Part 60

419 85 3
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁🍁


" Hai "

Aya mengerjap ngerjapkan matanya  Tak percaya apa benar yang ada di hadapannya ini Andra? Kalo iya ada keperluan Apa dia datang dan bertamu semalam ini?

" Hai Ka, Apa kabar?"

" Gue baik. Lo gimana?" Tanya Sean Balik sambil salaman Ala Pria.

" Seperti yang Lo liat Gue juga baik"

Aya masih betah pada dunianya sendiri berdiam diri memperhatikan dua Pria yang ada di hadapannya bercengkrama dan mengobrol ria melupakan Kehadirannya.

" Ehemm"

Aya berdehem cukup kencang mengalihkan perhatian kedua Pria yang Ada dihadapannya.

" Kalo mau ngobrol jangan di depan Pintu! Buat Apa ada Ruang Tamu tapi di aggurin dan di jadiin Pajangan doang" Ucap Aya sambil melipat tangan di dadanya

Sean menggelengkan kepalanya lalu mencubit Pipi Aya gemas " Ngomong Aja kamu yang gak mau di anggurin sama kita! pake bawa bawa Ruang  Tamu segala!"

Aya mendengus" Siapa yang bilang! Orang biasa Aja Kok!"

" Tapi kenapa Mukanya BETE Gitu?!" Tunjuk Andra

" Batu!! Apaan sih gak Lucu yah" Ketus Aya

" Siapa yang lagi ngelucu orang gak Ada yang ngelucu juga! Iya kan Ka?"

Sean mengangguk membenarkan perkatan Andra. Wajah Aya semakin di tekuk dan geram karena ulah kedua Pria yang ada di hadapànnya ingin Rasanya dia mencakar wajah Kakaknya  yang kini mulai berpindah haluan pada  Pria  yang selalu membuat Jantungnya tak Karuan tapi dia masih bisa menahan tangannya yang gatal itu karena Sean Adalah Kakak kesayangannya dia tidak mungkin melukai atau menyakitinya.

" Au Ah Pusing!"

Aya menghentakkan kakinya  Lalu melangkahkan Kakinya memasuki Rumahnya. Tapi langkahnya terhenti ketika Kakaknya terlebih dahulu menarik kerah bagian belakang bajunya seperti kucing. Saat Aya membalikkan tubuhnya secepat kilat Sean berlari dan meninggalkan mereka berdua begitu saja.

" Sweete ingat kata kakak tadi jangan terlalu Polos Oke!" Teraiak Sean yang masih mampu Aya dengar

" Polos?!" Rafal Andra bingung

" Udah jangan di dengerin perkataan kakak gue, dia suka gitu orangnya!" Aya  berusaha mengalihkan pembicaraan mereka karena Aya tidak ingin Andra mengetahui tentang kepolosannya. cukup Adam saja yang tadi menjahilinya tidak dengan si kepala batu Alias Andra yang notabennya dialah yang membuat Aya seperti ini! Mau di taro dimana muka Aya jika Andra mengetahui semuanya, membayangkannya saja sudah membuat Aya merinding bagaimana jika itu terjadi di dunia nyata?

" Lo mau ngapain malam malam kesini?" Tanya Aya To The Point

" Mmm Lo ada waktu gak? Gue mau ngomong sesuatu nih sama Lo!"

" Yaudah Ayo masuk" Ajak Aya pada Andra. Baru selangkah Aya merasakan tangannya di cekal dari belakang. Aya membalikkan tubuhnya mendapati Andra yang sedang memegang tangannya. Aya menautkan Alisnya tak mengerti

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang