Jam telah memasuki pukul delapan pagi. Audrey kini juga telah bangun dan sudah rapi memakai pakaian pergi. Ia kemudian sedikit mengoreksi penampilannya sejenak di cermin besar disamping walk in closet yang terletak di kamarnya.
Hari ini, ia telah janji dengan Alsa untuk menghabiskan waktunya seharian bersama gadis itu. Audrey kemudian menjetikan jarinya kala penampilanya dirasa sudah oke.
Setelah nya, ia lalu turun ke lantai bawah, melewati begitu saja mbok Dar—salah satu pekerja rumahnya juga yang sedang sibuk menyapu membuat sendiri merasa terheran karena baru pertama kali majikannya itu tidak menyapa nya walau sejenak.
"Audrey" Audrey seketika itu juga menoleh ketika namanya dipanggil seseorang di meja makan. Ia lalu hanya menaikan alis satu nya sebagai jawaban dan enggan menjawab dengan suara.
"Kamu mau kemana?" tanya wanita itu sedangkan tangannya disana sibuk mengolesi roti dengan selai sebagai menu sarapan.
"Bukan urusan" tungkas Audrey singkat kemudian segera berlalu meninggalkan semua orang yang ada di meja makan.
Sampai kapanpun ogah gue gabung sarapan disana.
Sedangkan, wanita yang dicampakan Audrey kini hanya menatap Audrey dengan mata menyipit sembari melihat Audrey berlalu menghilang dibalik pintu.
"Sudah, biarkanlah anak itu Sil, lanjutkan saja aktivitas mu." ucap Dirga.
Wanita itu kini mengangguk. Kemudian mendudukan bokong nya di kursi yang bersebrangan dengan suami nya itu dan disamping anak nya, Rachel.
"Pah, emang bener aku bakalan satu sekolah sama Audrey?" tanya Rachel dengan nada begitu antusias sambil menerima roti yang diberikan oleh ibu nya.
Ayah nya kini mengangguk membenarkan. "Nanti kamu kalo berangkat bareng ya" ucap nya, lembut. Sangat berbeda intonasinya ketika ia sedang bicara dengan Audrey.
Rachel mengangguk, sedangkan ibu nya justru mendengus menjawabnya. "Emang anak itu mau jalan sama Rachel? anggap Rachel ada saja ogah"
"Memang sangat membantah anak itu" papa nya kini menggeleng namun membenarkan.
"Audrey begitu karena dia belum terbiasa sama Rachel pah" sahut Rachel. "Rachel yakin kok, nanti juga Audrey akan baik sama Rachel dan gak sering-sering keluar sama main gak jelas disana"
Papa nya yang mendengar Rachel berkata seperti itu kemudian tersenyum. "Kamu anak yang baik Rachel"
***
Suara musik Perfect dari Ed-Sheeran kini sedang menglayun indah menikmati suasana ditengah macat nya kota Jakarta sore ini. Audrey dan Alsa, dua gadis yang ada di dalam mobil Honda Jazz ini sedari tadi sibuk menyanyikan lagu penyanyi asal Framlingham, Suffolk, Inggris itu.
"Oke Audrey Seraphine-ku." Alsa menoleh pada Audrey sekilas di sela-sela nyanyian mereka, megarahkan telunjuknya pada Audrey sebagai bentuk perintah. "Jadi, karena menurut gue ini penting banget, so, gue mau jelasin kalau sekolah disini dan di California itu sangat amat beda. Karena itu gue saranin, jangan pakai make up lima layer!"
Audrey menaikan satu alisnya mengarah pada Alsa, "Apanya? maksud lo gue gak boleh pake alis, bedak, alis, maskara atau semacamnya gitu?"
Alsa mengangguk mantab. "Yes, you're right my gurl!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO CARES?
Teen Fiction#WATTYS2019 [SEBAGIAN PART DI PRIVAT ACAK. FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Jika yang kalian harapkan adalah ketika seorang laki-laki yang menjadi pusat perhatian bertemu perempuan anggun yang terbuai bujuk gombalnya, maaf, karena ini bukan cerita seperti it...