Part 24

434 72 15
                                    

                             🍁🍁🍁

Pria itu menatap nyalang ke arah Kasya. Dia berdiri tepat di hadapan kasya. Sehingga membuat orang yang ada di situ terkejut dengan kedatangannya yang tiba tiba. Genggamannya semakin erat terlihat dari raut wajah Kasya yang meringis kesakitan.

Pria itu berdiri di depan Aya seolah olah dia adalah tameng bagi Aya. Postur tubuhnya yang cukup tinggi dan besar sehingga membuat tubuh aya tertutup olehnya.

" Jangan pernah Anda mengganggu Gadisku lagi " Gertak pria itu dengan nada datar namun mampu membuat bulu kuduk semua orang yang berada di sana berdiri. Karena mendengar suaranya yang serak basah yang berusaha meredam emosi.

Semua orang yang ada di sana terkejut dengan penuturan pria itu apalagi Andra dan Egi yang notabennya kini mempunyai perasaan terhadap Aya. Dada mereka terlihat naik turun hatinya memanas dan nafasnya kini tersenggal senggal seolah olah stok Oksigen semakin menipis.

Sedangkan Kim, Leon Dan Adam mereka menatap tak percaya dengan apa yang terjadi di hadapan mereka. Pikiran mereka sama seperti apa yang di pikirkan Andra dan Egi. Apa benar Aya sudah punya kekasih? Lalu jika tidak kenapa Pria yang berada di hadapan Aya mengklaim Aya sebagai gadisnya?

Berbeda dengan Kasya dan teman temannya. Senyuman miring tersungging di bibir kasya. Dengan sekali hentakan Kasya melepaskan tangannya dari cengkraman pria itu.

" wahh hebat sekali lo muka datar" puji Kasya pada Aya " siapa lagi nih cowok? Pacar? Simpanan? Apa selingkuhan?" Tanya Kasya memutari Aya dan Pria itu

" Oh apa jangan jangan lo pelakor" Celtuk Kasya yang mampu memancing Emosi Pria itu. Bukan pria itu saja Andra dan Egi pun tak terima dengan perkataan Yang keluar dari mulut Kasya dengan lancang.

Salah jika Kasya berfikir Aya akan terus diam. Kini Emosi Aya terpancing dengan ucapan Kasya yang tak senonoh itu. Aya mengepalkan tangannya kuat kuat. Nafasnya tersenggal senggal dadanya terlihat naik turun. Matanya kini berubah menjadi merah padam. Aya benci Dengan kata 'Pelakor'. Aya bukan wanita seperti itu atas dasar apa Kasya menuduhnya pelakor?

Aya melangkahkan kakinya menuju Kasya lalu mencengkram kuat kuat tangan kasya. Kini Emosi Aya sudah ada di puncaknya. Sudah cukup bagi Aya untuk bersabar lagi. Kini tidak lagi. Aya benci jika ketenangannya di usik. Salah kasya kenapa dia membangunkan singa yang sedang tidur.

Mereka terkejut dengan perubahan sikap Aya. Apalagi Kasya. kini nyalinya mulai menciut saat Aya  berada di hadapannya menatap nyalang seperti singa yang akan memakan mangsanya.

" Lo " Aya menunjuk ke arah Kasya dengan gigi yang bergemeltukan. Sorotan matanya pun kini sudah di penuhi dengan Emosi. Menyadari sikap Aya yang mulai hilang kendali pria itu segera menghampiri Aya lalu memeluk Aya dari belakang memberikan ketenangan pada Aya.

" Lepas "  Aya memberontak di dalam pelukan Pria itu. Tatapannya masih tertuju ke arah Kasya dan teman temannya.

" Lebih baik lo pergi dari sini" Usir Pria itu pada kasya dan Teman temannya. Tapi kasya tidak mengindahkan perintah Pria itu dan masih betah pada posisinya

" Gue bilang pergi" Teriak Pria itu tiba tiba. Sehingga mengejutkan mereka semua. Bahkan kini Kim bersembunyi di balik tubuh Adam dan Leon karena Takut melihat situasi yang mulai mencengkram.

" Sya lebih baik kita cabut dari sini" Cicit Tia yang sudah ketakutan

" Iya sya kita cabut Aja yuk" Timpal Weni.

Kasya melihat temannya bergantian. Tidak salah lagi mereka ketakutan bukan mereka saja sebenarnya dia juga takut tapi dia menutupi ketakutannya itu. Bisa malu dia jika ada siswa lain yang lewat melihat Seorang Kasya ketakutan pada Gadis datar di hadapannya.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang