Part 7.4 : Di sekap

2.6K 124 1
                                    


Ute POV

Setelah pulang bertemu dengan Bayu hari ini. Aku kembali ke apartemenku seorang diri. Sesampainya aku didepan pintu apartemen, seperti biasa aku menemukan kotak kecil didepan pintu. Biasanya aku hanya mengambilnya tanpa memperdulikannya. Namun, saat ini tanpa berpikir panjang aku membuka isi dari kotak tersebut.

"AAAARRRGGGH...!!" teriakku saat melihat isi dari kotak kecil itu yang ternyata adalah seekor tikus mati. Setelah melihat isi kotak tersebut aku merasa kakiku sangat lemas dan gemetaran. Aku pun langsung menghubungi Abay untuk menjemputku disini. Namun, setelah aku menghubungi Abay, nomor tak dikenali menghubungi kembali. Anehnya, disambungan telpon tersebut terdengar suara seorang perempuan yang memanggil-manggil namaku.

"Ute, please tolong Arsy, Ute. Aku diculik, aku Arsy, please tolong aku." Arsy teriak-teriak di sambungan telpon meminta tolong padaku.

"Arsy?. Kamu dimana, Arsy?. Aku bakal bantuin kamu, tapi kamu dimana?." Ucapku khawatir, aku sudah melupakan teror tikus mati barusan akibat terlalu khawatir terhadap Arsy.

"Kalau kau mau menjemputnya, temui kami disebuah rumah kosong tak jauh dari Apartemenmu. Rumah putih, No. 29, sekarang juga. Atau kau tidak akan bertemu dengan temanmu lagi. Satu hal lagi, kau harus datang seorang diri. Jangan membawa siapa-siapa jika kau mau temanmu selamat."

Tut

Setelah mengucapkan alamat dimana aku harus menjemput Arsy, sambungan telpon pun dimatikan oleh sang peneror itu. Tanpa berpikir panjang aku langsung menuju rumah dimana Arsy disekap disana. Aku lupa bahwa tadi aku sudah menelpon Abay untuk menjemputku. Namun, aku buru-buru pergi ke alamat tersebut.

Setibanya aku di rumah putih nomor 29, aku membuka pintu pagar yang lumayan besar. Rumah putih itu juga sangat besar dan indah walaupun sedikit tidak terawat. Aku pun langsung masuk mencari keberadaan Arsy. Saat aku membuka pintu kamar di lantai 2 rumah tersebut, aku menjumpai Arsy yang sedang duduk terikat dengan mulut ditutup menggunakan sapu tangan, dan Arsy dalam keadaan tidak sadar waktu itu. Aku segera melepaskan ikatan ditubuh Arsy. Namun, sebelum aku melepaskan ikatan tersebut. Tiba-tiba, aku merasakan ada seseorang yang memukul punggung dan kepala dengan sangat keras sehingga aku merasa gelap dan aku sudah tidak tau apa-apa lagi setelah itu.

Saat aku tersadar, aku sudah terikat bersama dengan Arsy. Namun, mulut kami sudah tidak ditutup lagi dengan sapu tangan. Arsy pun sudah sadar saat aku sadar akibat pukulan keras tadi.

"Arsy?."

"Ute, are you okay?." Ucap Arsy padaku.

"Ya, i'm fine. Sedikit pusing sih, tapi aku baik-baik saja."

"Maaf, karena aku kamu jadi seperti ini. Aku ngga tau mau bilang apa lagi sama kamu, aku cuman bisa bilang maaf Ute. maafin aku ya." Arsy menangis dihadapanku.

Saat Arsy menangis dan meminta maaf padaku, tiba-tiba pintu kamar dimana kami disekap dibuka oleh seseorang. Dan ternyata orang itu adalah Citra.

"Hai ladies, gimana perasaan kalian saat ini?." Citra menghampiri kami dengan tatapan anehnya. Aku sangat kaget saat melihatnya ada disini.

"Ci-citra, kamu ngapain disini?." Tanyaku padanya.

"Ngapain?. Kamu tanya aku ngapain, hah?" Jawab Citra dengan tersenyum aneh seraya meraih daguku dengan kasar dan menghempaskannya dengan keras. Aku merasakan sedikit perih di pipiku. Sepertinya kuku-kuku tajam Citra sedikit memberikan bekas cakaran di pipi kiriku.

"CITRA CUKUP!!!" teriak Arsy kepada Citra yang kemudian di balas oleh Citra dengan tamparan keras di pipi kiri Arsy.

"Kamu bisa apa Arsy?. Kamu mau teriak atau nangis sekeras-kerasnya juga, Arjuna ngga akan bantuin kamu disini, Arjuna udah mati Arsy dan itu karena ulahmu. Dan kamu Ute, kamu sudah merebut orang yang saya cintai sampai saat ini, kamu yang sudah membuat Bayu mencampakkan saya. Kamu yang sudah merubah Bayu hingga dia tidak lagi mencintai saya. Kamu yang membuat Bayu melupakan saya, sahabatnya dan juga cinta pertamanya. DAN ITU SEBAB KAMU!!." Citra terus berteriak pada kami dan menampar pipi kami.

"Sudah cukup, Citra. Kamu salah paham, bukan aku yang membuat Arjuna meninggal. Dan bukan Ute juga yang membuat Bayu meninggalkan kamu. Kamu harus sadar diri Citra. Kamu yang sudah membuat Bayu meninggalkan kamu, dan juga kamu yang sudah membuat Arjuna meninggal. Disini kamu yang salah bukan kami, kamu yang lebih mementingkan urusan kamu daripada orang-orang yang menyayangi kamu. Kamu egois, citra." Ucap Arsy pada Citra dan membuat Citra melayangkan tamparan kerasnya kembali pada Arsy.

"Citra, Arjuna meninggal karena dia tau kamu masih mencintai Bayu sedangkan kamu sedang hamil anaknya Arjuna. Arjuna kecelakaan karena dia memikirkan kamu yang mau menggugurkan anaknya demi Bayu. kamu harus tau kalau Arjuna benar-benar mencintai kamu Citra. Namun, kamu hanya menganggap Arjuna sebagai bayangan Bayu."

"Citra, bukan Bayu yang meninggalkan kamu, tapi kamu sendiri yang meninggalkan Bayu dan memutuskan pertunangan kalian beberapa tahun yang lalu. Kamu harus tau juga, Citra bahwa selama bertahun-tahun setelah kamu memutuskan pertunangan itu Bayu berubah menjadi sosok yang dingin dan tidak memikirkan keluarganya. Namun, setelah dia bertemu dengan Ute Bayu kembali menjadi Bayu yang dulu. Bayu yang membuat kamu jatuh cinta, Bayu yang membuat kamu meninggalkan Arjuna demi kembali padanya. Kamu egois tanpa memikirkan perasaan Bayu dan Arjuna yang sangat mencintai kamu setulus hati mereka. Kamu lebih memikirkan karier kedokteran kamu dibandingan orang yang mencintai kamu."

"Citra, aku mohon sama kamu untuk kembali ke Citra yang dulu. Citra yang menjadi teman kecilku, Citra yang menjadi pelindungku bukan Citra yang sangat mengerikan seperti saat ini."

"Citra, kumohon lepaskan kami citra." Ucap Arsy pada Citra. Citra menangis dihadapan kami. Dia menangis sejadi-jadinya. Namun, itu tidak berlangsung lama. Setelah dia menangis dia kembali tertawa dengan keras. Kemudian menangis lagi, lalu tertawa kembali. Sampai akhirnya dia memandangi kami berdua dan menampar kami berdua dengan keras.

"Kau tidak mengerti betapa menderitanya aku selama ini Arsy. Aku harus kehilangan Bayu, aku kehilangan Arjuna, dan terakhir aku harus kehilangan anakku. Aku menderita Arsy. Dan saat aku akan ingin kembali ke Bayu, perempuan jalang ini telah merebutnya dariku. Dia mengambil Bayu dariku. Aku tidak bisa memaafkannya Arsy, aku tidak bisa. Aku menderita. Jadi, aku akan membuat kalian menderita merasakan seperti apa yang aku rasakan perlahan-lahan. Aku akan menyiksa kalian, atau aku akan menghabisi nyawa kalian sekarang juga." Citra mendekatiku, ia ingin menamparku kembali. Namun, tiba-tiba seseorang datang menahan tangan Citra yang hendak menamparku.

"Bayu?" Citra menoleh saat Arsy menyebutkan nama seseorang yang menahan tangan Citra untuk menamparku.

"Anda puas?." Tanya Bayu seraya menghempaskan tangan Citra dengan kerasnya.

"Ba-bayu, bagaimana bisa?." Ucap Citra terbata-bata saat melihat Bayu menatapnya dengan dingin.

"Anda bertanya bagaimana bisa saya ada disini saat ini?." Ucap Bayu.

.

.

.

.

.

Hai, ceritanya hari ini aku lagi fast update ya...

Vote + Komennya, please...


Thanks˄˄

Senja dan Ujung Rasa (COMPLETE and REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang