Part 5

518 70 1
                                    

                          🍁🍁🍁

Kini Aya sedang berada di kamarnya. Waktu menunjukkan pukul 18:45. Saat pulang sekolah tadi Aya tidak dapat menemui bundanya. Menurut penuturan Bok Darmi asisten rumah tangganya, bundanya akan pulang terlambat karena harus meeting  dadakan bersama Clien luar negri.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan dari luar kamar Aya. Dengan cepat Aya bangkit dari kasur kig sizenya lalu membuka pintu kamarnya. Setelah pintu itu terbuka Aya melihat Bok Darmi yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya itu.

" Non" Panggil Bok Darmi " Itu si Ibu udah nunggu di bawah. Non suruh turun" Sambung Bok Darmi

" Hemm"

Aya meninggalkan Bok Darmi begitu saja. Sedangkan si Mbok hanya bisa gelenģ geleng kepala melihat tingkah Aya yang slalu bersikap dingin. Bok Darmi sudah hafal betul sikap dan sifat Aya. Dia sudah bekerja di sini hampir 20 tahun. Manis pahit asam Bok Darmi lalui dengan majikannya ini. Bok Darmi menjadi saksi atas perubahan sikap nona mudanya itu. Bahkan Bok darmi sudah menganggap Aya seperti cucuknya sendiri. Walaupun Aya bersikap dingin kepadanya. Tapi aslinya Aya adalah sosok gadis yang rendah hati dan rupawan.

Aya menyusuri anak tangga satu persatu. Ia menggunakan celana sampai lutut dan baju kaos berwarna hitam dan tak lupa dengan rambut terikat kuncir kuda.

" Malam Bun" Sapa Aya pada bundanya yang sudah berada di meja makan. Aya menarik salah satu kursi lalu mendudukinya.

" Malam Sayang" Jawab Bunda Aya yang fokus mempersiapkan makanan di meja makan" Kamu mau makan pake Apa?"

" Apa aja"

" loh ko jawabnya gitu" Bunda Aya kini melihat ke arah Anaknya itu " Aya" panggil Bunda Aya

" Hemmm"

" Itu. Kenapa kening kamu di Plester?" Tanya Bunda Aya khawatir

" Gak Apa apa bun" Jawab Aya santai"

" Gak apa apa gimana? Itu sampe di plester segala! Kita kedokter aja yah" Pinta bunda Aya

" No! No!" Tolak Aya

" Bun Aya lapar"

"Kamu tuh ya" Bunda Aya pasrah kalau sudah mendengar penolakan dari Anaknya ini dia tidak bisa berbuat apa apa lagi.

Flashback pov

Tidak terasa bibir Adam terangkat ke Atas mengukir senyuman manis yang mampu membuat kaum hawa terpana melihatnya. Andra terkejut saat mendengar Adam mendapat respon dari Aya. Dengan semangat 45 Andra menghadap ke Arah Aya. Dan Andra menarik kedua bahu Aya sehingga membuat Aya yang tak siap dengan gerakan Andra  membuat tubuhnya mengikuti arah tarikan Andra.

Adam bingun dengan tindakan yang Andra lakukan. Entah apa yang ada di pikiran Andra saat ini, Adam hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.

Alis Aya bertautan entah apa yang akan andra perbuat padanya tapi Aya masih bersikap datar tanpa Ekspresi.

" lo" Tunjuk Andra pada Aya. Sontak membuat Aya menautkan satu alisnya seolah bertanya 'apa' . Andra masih mempertahankan posisinya dimana kini ia sedang berhadapan dengan seorang Aya yang berhasil merusak moodbosternya.

" Dasar Ice " Ejek Andra pada Aya. Aya hanya memutarkan matanya jengah. Iya tidak ingin berdebat apalagi dengan orang yang slalu mengutamakan ego dan emosi.

Aya berusaha memperbaiki posisi duduknya. Tapi bahu Aya di cengkram oleh tangan Andra " Gue belum selsai ngomong" Aya membuang nafasnya kasar. Kini Aya merasa emosinya mulai terpancing saat ketenangannya di ganggu oleh orang yang ada di hadapannya sekarang ini.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang