Part 52

360 66 12
                                    

                       🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Aya sudah mengobati luka Egi dan sekarang mereka berada di depan ruang UKS.

" Kamu tunggu di sini yah" perintah Raya pada Egi. Tanpa menunggu jawaban dari Egi, Raya berlari meninggalkan Egi begitu saja entah mau kemana Aya pergi Egi pun tidak tahu. Yang sekarang harus ia lakukan adalah menunggu Aya sesuai perintahnya tadi.

Egi menyenderkan tubuhya pada Tiang yang terdapat di depan UKS pikirannya kembali melayang mengingat moment kebersamaannya tadi bersama Aya saat di UKS. Tapi lagi dan lagi Egi harus mengingat kenyataan pahit di mana dia harus secepatnya melupakan perasaannya terhadap Aya.

" Hai "

Sapaan dari Aya mampu membuyarkan lamunan Egi. Egi tersenyum lalu membenarkan posisi berdirinya dari senderanya tadi.

" Kamu habis dari mana? Aku kira kamu gak bakalan dateng!"

" Maaf ya Nunggu lama. Soalnya tadi di kantinnya ngantri" Jawab Aya sambil mengelap keringatnya dengan tangannya.

" Kantin? Emang habis ngapain?" Alis Egi berkerut heran.

Aya mengangkat jinjingan yang ada di tangannya lalu memberikannya pada Egi" Ini aku beliin kamu Roti sama Air mineral. Kamu kan tadi belum makan terus kata Leon juga waktu pagi kamu belum sarapan. Aku gak mau kamu sakit karena gak makan" Jelas Aya tersenyum Manis kearah Egi.

Hati Egi tersentuh mendengar penuturan dari Aya tangannya terulur mengusap keringat di pelipisan Aya " Ya ampun Ay ngapain repot repot. Tar kalo Aku laper aku bakal nyari sendiri kok" Balas Egi tak enak hati.

" Ihh gak apa apa kali Gi, gak ngerepotin sama  sekali Kok!" Jawab Raya "Yaudah Nih makan Rotinya  Aku mau kekelas bentar lagi masuk. Inget di makan Rotinya masih ada waktu 5 menit buat makan. dadahhhh" Tangan Aya melambai sambil berlari kekelas meninggalkan Egi yang masih betah berdiam diri jangan lupa matanya masih betah menatap Kepergian Aya.

" Ay sikap kamu yang seperti ini terhadap aku yang membuat Aku semakin sayang sama kamu. Kalau begini terus sangat mustahil bagi aku buat melupakan kamu" Gumam Egi sambil memandangi Roti dan Air mineral pemberian Raya.

Aya masuk kekelasnya yang masih sepi. Mungkin masih pada istirahat pikir Raya. Kakinya terus melangkah menuju kursinya. Niatnya terhenti saat melihat Andra yang sedang tiduran dimana tangannya ia lipat di atas meja sebagai bantalan dan kepalanya ia tutupi dengan tas. Pantas saja Aya tadi tidak melihatnya ternyata tertutup Tas.

Aya diam sejenak, Sebenarnya Aya ingin duduk di kursinya tapi mau bagai mana lagi dia tidak ingin mengganggu Andra yang terlihat kelelahan. Matanya tak lepas dari Andra memperhatikan sebagian wajahnya yang tak tertutup Tas.

Aya mundar mandir seperti gosokan mencari ide buat duduk di kursinya tanpa membangunkan Andra. Tangannya terulur menarik kursi yang Ada di depan mejanya yaitu kursi Adam. Dengan sangat pelan Aya mengesernya agar tidak menimbulkan kebisingan.

Hufffsss

Akhirnya Aya bisa bernafas lega karena bisa memasuki Tempat duduknya. Aya hendak duduk pada kursinya tapi tiba tiba keseimbangangannya  tidak setabil karena ujung Roknya terjepit Antar mejanya dengan Meja Andra.

Aya tepat jatuh di hadapan Andra, memang Andra tertidur menghadap kearah Meja Aya sehingga dengan jelas saat ini wajahnya dengan wajah Aya sangat dekat dan rentan. Aya mendesah pelan untung saja sikunya bisa menahan berat tubuhnya kalo gak? Ya pasti wajahnya mendarat di pipi Andra. Bahkan bisa saja Aya dengan tidak sengaja mencium Andra mengingat posisi mereka sekarang ini.

Aya masih betah pada posisinya tanpa ada niatan untuk membenarkan posisinya. Perlahan Andra membuka matanya sekali samar samar dan yang kedua kalinya membuka mata, matanya menangkap sosok Aya yang sedang menatapnya dengan jarak yang sangat dekat.
Mata mereka saling bertemu dan mengunci satu sama lain. Jantung Andra kembali berpacu dari pada biasanya ada desiran aneh yang menjulur ke seluruh organ tubuhnya. Apa lagi menatap manik mata Aya yang kelam Andra seperti terhipnotis Akan pesona yang ada di hadapannya.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang