10. Butuh Penjelasan

173 15 0
                                        

Langkah Audrey masih berusaha menyamakan langkah Lucas didepannya. Audrey masih berusaha menggapai lengan lelaki itu sembari sedikit mengejar setelah ia turun dari rooftop tadi.

Lucas yang berada tiga meter didepannya berjalan cukup tenang, berbeda sekali dengan Audrey yang berlari-lari kecil seperti sedang mengitari bukit safa dan marwa.

"Luke." Audrey baru pertama kali memanggil mama lelaki itu karena sebelumnya memanggil dengan sebutan, woy, eh, cowok gila, dan lainnya. Walaupun tidak lengkap, namun berhasil membuat Lucas memberhentikan langkah nya menuju kelas dan membuat Audrey hampir menabrak punggung kokoh itu.

"Brengsek," ceplos Audrey kesal, kemudian ia menghadang Lucas dari depan, menaru kedua tangannya di pinggang dan menatap lelaki itu nyalang.

Dan lagi-lagi Audrey memuji dalam hati ketika mata itu bertabrakan dengan tatapannya.

"Apa?" tanya Lucas.

Audrey tersadar dan sedikit kikkuk, "Oh—hmm, ini. Maksud lo apa ngelus kepala gue like a baby dog." Apa maksudnya menanyakan hal ini? Sungguh, ketololan Audrey sedang diuji.

Lucas menaikkan satu alis nya, "Lo baper?"

Eh? ng...

"Nope!"

"Bilang aja iya,"

"Enggak."

"Masa?"

"Iya!"

"Hm?"

"Lucas!"

"Its my name." Audrey menyipitkan matanya kesal menatap cowok didepannya ini yang justru terlihat tenang, berbanding terbalik dengan dirinya yang grasak-grusuk. "Lo nguntit gue ya?" tanya Audrey dengan nada seperti mengintrogasi.

"Pengen banget?" Audrey melebarkan matanya. Sumpah demi apapun rasanya ia ingin mencabik muka cowok di hadapannya ini. Sifatnya seperti kepribadian ganda! berubah-ubah.

"Terus? soal lo tau tentang hangover gue apa?!"

Karena gue pernah nolong lo di club. Batin Lucas. Tapi tentu saja mulut nya tak akan mengeluarkan pernyataan itu.

"Gue calon cenayang. Minggir." Lucas secara spontan memegang kedua pundak Audrey, menggeser cewek itu ke samping kiri nya dan lagi, meninggalkan Audrey sendirian di koridor sekolah.

"Lucas!" tapi panggilan Audrey yang satu itu tak ditanggapi oleh Lucas yang kini semakin lama semakin menjauh dan sudah berbelok ke arah kanan.

***

Audrey akui, semenjak perkataan dan perlakuan Lucas pagi tadi di rooftop membuat nya sangat penasaran. Bukannya ia tak pernah diperlakukan seperti itu, tapi dipuji menakjubkan dengan tatapan tulus tak pernah ia dapatkan. Dan ia rasanya ingin mendengar lagi. Apa, apa? cantik, menarik, hangover?. Dan tepukan dikepala. Ayolah.

Dibuktikan kini sehabis pulang sekolah, baru saja bel berbunyi, ia dengan cepat membereskan buku-buku nya yang berserakan di atas meja, memasukannya kedalam tas dan bergegas berdiri membuat bu Suci yang baru selesai mengajar ekonomi saat itu kaget.

"Audrey kamu mau kemana, kita belum berdoa!" Bu Suci mencoba mengeluarkan suara lantang nya ketika Audrey berlalu cepat melewati meja tempat nya duduk.

"Izin duluan bu, darurat" Audrey menjawab asal lalu melenggang pergi sembari berlari menuju kelas Lucas, tepat di sebelah kelas nya.

***

WHO CARES? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang