Part 62

427 77 2
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

S

eminggu telah berlalu dan seminggu itu pula Andra di buat tidak tenang akan kesalahannya sendiri terhadap Aya. Semenjak kejadian itu seolah Olah Aya menjaga jarak dengannya. Duduk bersampingan dan mendengarkan materi yang di sampaikan Guru bersama tetapi membuat Andra merasa Jauh akan kehadiran Aya. Jarak tiga jengkal Antar dirinya dengan Aya ibaratkan Puluhan Kilo Meter diantara keduanya. Ia hanya bisa melihatnya tapi tidak bisa menggapainya.

Duduk, mencatat dan mendengarkan materi yang di sampaikan hanya itulah yang Aya lakukan seminggu ini,  tidak pergi kekantin bersama Kim ataupun yang lainnya saat istirahat tiba. Dia lebih memilih pergi ke perpus Atau Rooftop untuk menyendiri dan menjauh dari keramaian. Apakah Aya yang dulu kembali? Lebih suka sendiri dengan tampangnya yang dingin dan tanpa Ekspresi!

Sepertinya tidak! Pikir Andra. Karena selama ia memperhatikan Aya dari kejauhan Aya masih berinteraksi dengan teman temannya terutama dengan Egi dan Kim. Bahkan Gadis itu masih bisa tertawa lepas dan bercanda Ria dengan Mereka, tapi jika dirinya ikut serta semuanya menjadi hening dan canggung. Aya kembali ke wajah datarnya yang dingin tanpa Ekspresi setelah itu pamit pada mereka seolah olah tidak menginginkan kehadiran Andra.

Senja telah berlalu. Bulan Purnama memancarkan cahayanya yang teramat terang. Langit hitam pekat terlihat lebih indah dan cantik ketika Ribuan bintang ikut andil menghiasinya.

Seorang gadis berambut panjang dan berwarna hitam sedang menekuk wajahnya, berkali kali terdengar rengekan dan umpatan yang terdengar dari bibir Tipisnya. Tak tertinggal kakinya-pun ia ikut hentak hentakan Aksi protes karena kekesalannya.

" Kamu serius ngajak aku kesini?"

Untuk yang kesekian kalinya pertanyaan itu terlontar dari bibir ranumnya. Matanya menyelidiki dan mengamati tempat yang kini ia pijak.

" Serius dong? Kenapa kamu takut?" Tanya balik lawan bicaranya.

" Takut? Iya kali Aku takut. Aku cuma heran aja sama kamu, ngapain malem malem gini ngajakin Aku ke Danau. Mana sepi lagi. Kamu juga, ngapain nyuruh Aku pake Dress kaya ginian? Udah tau Aku tuh gak biasa pake baju kaya gini!"

Kim tersenyum mendapati omelan dari temannya. Memang Kim lah yang memaksa Aya untuk memakai Dress berwarna Peach itu, bermotif Bunga bunga dan berlengan pendek dan panjang sebatas lutut. Terserah Aya mengerutukinya terserah Aya memarahinya Kim tidak peduli.

Malah sebaliknya, Kim terlihat puas dan takjub dengan ciptaan tuhan yang ada di hadapannya. Aya yang biasa memakai celana Jeans dan kaos biasa kini Aura kecantikannya terlihat sangat menonjol setelah memakai Dress itu bahkan Aya terlihat sangat Feminim dan sangat teramat mempesona bagi siapa saja yang melihatnya. Bahkan Kim hanya memoleskan Sedikit Make up  pada wajah cantik itu tetapi hasilnya di luar dugaannya. Kim saja yang wanita sempat terpesona dengan paras cantiknya bagaimana dengan kaum Adam?.

" Kim "

" Apa?" Saut Kim santai. Dia terkekeh geli saat melihat Aya kembali menekuk wajahnya.

Aya kembali berdecak. Sungguh Aya sangat tidak nyaman dengan pakaian yang saat ini ia kenakan bahkan Heels yang digunakannya Saat ini membuat Kaki Aya terasa pegal dan sakit di bagian tumitnya.

" Kamu mau ngapain?" Aya menautkan Alisnya. Matanya menyipit saat Kim mengarahkan penutup mata padanya.

" Kim!!!" Seru Aya di kala matanya sudah benar benar tertutup kain.

" Tidak Apa! Aku di sampingmu kok, Mari ikuti Aku, Aku akan membawamu kesuatu tempat yang mungkin tidak Akan Pernah kamu Lupakan!"

" Tapi kenapa harus pake tutup mata? Kan Jadi susah jalannya!"

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang