Saya nulis ini buat seneng-seneng doang ko, ga ngarep apa-apa beneran. Kalo ada yang suka Alhamdulillah bgt klo gak ya yaudah biarin. Awalnya...
Tapi pas dpt bintang apalagi klo komentar seneng bgt gt, gatau knp HAHAHAHA😜
btw, di mulmed, kita hadirkan sesosok Lucas.... dengan kalungnya yang ada cincin tunangan me dan dia *boongdeng:v
tadaaaaaaa...
***
Audrey mengeluh panjang ketika sinar mentari dengan sengaja menghantam jendela kamarnya disaat ia sedang asik nya bertemaram dalam mimpi.
Ia menyipitkan matanya, mengibas selimut dan tersadar tertidur masih dengan menggunakan seragam sekolah yang sudah berantakan.
Dengan malas, Audrey memilih bangun, mengusap wajahnya gusar sambil memejamkan mata mengingat mimpi yang ia lupakan itu.
"Sejak kapan gue disini?" gumamnya, menoleh pada nakas dan melihat secangkir teh yang ia sentuh telah mendingin. Pikiran Audrey lantas berkecamuk, mengingat segala rentetan yang ia alami kemarin sehabis pulang sekolah. Rachel, Lucas, Mcd, Lintasan, wine, dan.... seseorang yang memeluknya dengan erat.
Who is that?. Batinnya bertanya sembari merenyitkan alisnya.
Audrey berusaha mengingat siapa dia. Siapa orang yang dengan kurang ajar nya mendekap tubuhnya erat, mengusap kepalanya dan hampir mencium bibirnya. Sayang, Audrey benar-benar hilang akal ketika sedang mabuk. Yang ia ingat hanya lah bau parfum nya yang menyengat, suaranya yang menjijikan, dan elusan kepala nya yang sangat halus tanpa tahu wajah dari sipemilik orang kurang ajar itu. Entahlah, mengapa ia selalu sial ketika sedang kalap. Dan selebihnya tentang memori itu ia lupa, ia hanya mengingat sebagian dan terbangun dengan nyenyak dikamarnya.
Lalu siapa yang membawa Audrey pulang?
Tersadar, karena terakhir ia bersama Lucas, Audrey dengan cepat mencari ponsel nya dimanapun. Mulai dari kantong rok nya, kasur yang berantakan hingga akhirnya ia mampu menemukan ponsel mahal nya itu didalam tas ransel sekolah.
Audrey segera membuka lockscreen, membuka aplikasi Line—yang baru ia instal beberapa bulan lalu setelah dipaksa oleh Alsa— dan tersadar, ia tak pernah memiliki kontak Lucas.
"My fuck in the morning." Makinya gusar seraya melempar ponsel itu ke kasur, lalu memilih untuk bangun menuju kebawah karena rasa haus melanda sebelum matanya tak sengaja melihat kalendar disana dan tersenyum sesudahnya kala menyadari tanggal.
Ketika kaki nya mencapai undakan anak tangga terakhir, Audrey memelankan langkahnya saat melihat papanya yang mendekati nya sehabis membaca koran sembari memasukan kedua tangan kedalam saku celana bahan berwarna hitam yang dikenakannya.
Audrey menaikan satu alisnya, melihat ke segala penjuru rumah dan terdapat bi Atum yang sedang membersihkan koleksi guci disebrang kanannya, dan Rachel yang sibuk di meja makan dengan Asila.
"Abis darimana kamu semalam?" tanya Dirga dengan nada tegas.
Audrey belum berniat menjawab suara yang memancarkan aura kemarahan itu. Menyugar rambut messy nya cuek, ia kini dengan acuhnya justru berjalan ke arah dapur, menuangkan segelas air ke dalam gelas kaca dan menenggaknya hingga abis.
"Audrey saya bertanya!"
Dengan durhakanya, Audrey sekarang menoleh dengan santai menatap papa nya dari jauh. "Papa manggil aku?"
"Kurang ajar kamu!" suara tegas itu kini meninggi, sebagai jeda Dirga menarik napas panjang-panjang, "Abis darimana kamu semalam?!" tanya nya lagi tanpa mengurangi oktav suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO CARES?
Ficção Adolescente#WATTYS2019 [SEBAGIAN PART DI PRIVAT ACAK. FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Jika yang kalian harapkan adalah ketika seorang laki-laki yang menjadi pusat perhatian bertemu perempuan anggun yang terbuai bujuk gombalnya, maaf, karena ini bukan cerita seperti it...