Part 71

321 71 18
                                    

Happy Reading
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

H

embusan Angin menerpa Kulit Wajah Cantiknya. Rambut tergerainya melambai lambai mengikuti Arah mata Angin. Angin yang begitu kencang dan Dingin Ia abaikan begitu saja. Matanya terpejam menikmati Angin Yang kembali menerpa Tubuh mungilnya.

Tenang.

Beban yang Ada pada Dirinya seolah olah ikut Hilang terbawa Angin yang menerpanya.

" Angin Sore Tidak baik untuk Kesehatanmu!"

Gadis itu membuka matanya. Membalikkan Tubuhnya dan mendapati Sebuah Sweeter Yang bertengker di Pundaknya.

" Andra!" Gumam Aya pelan. Ya Pria yang memasangkan Sweeternya Pada Aya adalah Andra. Pria yang sedari tadi Di tunggunya. Kini Berada tepat di depannya.

Keduanya terdiam. Mereka bertatapan dalam Diam seakan berbicara Dalam hati melalui Sorot mata yang mereka Pancarkan.

" Queen!" Lirih Andra parau. Pria itu menyelipkan Anak rambut Aya kebelakang Telinga sang gadisnya.

Keterdiaman Aya membuat Andra merasa Sakit. Ia teringat Akan kesalahannya terhadap Gadisnya.
" Maaf. Maafkan Aku!" Andra menggenggam Erat tangan gadisnya mengusapnya lembut dan sangat hati hati. Ia takut jika Ia kembali melukai Gadisnya.

Disinilah  mereka berada Di Rooftop sekolah sesuai permintaan Aya pada Saat menghubingi Andra. Semua Siswa sudah pulang dan Sekolah sudah terlihat sepi menyisakan mereka Berdua.

Hembusan Angin semakin kencang dan terasa menusuk kedalam tulang sum sum. Helai Surai hitamnya melambai lambai sesaat menutupi wajah cantiknya sebelum kembali berjatuhan dan membuat Rambut Si Empu sedikit berantakan.

" Maaf!" Andra kembali merafalkan Kata itu. Baginya Tidak ada kata lain yang mampu keluar dari mulutnya. Tangannya terulur merapikan kembali Surai lembut milik Queennya.

Raya melihatnya. Menatap lekat wajah Pria yang masih menyandang Status sebagai kekasihnya. Yang Di ucapkan Egi benar Adanya. Pria itu terlihat Kacau dan tak terurus. Kantung matanya yang menghitam matanya yang memerah rambut Acak acakan dan Bajunya yang berantakan.
Tatapan itu? Tidak! Raya tidak menyukai tatapan Sendu Andra. Aya membenci itu.

Gadis itu membuang Muka. Memutar tubuhnya membelakangi Andra. Gadis itu menatap lurus kedepan melihat gedung gedung tinggi yang terlihat dengan jelas Di posisinya saat ini.

" Aku tau Aku salah. Aku tidak banyak berharap darimu Queen. Hanya satu yang Aku pinta darimu Tolong maafkan Aku! Please Maafkan Aku?!" Gadis itu masih terdiam Ia Enggan untuk membuka Suara. Anggap Saja Aya memberi waktu Andra untuk menjelaskannya.

" Queen.... Asal kamu Tau.  Aku benar benar sayang dan Tulus Cinta sama Kamu. Ini semua tidak Ada hubungannya dengan taruhan itu. Memang Aku dan Andrew menyepakati taruhan itu. Tapi jujur Queen....!" Andra menarik tangan Aya menggenggamnya kuat Sembari menatap lekat Manik Hitam milik Aya.

" Aku bener bener sayang dan Cinta sama kamu. Emang Awalnya Aku gak suka sama kamu tapi seiring waktu berjalan dan kebersamaan kita Rasa itu tumbuh begitu saja. Awalnya Aku juga tidak percaya ini semua terjadi sama Aku. Kamu tau kan Kita gak pernah Akur Aku sering jailin Kamu bikin kamu kesel tapi Sekarang?!" Andra menarik tangan Aya menyentuh Dadanya. Membiarkan gadis itu merasakan Apa yang saat ini Andra rasakan .

" Queen, kamu itu Jiwaku jantungku semangatku kebahagiaanku. Semua tentangku berada di kamu Queen, kamu dapat merasakannya kan?" Andra semakin mengeratkan telapak tangan Aya pada dadanya.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang