Drt.. Drt.. Drt..
Mas Pandu is calling...“Halo, Mas. Assalamualaikum. Ada apa?”
“Wa’alaikumsalam, Dek. Kamu dimana sekarang?”
“Di apartemenku. Kenapa?”
“Oh kamu lagi di apartemen ya. Baguslah kalau begitu. Mas cuman mau memberitahu kamu kalau Bayu dan Beni sudah ditemukan. Mereka dalam keadaan yang baik-baik saja. Rencananya, mereka akan diselamatkan besok dini hari. Kamu tidak perlu khawatir lagi. Cukup kamu tenang dan berdo’a untuk keselamatan mereka. Besok pagi, Mas mau kamu datang ke rumah dinas Mas ya. Kita tunggu kabar selanjutnya disana”
Aku terdiam mendengarkan ucapan Mas Pandu, “Mas ngga bohongkan?”
“Mas serius, Dek”
“Akhirnya, mereka ditemukan juga. Aku benar-benar tidak tahu lagi mau bagaimana jika mereka tidak bisa ditemukan. Baiklah Mas, besok aku akan ke rumah dinas Mas”
“Baiklah, Dek. Mas cuman mau menyampaikan informasi itu saja. Mas tidak mau kamu banyak pikiran. Kamu harus banyak-banyak istirahat dan makan yang teratur.. Kamu harus jaga kesehatan kamu juga. Mas takut kamu masuk rumah sakit kalau kamu tidak istirahat dan makan yang teratur. Jangan lupa untuk banyak-banyak berdo’a ya. Mas tutup dulu telponnya. Kamu hati-hati dan istirahatlah karena ini sudah malam. Assalamualaikum”
“Terima kasih, Mas. Wa'alaikumsalam”
Akhirnya, aku bisa bernafas lega setelah mendengarkan kabar dari Mas Pandu tadi. Aku bisa sedikit tenang saat ini. Dan aku sudah tidak perlu terlalu khawatir lagi perihal menghilangnya Bayu dan Beni.
1 minggu kemudian...
Lelah. Hal pertama yang aku rasakan saat ini ketika pertama kali aku menghempaskan tubuhku di atas sofa di apartemenku. Aku benar-benar lelah beberapa hari terakhir ini. Walaupun pikiran ku sudah lebih baik dari satu minggu yang lalu. Tapi, aku masih belum bisa bernafas dengan lega. Pasalnya, sampai hari ini. Aku masih belum tahu dengan pasti kapan Bayu akan pulang ke Indonesia. Yang kutahu hanyalah Bayu dan Beni sudah berhasil diselamatkan. Dan aku sudah sangat bersyukur akan hal itu.
Namun, sampai detik ini. Mas Pandu belum menghubungiku perihal kepulangan Bayu dari luar negeri. Dan lagipula saa ini aku benar-benar disibukkan dengan jadwal syuting aku yang sangat padat. Aku belum mengaktifkan handphoneku sejak pagi. Saat ini aku baru saja sampai dari Makassar. Aku berangkat ke Makassar sehari setelah Bayu ditemukan dan saat ini disinilah aku berada. Di sofa apartemenku. Dengan keadaan yang sangat lelah. Untuk berangkat ke kamarku saja rasanya aku tidak sanggup. Namun, aku tidak bisa terus-terusan tidur disini. Yang ada nantinya aku malah makin lelah dan kesakitan. Lantas, aku pun memaksakan diriku untuk berdiri dan berjalan menuju kamar tidurku.Namun, baru beberapa langkah aku berjalan. Bel apartemenku berbunyi. Seperti ada tamu diluar. Aku pun merubah haluan ku menuju pintu apartemen. Namun, saat aku membuka pintu tersebut. Seketika saja aku terdiam. Aku terpaku tidak bisa berbuat apa-apa.
Seseorang yang begitu aku rindukan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir ini muncul dihadapan ku dengan tiba-tiba. Orang yang begitu aku cintai. Dan salah satu penyebab aku tidak bisa fokus kerja beberapa hari yang lalu berada disini. Dihadapan ku. Berdiri dengan senyuman yang begitu aku rindukan. Tunanganku. Dan juga rumahku. Alantra Bayu.
Ya, Bayu yang berdiri didepanku saat ini. Ia berdiri disini dengan keadaan yang sangat baik. Walaupun aku bisa melihat dengan jelas jika ada beberapa bekas luka diwajahnya. Namun, aku masih bisa mengenalinya dengan begitu jelas. Oh, Tuhan. Nyatakan ini?.“Ini nyata, yang. Aku disini. Dihadapan kamu”, ucap Bayu padaku. Sepertinya dia bisa mendengarkan pikiranku tadi.
“Ini kamu?. Ini benar-benar kamu?. Aku lagi ngga halusinasi atau deja vu kan?”, aku benar-benar bingung bagaimana bisa Bayu bisa ada dihadapanku saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/161091242-288-k421337.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Ujung Rasa (COMPLETE and REVISI)
RomanceTerkadang sebuah pertemuan tak terduga itulah yang paling berkesan. Sama seperti pertemuan Aksara dan Alantra. Pertemuan yang tidak pernah diharapkan. Pertemuan yang tidak direncanakan. Dan takdirlah membawa pertemuan mereka. Aksara Putih Andini, at...