Part 73

308 62 9
                                    

Happy Reading
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Hembusan Semilir Angin pagi meniup dedaunan yang lepas dari Ranting, membawanya terbang terombang Ambing kesegala penjuru Arah. Sinar mentari berkilauan begitu indahnya membawa kehangatan di setiap penjuru bumi.

Kakinya melangkah pelan, melewati Setiap Lorong yang menghantarkan menuju kelasnya. Seperti biasa Alunan musik Favoritnya berputar dengan indah melalui Aerphone yang bertengker indah Di telinganya. Mulutnya berkomat kamit mengikuti lagu yang sedang di dengarnya.

Asik berjalan sendiri sambil menikmati Lagu Favoritnya tapi tiba tiba sebuah tangan menggenggam lembut tangan Kirinya sehingga Si Empu Mengerjap terkejut menoleh kearah Sampingnya.

" Selamat pagi My Queen!"

Senyum tipis mengembang merekah Di bibirnya. Dia membalas genggaman tangan itu mengeratkannya dan menautkan Antar jemarinya.

" Selamat Pagi Juga My King!"

Keduanya saling Tatap melempar Senyum yang manis pada lawan masing masing. Keduanya terlihat sangat bahagia berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertauran, mendengarkan lagu yang sama melalui Aerphone dan terkadang Sesekali Sang King menggoda Sang Queen, menggodanya dengan Rayuan Mautnya sehingga Guratan Merah Tercetak jelas di wajah Cantik sang Kekasihnya.

" Ih kok Malah buang muka Sih? Hey muka Aku disini Queen!" Andra berusaha membalikkan tubuh Aya yang sedang membelakanginya. Gadis itu sedang tersipu malu karena sedari tadi Andra terus menggodanya.

Di Abaikan. Andra di tinggalkan Begitu saja oleh Aya. Gadis itu secepat kilat segera berlari menuju kelasnya yang sudah berada di depan mata.

" Queen Tunggu!" Andra pun segera mengejar sang pujaan hati. Senyum di bibirnya terus terukir indah di wajahnya saat melihat Pipi Aya yang merona karena ulahnya.

Bruuukk

Kyaaaa

Terlalu bersemangat sehingga Andra tidak sengaja menabrak Aya yang sudah berhanti di depannya. Aya Oleng Dia tidak bisa menyeimbangkan Tubuhnya.

' Gila pagi pagi udah bikin Iri Aja!'

' Wey masih pagi Wey. Kasian yang Jomblo!'

' Jaga Jarak Wey jaga Jarak!'

' Makin ngenes Gue kalo tiap pagi liat mereka kaya Gini!'

Aya membuka matanya Saat tidak Merasakan apa apa. Bukannya tadi Andra menabraknya? Tapi....

" Ngapain Lari Hum?" Tanya Andra mencubit gemas hidung Aya. Si Empu mengaduh kesakitan. Tapi terdengar kembali Kalimat kalimat Alay yang terlontar dari Mulut Teman sekelasnya itu.

Heboh! Kata itulah yang dapat mendeskripsikan suasana kelas saat ini. Dan itu terjadi karena Ulah Aya dan Andra. Tunggu! Aya membulatkan matanya Sempurna dia baru sadar kalau saat ini Jaraknya sangat intim dengan Andra di depan teman teman sekelasnya.

Tidak ada jarak Antara Aya dan Andra. Dada mereka saling bertubrukan dengan tangan Kiri Andra yang memeluk pinggang Rampingnya Posesif. Bukan berpelukan! Lebih tepatnya Adalah menahan tubuh Aya Agar tidak terjatuh dari tabrakan tadi. Untung Andra bisa bergerak dengan cepat sehingga tubuh pujaan hatinya itu tidak mencium marmer yang keras.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang