31. 2. Ex.

95 10 0
                                    

Hai! WAJIB BACA!

Jadi di cerita ini ada sedikit perubahan dialog dan beberapa lainnya. Gak ngaruh sama yang udah baca banyak kok cuma sedikit perbaikan di beberapa bab awal aja:)
Dan salah satunya adalah pekerjaan Kinanti, a.k.a nyokap nya Lucas, yaitu sebagai dokter:) aku udah mikirin ini, dan udah gitu aja perubahaan yang secara signifikannya, selebihnya gak banyak perubahaan:)

OKE! selamat membaca:)

KLIK BINTANG GAK SUSAH KAN YA?

*****


"Ayo Kak! Kecoh Bang Lucas!"

Audrey menyeringai penuh. Dilihatnya Lucas yang sibuk menghalangi langkahnya didepan ketika ia mendriblle  basket dengan kedua tangannya.

"Payah." Beo nya, lalu menyisir sisi kanan dan berhasil memasukan basket tersebut kedalam ring di lapangan kecil halaman belakang rumah Lucas dan Sandra.

Sontak, Sandra berjingkrak seru, air muka nya terlihat merasa puas melihat Lucas yang sedang tertawa renyah menyerukan raut tak percaya karena berhasil terkalahkan untuk kelima kalinya oleh Audrey.

"Gak aci, coba lagi coba," Lucas merasa sepayah itu sekarang sembari mengambil basket yang terlempar jauh ke pojok taman. Ia memantulkannya beberapa kali ke tanah dengan kencang dan menatap pada Audrey.

Napas Audrey sekarang agak ngos-ngosan, menaru kedua tangannya di pinggang lantas menatap angkuh dan mencibir pada Lucas, "Udah gue bilang dari awal, man to man sama gue tu malah mempermalukan diri lo sendiri Luke," ucapnya seraya tertawa jahat. Sandra yang melihat ikut semangat memojokannya dengan Audrey.

"Akuin aja udah gue tuh jago," Audrey mencibir kembali, kali ini kepalanya ia tegakkan berlaga sombong terhadap Lucas.

Lucas tersenyum geli dengan lidah menyapu bibir bawahnya, "Baru lima  kosong doang juga,"

"ANJRIT." Sandra mengumpat keras menatap Lucas dengan tatapan "Serius-bang-lo-beneran-gak-ngaku-kalah." Lalu kemudian ia tertawa sekeras-kerasnya, seakan lucu gitu menertawakan Lucas yang baru pertama kali merasakan tak terima dikalahi permainan basketnya oleh perempuan.

"San, Abang kamu nih," Audrey menatap Sandra dengan mendelik, Sandra menggelengkan kepalanya, sedangkan Lucas justru ikut terkekeh geli sesekali. Bukannya kesal, ia justru sangat menikmati waktu mereka sekarang. Setelah tadi Sandra dan Audrey mengobrol bersama dan berujung dengan Sandra yang menanyakan hobi Audrey yang ternyata pernah hobi bermain basket dan berenang. Lalu Sandra menyarangkan ide gokilnya, yaitu melakukan man to man dengan Lucas. Dan tanpa basa-basi, Lucas dengan senang hati menyetujui.

Lucas dengan bangga merasakan aura ia akan menang karena belum pernah sekalipun melihat Audrey memegang basket lantas membuat ia berfikir akan skill bermain basket Audrey yang pasti akan kalah unggul darinya. Namun coba, lihat apa ujungnya, Lucas telah kalah telak lima kali tanpa timpal balik karena Audrey. Gila.

"Gak bisa," Lucas kekeh pada pendiriannya yang enggan mengakui ia telah kalah oleh Audrey. Audrey menaikan kedua bahunya dengan sudut bibir yang diturunkan dan kedua alis yang menaik, "Abang kamu tu goody San,"

"Emang Kak, tau gak si Kak, aku pernah maksa Abang buat bilang kalau Abang tuh suk—"

"Lucas? Sandra? Ada siapa?" Omongan Sandra tepat terhenti ketika air muka Lucas sudah panik sepanik-paniknya ketika cowok itu hampir ingin saja membekap mulut bacot adiknya itu, ketika tiba-tiba suara seorang perempuan yang amat Lucas maupun Sandra kenali mendekat ke arah mereka.

WHO CARES? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang