Part 61

385 69 4
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Mentari sudah terbit, Dia mulai naik semakin lama semakin tinggi, cahayanya semakin menyilaukan mata dan tetesan Embun mulai menguap ke udara. Satu persatu burung mulai bermunculan dan saling bersautan satu sama lain. Terbang kesana kesini menghiasi langit yang membiru.

Gadis itu melangkahkan kakinya, melewati Lorong sekolah yang masih sepi. Tentu saja masih sepi karena Waktu masih menunjukkan Pukul Enam Pagi tapi dia sudah tiba di sekolahnya. Bibirnya Terus tertarik ke atas mengukir sebuah senyuman yang terus merekah pada bibir ranumnya, langkahnya berhenti tepat di sebuah Gajebo yang berada di tengah taman sekolah, Gadis itu diam sejenak lalu mendaratkan bokongnya pada Kursi itu.

Gadis itu merentangkan kedua tangannya memejamkan matanya dan menghirup udara pagi yang segar nan dingin. Rasanya begitu nyaman sehingga membuatnya tenang untuk sesaat. Dirasa pasokan udara segar sudah memenuhi paru parunya Gadis itu membuka matanya perlahan lalu menghembuskan nafasnya perlahan melalui mulutnya.

Matanya hampir terbelalak sempurna ketika melihat seorang Pria sudah berada Di depannya dengan senyum khasnya.

" Andra!" Ucap Aya

" Kamu? Ini serius kamu? Kok bisa?"

Andra hanya tersenyum tipis tanpa permisi ia ikut duduk di samping Aya.

Andra menautkan Alisnya Kearah Aya " Why?!"

" Kok kamu bisa Ada di sini? Ini.... ini masih pagi Loh? Ko... "

" Hari ini jadwal Aku piket mangkannya Aku dateng pagi! Pas Aku liat taman Eh Ada Kamu, yaudah Aku samperin aja!"

" Piket? Terus ngapain masih di sini? Yaudah sana piket!" Titah Aya mengusir Andra

" Ih Apaan sih. Orang piketnya udah beres Kok! Orang cuma Buang sampah Doang!"

" Yang Ada juga kamu, tumben jam segini udah Ada di sekolah? Ada angin dari mana? Angin kulon?" Lanjutnya

" Ihh apaan sih! Angin kulon! Angin Kulon! Emangnya Aku daun yang mudah kena angin? Terus Emang salah kalo Aku dateng pagi?" Dengus Aya.

" Ya ampun Queen biasa aja kali ngomongnya Gak usah ngegas! Masih pagi jangan manyun kaya gitu tar cepet tua Loh kalo marah marah Mulu!"

Aya melirik Tajam kearah Andra lalu dengan cepat ia melayangkan Pukulan bertubi tubi pada Wajah Andra yang dapat Andra halau" Issssss Nyebelin banget sih! Rasain nih rasain!"

" Aduh.. ampun Queen. Ampun. Udah Ya. Aku minta Maaf. Ya. Udah dong" pinta Andra. Pria itu masih menyembunyikan wajahnya Dari pukulan Aya yang sebenarnya tidak terasa sakit tapi jika pukulan yang di layangkan terus menerus Andra pun menyayangkan wajahnya itu.

" Lagian kamu nya nyebelin. Bukanya muji Aku ke Apa ke. Nah ini, malah berfikiran yang enggak Enggak!" Aya memalingkan Wajahnya kearah lain dengan kedua tangan yang ia lipat di dada.

Andra menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu berusaha membujuk Aya agar tidak marah lagi padanya

" Queen adeknya Kak Sean Dan Temennya Kim yang Imut dan Baik, Maafin Aku yah! Gak lagi lagi deh Aku ngomong Kaya Gitu! Maafin yah? yah!"

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang