Part 74

293 64 13
                                    

Happy Reading
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁


Proses belajar mengajarpun berjalan seperti biasanya. Setelah Ada kegaduhan di awal tapi Akhirnya kelas itu kembali tenang. Kini Semua Siswa sedang Fokus mendengarkan penjelasan dari Pak Arif dengan Mata yang Fokus pada Buku paket masing masing.

Aya Menoleh kearah kebalangnya saat Bahunya di tepuk pelan beberapa kali. Di sana terdapat Dua Siswa baru yang kini Sedang menatapnya.
Tanpa bertanyapun Si penepuk Paham Betul dengan Ekapresi yang Di tunjukkan Oleh Aya dengan tatapan Bingung.

" Boleh pinjem bukunya Gak? Kita belum punya Soalnya!" Ucapnya tersenyum manis.

Aya tidak menjawab. Dengan Cepat Aya mengambil Alih buku paket Milik Andra lalu memberikannya pada Gadis tadi yang menepuk Bahunya. Entah Siapa Nama Gadis itu. Aya tidak ingat. Bukan. Bukan tidak ingat tapi lebih tepatnya Dia tidak peduli.

Sebelum kembali keposisinya sempat tatapan Aya bertemu dengan Mata sang Kakak dari Gadis tadi. Tidak lama hanya seperkian detik saja setelah itu Aya kembali Fokus pada Materi yang di jelaskan oleh Pak Arif.

" Kenapa Buku Aku yang Di kasih? Kenapa bukan buku kamu Aja?" Tanya Andra menatap Queennya

Aya tersenyum tangannya terulur menggeserkan buku paketnya kedepan Andra. Aya menunjuk nunjuk buku paketnya dengan telunjuk dan Andra mengikuti Arah mata Aya.

Andra melebarkan senyumnya tangannya mengambil Alih Buku paket itu tidak lupa Dia pun mengambil Bulpoin yang sedang digunakan Aya. Aya sedang mengukir indah Namanya dengan Nama Andra di buku paket itu. Dan Sekarang Andra sedang  menyelesaikan Ukiran nama mereka yang sempat belum selsai.

" Selsai!" Aya melihat kearah Hasil karya tangan kekasihnya itu. Cantik. Ukirannya sangat cantik. Nama mereka bertengker indah di halaman kosong yang terdapat di buku paket itu.

Tangan Aya meraba Ukiran nama mereka. Pelan. Sangat pelan Aya menyentuhnya dengan sangat hati hati takut jika Nama itu Akan rusak. Aya menatap Andra yang sedang memperhatikannya. Senyumnya kembali Terukir di bibir tipisnya.

" Aku mencintaimu!" Bisik Aya namun masih mampu Andra dengar. Hati Andra menghangat saat mendengarnya begitupun dengan Aya keduanya tersenyum manis menunjukkan rasa Bahagia mereka.

" Aku juga. Aku mencintaimu!" Balas Andra. Aya benar benar bahagia senyum di bibirnya terus merekah bagaikan bunga yang sedang bermekaran. Rasa ini, situasi seperti ini, dan kebersamaan ini, Aya Suka. Dia sangat Suka. Dan Aya lebih suka lagi jika melihat Pria yang tepat berada di depannya tersenyum dan bahagia karenanya. Dia merasa di butuhkan. Dia merasa di sayangi dan Dia merasa Di lindungi.

Aya menatap Andra. Tatapannya dalam sehingga menyelam kedalamnya. 'Tuhan Tolong Izinkan Aku terus bersamanya. Dia Adalah Pria yang terpenting dalam hidupku. Dia adalah matahariku. Jangan kau buat Aku kembali ke tempat Gelap yang dulu Aku tidak Mau. Aku ingin bersamanya dan akan Selalu bersamanya. King Tetaplah seperti ini. Tetaplah bersamaku. Tetaplah berada di sampingku. Jangan pernah tinggalkanku. Aku mencintaimu. Sangat teramat Mencintaimu!' 

Bunyi bel berdering nyaring Sedari tadi. Semua Siswa sudah berhamburan keluar Entah kemana. Ada yang kekantin, Taman Sekolah, Perpustakaan bahkan Ada yang berdiam Diri di dalam kelas seperti yang Di lakukan Oleh Pujaan Hati Andra. Ya Aya Si gadis yang dulu terkenal dingin namun kini Hangat Si gadis tanpa Ekspresi namun Sekarang Si manis Primadona sekolah. Sangat Cocok berpasangan dengan Andra yang Memang sudah mendapatkan gelar Most Wonted.

Gadis itu menumpukan kepala di atas meja. Menggunakan kedua tangannya sebagai bantalannya. Matanya terpejam Surai hitamnya menutupi sebagian wajah cantiknya. Musik yang sedari tadi berputar terdengar dengan jelas di gendang telinganya. Seperti Biasa Gadis itu lebih Suka mendengarkan lagu kesukaannya melalui Aerphonenya. Waktu terus berlaku dan kini Sudah lagu ke Empat yang sedang gadis itu Dengarkan.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang