Part 28

371 64 14
                                    

                               🍁🍁🍁

Sean sedang duduk di meja makan sambil menikmati Coklat panas yang di mintanya pada Bok Darmi.

Suara langkah kaki yang menuruni anak tangga mengalihkan perhatian sean dari Aktivitasnya. Dilihat Adiknya sedang berjalan mengarahnya sambil menatap malas kearahnya. Sean tersenyum ia tahu bahwa adiknya ini masih kesal atas ulahnya.

Aya duduk tepat di depan Sean. Lalu menyeruput Just Jeruk yang sudah Bok Darmi siapkan untuknya.

" Minum Just malam hari tidak baik untuk kesehatanmu Sweety"

Aya tidak mengindahkan perkataan kakaknya itu. Dia terus meminum jusnya itu hingga Habis. Sean mendesah pelan lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri Adiknya itu.

Aya mendongakkan kepalanya saat ada tangan seseorang menyentuh rambutnya.

" Rambutmu masih basah. Ini tidak baik untukmu nanti kau bisa masuk Angin" Ucap Sean yang membelai rambut Aya

Aya memutar matanya jengah Apa kakaknya lupa Rambutnya basah juga karena ulahnya " Ini semua karena ulah kakak"

" Yaudah maafin kakak ya. Lagian kamu susah di banguninnya"

" Hem"

" Bok. Bok darmi" Panggil Sean pada pembantunya

" Iya den Ada apa?"

" Tolong ambilin handuk buat saya" Pinta Sean pada Bok Darmi. Aya memutar matanya bosan kakaknya sangat berlebihan pikir Aya

" Iya den" bok Darmi pun segera pergi kekamar Aya untuk mengambilkan Handuk buat majikan mudanya itu

" Gak perlu di keringin nanti juga kering sendiri" Tolak Aya pada kakaknya

" Gak Ada penolakan" Tegas Sean pada Adiknya itu. Aya mendesah pelan kenapa kakaknya bersikap seperti ini? Bahkan bundanya saja tak seperti ini.

" Ini den handuknya" Bok Darmi menyerahkan handuk di tangannya pada selan lalu kembali ke dapur lagi.

Sean berdiri di belakan Aya dengan posisi Aya duduk menghadap meja makan. Dengan perlahan sean mengeringkan Rambut Adiknya itu menggunakan handuk. Terlihat Aneh tapi ini kenyataanya. Sean slalu memperhatikan Aya layaknya seorang Ayah pada Anaknya.

" kak" panggil Aya

" Hem "

" Aku laper "

Sean tertawa lalu menyentil kening Aya " Sweety di hadapan kamukan Ada makanan yang udah di siapin si Mbok. Ya tinggal makan Aja simpel kan"

Aya memainkan mulutnya seolah olah dia sedang mengulang kata kata kakanya. Kakaknya ini sangat menyebalkan pikir Aya

" Jangan mengumpat di dalam hati. Itu gak baik" Tukas Sean. Aya tercengang dengan penuturan kakanya apakah selain membuat Aya kesal kakanya juga seorang peramal? Orang yang bisa membaca pikiran?

" Hemm... tapi Aku ingin makan di luar"

" Benarkah?" Sean duduk di tempatnya lagi lalu menumpukan dagu pada tangan kanannya sambil melihat lekat lekat Wajah Adiknya itu. Sean menggelengkan kepala sungguh kemajuan yang sangat pesat. jujur Aya adalah tipe orang yang sangat sulit untuk di ajak makan di luar kecuali desakan dari bundanya baru Aya menurutinya. Alasannya Simple dia tidak suka keramaian.

Tapi kini Sean mendengar langsung dari mulut Aya. Apakah ini harus di rayakan? Ya ini harus di rayakan pikir Sean.

" Baiklah Ayo kita makan di luar" Sean bangkit dari duduknya lalu menuntun adiknya menuju mobilnya.
Langkah Sean terhenti saat Aya melepaskan genggaman tangannya pada tangan adiknya itu

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang