gitar nya dengan lihai, sembari bernyanyi asik lagu Pesawat Tempur dari Iwan Fals bersama Daren, Adit, Bagas, Malvin, Roy, Alif, Abdul, Kevan, Dimas, Geska, Regas, Zelkha, dan beberapa anak-anak lelaki yang sekarang berkerubung sambil duduk di deretan lima bangku memanjang yang dijadikan satu di pojok kantin.

"Anjaaayyyy" Malvin menggebrakan meja seirama, lalu bersama mereka menyanyikan reff lagu tersebut,

"Penguasa...penguasa... berilah hambamu uang.... beri hamba uang... Penguasa.. penguasa... beri hamba uang... beri hamba uang..."

Kantin tiga yang memang kebanyakan dihuni oleh jajaran anak kelas dua belas di saat jam istirahat pertama hari ini bisa dikatakan berisik. Suara nyanyian Adit dan teman-temannya di pojok belakang diirngi tawa dan tepukan tangan juga petikan gitar dari Lucas membuat suasana menjadi pecah. Beberapa murid lainnya justru tampak acuh dan asik menyantap makanan mereka, merasa seolah bodoamat dengan kebisingan anak-anak laki disana yang semakin asik bernyanyi.

Mendekati tiga bulan lagi menjelang try out dan segala macam famili nya itu seakan membuat kedekatan anak kelas dua belas semakin merekat. Mereka semua menjadi satu bercampur antar dua jurusan tak perduli antar masalah yang saling dimiliki untuk saat ini termasuk; Lucas dan Alif.

Kedua orang itu walaupun dipisahkan jarak, dan tak saling memandang atau melihat, setidaknya mereka tetap berada dalam satu lingkup pergaulan yang sama, karena terlebih untuk 'menutup masalah' dari semua orang yang sedari dulu selalu ingin mengetahui masalah mereka, dan keduanya sama bungkam dan malas menjelaskan kepada orang lain yang selalu menanyakan mengapa sekarang mereka berdua seperti saling menjaga jarak.

"Oh.. ya andaikata dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang yang makan banyak biaya...
Oh...ya andaikata tak punya tentara
Tentu tak ada perang yang makan banyak biaya"

Mereka semakin asik bernyanyi, diirngi tawa dan cacian yang menyela, sampai petikan intro gitar Lucas terhenti dan nyanyian dari teman-temannya otomatis ikut berhenti, ketika seorang perempuan yang sedari tadi sibuk mendatangi satu persatu meja di kantin, kini mendatangi meja paling belakang.

"Hey guys," sapanya, Lucas mendengak, melihat ke arah teman perempuannya itu yang memancarkan aura bahagia. "Sorry ganggu banget ngamen kalian, tapi gue cuma mau bilang kalo gue ngadain Party malam minggu nanti, dan kalian gue undang" ucap nya,

"Acara apaan Tif?" Malvin menyahut, melihat Tiffany yang kini sibuk membagikan undangan kemasing-masing teman-temannya. "Ulang tahun gue dong, ke lapan belas" katanya dengan santai.

"Muda amat lo Tif hari gini baru lapan belas" Daren menimpal sedangkan tangannya melihat undangan tersebut. "Dc nya casual?" lanjutnya, Tiffany mengangguk, "Iya santai banget kan? untuk warna bebas gue ga ngewajibin harus ini itu, intinya kalian dateng dan kita rayain bareng-bareng"

Mereka semua mengangguk dan menjawab sekenanya, merasa ada yang kurang, Tiffany kembali menimpal, "Kalian juga boleh ngamen kaya gini, makin asik malah" dan sontak, kalimat tersebut membuat para cowok itu membinarkan mata mereka dengan semangat.

"Sediain band ye Tif" ceplos Geska, dan Tiffany tersenyum menyetujui, "Kalo mau gitu beres" ucapnya. Ia lalu melangkah mendekat ke arah Lucas yang sibuk memperhatikan undangan itu, "Audrey ada disana tau Luke," goda Tiffany, membuat Lucas mendapat berbagai macam jenis siulan bermacam nada serta ejekan dari teman-temannya—yang mereka banyak ketahui Lucas berpacaran dengan Audrey sampai detik ini.

WHO CARES? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang