Part 4.1 : Masku Galak (Revisi)

4.2K 167 1
                                    

Happy Reading...
Typo bertebaran!
***

Mencintai kamu itu penuh resiko,
tapi aku suka”
- A. Bayu

***

Bertemu dan berkenalan dengannya adalah suatu kebetulan untukku. Singkat dan tidak pernah terduga sebelumnya. Namun, itu semua sangatlah berkesan untukku. Ia mampu mengubahku ke arah yang lebih baik. Ia juga sering mengenalku pada orang-orang yang ada disekitarnya. Dan aku mampu memahami bagaimana dia berinteraksi dengan orang lain. Dia laki-laki baik yang selalu ramah pada siapapun dan selalu perduli pada keadaan apapun walaupun ia tidak kenal sama sekali dengan siapa ia berhadapan.

Pernah suatu waktu aku diajaknya untuk datang ke suatu tempat yang banyak sekali anak kecil berkeliaran di suatu sudut kota Jakarta. Dan yang membuat ku takjub saat itu padanya adalah saat dia mampu membujuk seorang anak laki-laki kecil pendiam yang umurnya kira-kira diatas 5 tahun untuk bermain dengan teman-temannya yang lain. Anak-anak di sekitar tempat itu sering sekali mengejek anak laki-laki itu dengan sebutan anak umang-umang karena memang ayah anak itu berprofesi sebagi penjual umang-umang di sana. Dan karena itulah, anak tersebut menjadi anak yang sangat pendiam dan tidak mau bergabung bermain dengan teman-temannya. Dan kalian tau apa hasilnya setelah Bayu membujuknya? Ya, anak itu mau bermain dengan teman-temannya yang lain. Saat aku tanya padanya tentang jurus apa yang ia ajukan kepada anak itu agar mau bermain dengan teman-teman, dia hanya menjawab bahwa ia tidak menggunakan jurus apapun pada anak itu. Dia hanya menggunakan ilmu kontak batin yang dia miliki. Dan kalian percaya itu? Kalau aku sih sudah pasti tidak. Bayu itu tipikal orang yang sangat suka bercanda terhadap siapapun. Jadi jangan pernah kalian percaya jika dia bilang dia bisa menggunakan ilmu mata batin atau indra keenam itu.

Dia juga bisa membuat perasaanku nyaman jika bersama dengannya. Ia bagaikan sosok kakak sekaligus teman curhat dan pendengar yang baik bagiku selain Abay. Terkadang sifatnya yang dewasa itu, bisa mengimbangi sifatku yang bersifat kekanak-kanakan ini. Dia juga bisa langsung akrab dengan sahabat-sahabatku walau sebelumnya mereka tidak saling kenal satu sama lain.

Sifatnya yang mudah memahami orang lain terutama diriku, sifatnya yang ngemong terhadap anak kecil, dan ia juga termasuk orang yang perhatian sekaligus ramah. Karena sifat-sifat itulah aku mulai berpikir bahwa aku adalah seseorang yang beruntung bisa mengenal dirinya. Dan sepertinya aku sudah mulai bisa membuka hati untuknya saat ini. Mungkin saja.

“Hei, melamun saja kamu. Mikirin apa sih, dek? Sampai-sampai masnya yang ganteng ini nggak diperhatikan sama kamu”, tanya masku yang sok tau satu ini. Masku ini adalah kakak iparku sebenarnya. Mas Pandu namanya. Kalau nama lengkapnya adalah Kapt. Inf. Panduyudha S.T. Han. Ya, dia adalah seorang anggota TNI berpangkat Kapten dan juga ia adalah salah seorang anggota ‘baret merah’. Mungkin ia juga kenal dengan Bayu atau malah mungkin saja Bayu adalah bawahannya? Aku tidak tau itu dengan pasti sebab aku tidak pernah bertanya apapun soal ini pada Bayu ataupun Mas Pandu. Malahan aku harus menyembunyikan pertemananku dengan Bayu. Jika Mas Pandu tau aku sedang dekat dengan bawahannya maka Bayu tidak akan selamat darinya. Masku yang satu ini memang tidak memiliki tampang  menyeramkan untuk menakuti anak buahnya. Namun, dia adalah seseorang yang sangat keras kepala dan otoriter. Termasuk dalam kehidupanku yang mana aku hanyalah adik iparnya bukan adik kandungnya. Ia seringkali membatasi pergaulanku dengan teman lelakiku. Dan aku tau bahwa maksudnya itu baik untukku saat ini. Ia tidak ingin aku kenapa-kenapa. Namun, terkadang aku juga suka sedikit kesal padanya jika dia terlalu mengekangku. Kami sama keras kepala jadi tak jarang jika kami sedang berdebat panjang aku akan berdebat parah dengannya. Untung saja istrinya itu yang mana adalah kakak kandungku itu bersifat lemah lembut tapi terkadang juga bersifat otoriter sama dengan suaminya itu. Mereka berdua juga sudah memiliki seorang buah hati yang sangat tampan, lucu nan gagah seperti ayahnya. Teuku Adam namanya. Mas pandu memang ada keturunan darah Aceh dari ayahnya sehingga nama anaknya dikasih embel-embel ‘Teuku’ didepan namanya. Mereka tinggal di asrama komando di Cijantung. Bayu juga tinggal disana. Namun entahlah semoga saja Mas Pandu tidak mengenal Bayu terlalu dekat.

“Heh, melamun lagi ya kamu. Masnya tanya kok nggak dijawab kamu ini, dek. Mau Mas pukuk kepalamu itu hah?”, ucapnya lagi padaku saat ini dan tadi aku lupa jika dia sedang mengajakku berbicara. Alhasil dia memukul kepalaku ini.

Eh aduh, sakit Mas kok aku dijitak sih. Ngeselin banget sih jadi orang, orang nggak ngelamun juga malah dipukul”, ucapku sewot padanya. Gimana nggak marah coba, orang enak-enak merenung eh malah dipukul.

“Kamu itu ngelamun tadi, ditegur Masnya malah marah-marah”, sambung Mbakku yang membela suaminya tersayang satu itu.

“Iya maaf”, jawabku sekenanya.

“Dasar kamu itu”, ucap Mbakku.

“Eh iya, dek. Waktu itu kamu sedang pergi sama siapa ke dekat lapangan tembak yang ada di atas?”, tanya Masku kepadaku seraya menyeruput teh hangatnya yang ada di atas meja.

Aku pun berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan itu dengan benar tanpa dia curiga jika aku pergi dengan salah satu anak buahnya, “Oh itu, aku lagi ada keperluan sedikit di sana sama salah satu temanku”, jawabku.

“Mas lihat kayaknya anak asrama sini ya? Siapa dek temanmu itu? Mas kenal nggak?”, tanya masku lagi. Dia memang seperti itu orangnya, suka kepo tentang urusanku. Maklum saja dia memang tidak punya adik perempuan kandung. Jadi, ya seperti ini. Aku yang jadi korban ke kepoannya yang satu ini.

“Mungkin Mas kenal dengannya. Kalau namanya sih, Mas kepo ahh sama teman-temanku.”, jawabku sambil senyum-senyum padanya. Jika saat ini aku beri tahu siapa temanku itu mungkin akan panjang urusannya. Masku ini sangat anti terhadap teman laki-lakiku apalagi jika dia tau teman laki-lakiku itu salah satu anak buahnya. Kacau balau jadinya jika dia tau semuanya.

“Bayu ya namanya?”

***

Haii, aku update nihh...
Di Vote sama Komen ya, ditunggu loh ya...

Next Part menunggu loh ini..

Thanks^^
See you soon, bye-bye!

Senja dan Ujung Rasa (COMPLETE and REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang