Part 14.1 : Proyek Vendor WO

2.4K 75 0
                                    

1 minggu setelah pertemuan dengan Aji...

Ting...

From : Ibu

Dek, dua minggu lagi kamu ulang tahunkan?. Pokoknya Ibu ngga mau tau, kamu harus pulang ke Bogor. Soalnya Ibu mau merayakan ulang tahunmu disini sama kamu.

To : Ibu

Oke, bu. Aku ambil cuti 2 hari. Tanggal 5 aku berangkat ke Bogor.

Aku membalas pesan singkat yang Ibuku kirimkan untukku. Ibuku memang punya cara tersendiri untuk merayakan setiap hari ulang tahun anak-anaknya. Dan sepertinya tahun ini, Ibuku akan membuat acara kecil-kecilan untuk perayaan ulang tahunku seperti ulang tahunku di tahun lalu.

Setelah membalas pesan Ibuku. Aku pun langsung pergi untuk bersiap-siap memulai rutinitas kerjaku. Pergi ke Radio untuk siaran selama 2 jam. Lalu, pergi ke Kedai untuk mengecek persediaan makanan dan juga laporan-laporan yang lain-lainnya. Atau jika aku sedang ada projek di EO, aku langsung berangkat ke kantor EO tanpa pergi ke Kedai terlebih dahulu untuk menyiapkan bahan-bahan laporan WO yang sedang aku tangani. Ya, itu adalah rutinitas kerjaku yang sudah aku kerjakan sejak 2 tahun terakhir. Walau terlihat sangat padat dan memusingkan. Tapi, jika kita menganggapnya santai, aku yakin semua itu mudah untuk aku lalui.

Rencananya, hari ini aku akan mengajukan cuti pada Bang Rio untuk tidak siaran di Radio selama 2 hari diawal bulan depan karena aku akan pulang ke Bogor. Dan semoga saja Bang Rio mengizinkan cuti singkatku itu.

Setelah masalah cuti di Radio yang butuh perjuangan sangat alot terselesaikan. Aku pun langsung bergegas menuju Kedai untuk mengecek semua persediaan bahan makanan dan juga memberitahu Nio bahwa aku akan pulang ke Bogor selama 2 hari di awal bulan depan. Namun, saat aku sedang dalam perjalanan menuju Kedai. Mami Sekar menelponku dan memberitahuku bahwa ada sedikit masalah di kantor EO. Sontak saja aku langsung bergegas memutar haluan mobilku dari jalanan menuju Kedai menuju kantor EO.

Sesampainya aku di kantor EO, Septa langsung memberitahuku bahwa aku sudah ditunggu Mami Sekar di ruangan meeting. Setelah mendengarkan penjelasan Septa. Aku pun langsung pergi menuju keruangan meeting dimana Mami Sekar sudah menungguku.

"Assalamualaikum..." Ucapku. Seraya membuka pintu kaca ruangan meeting.

"Wa'alaikumsalam¸ te. Ayo duduk, ada yang mau Mami bicarakan dengan kamu." Ucap Mami. Aku pun langsung duduk di kursi disebelah kursi Mami. Diruangan ini sudah ada Abay, Sintia, dan juga Tyo.

"Ini ada masalah apa, Mam?." Tanyaku.

"Begini, te. Kemarin itu ada salah klien kita mengajukan perubahan konsep untuk acara weddingnya. Sedangkan weddingnya itu, akan diadakan sekitar tanggal 4 April besok. Dan kita sudah menyelesaikan konsepnya sekitar 30%. Tapi, sekarang kita sudah benar-benar kehabisan ide untuk konsep baru ini. Dan yang jadi masalah utamanya adalah yang menangani klien ini adalah Putra. Sedangkan tadi pagi, kami mendapatkan kabar bahwa Putra mengalami masalah yang cukup serius. Semalam, saat dia hendak pulang ke rumahnya. Putra mengalami kecelakaan mobil. Dan sekarang dia sedang ada di rumah sakit. Kita tidak mungkin memaksakan dia untuk menangani proyek ini. Karena dari itu, te. Mami minta sama kamu untuk datang kesini karena Mami mau minta tolong kamu untuk menggantikan Putra untuk menangani proyek ini. Karena yang Mami tau, proyek yang sedang kamu kerjakan itu deadlinenya masih awal bulan depankan?. Sedangkan yang lain juga masih sibuk untuk menggarap proyeknya masing-masing yang deadlinenya sudah didepan mata. Hanya kamu satu-satunya orang yang cocok dengan proyek ini. Baik itu dari segi ide konsep maupun deadline yang kamu punya. Bagaimana, kamu maukan menggantikan Putra untuk menangani proyek ini?." Ujar Mami. Inilah salah satu cobaan jika kita sedang banyak-banyaknya job tapi ada salah satu tim yang terkena masalah dan imbasnya jatuh ke tim yang lainnya. Dan posisiku disini tidak mungkin untuk menolak itu semua.

Senja dan Ujung Rasa (COMPLETE and REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang