Part 47

350 63 7
                                    

                            🍁🍁🍁

Si pemilik manik hitam kini sedang menyandarkan Tubuhnya pada senderan kepala Ranjangnya matanya masih terjaga walaupun kini sudah Pukul 11 malam. Bibirnya tertarik keatas mengukir sebuah senyuman di bibir tipisnya tangannya mengelus ngelus Arloji yang sedari tadi Dia genggam. Matanya berbinar saat melihat benda itu. Terlihat dia sedang memikirkan sesuatu yang mampu membuatnya tersenyum manis seperti ini entah apa yang Ada dalam kepala cantiknya.

Cklek

Bunyi suara pintu terbuka mampu membuyarkan lamunan Si manik hitam kelam itu. Senyumnya kembali mengembang saat melihat siapa yang membuka Pintu kamarnya.

Terlihat jelas wanita paruh baya berdiri tepat di depan pintu kamar Perlahan Ia melangkahkan kakinya menuju si Pemilik Manik Hitam kelam.

Si manik hitam menepuk nepuk kasur kosong di sebelahnya mengintruksikan agar wania paruh baya itu duduk di sampingnya. Tak lama kemudian wanita paruh baya itu duduk di sampingnya.

Tangannya terulur membelai lembut rambut panjang si pemilik Manik hitam itu. Tangannya Menuntun anaknya kedalam dekapannya agar anaknya itu segera pergi ke dunia mimpinya dan dia menjadikan pahanya sebagai bantal  penghantar tidur Anak kesayangannya.

" Nak boleh Bunda bertanya?" Si manik hitam mendongakkan kepalanya menatap lekat Mata sang bunda

" Boleh. Bunda mau nanya apa?" Tanyanya pada sang Bunda

" Apa yang membuatmu tersenyum seperti tadi? Apa karena Ada seorang Pria yang sedang kamu pikirkan?"

Si manik hitam tertawa sumbang" Bunda Aya gak mikirin siapa siapa kok" Elaknya

Ya Si pemilik Manik hitam kelam itu adalah Aya. Alexa Aritmawijaya yang dulu terkenal dingin nan datar tapi kini sudah berubah. Bahkan Bundanya saja masih tak percaya akan hal perubahan anaknya.
Apalagi tadi dia sempat melihat anaknya senyum senyum sendiri. Lalu apa alasannya kalau bukan menyangkut Pria. Mengingat anaknya kini bukan Aya kecil lagi. Melainkan Aya dewasa dia sudah cukup umur untuk merasakan apa itu cinta? Cinta? Apa anaknya sedang jatuh cinta? Tapi pada siapa?

" Kamu gak usah bohong sama bunda. Udah cepet jujur siapa Pria yang kamu taksir?" Aya duduk berhadapan dengan Bundanya

" Bunda apaan sih? Aya gak lagi mikirin apa apa kok. Jadi jangan asal tebak. Oke" Jelas Aya kembali tiduran

" Eh siapa yang asal tebak. Bunda juga pernah muda kali dan saat ini bunda yakin kamu Lagi jatuh cinta! Hayo ngaku siapa sih Cowoknya? Jangan bikin Bunda penasaran dong! Cepet kasih tau Bunda" Pinta Bunda Aya pada Anaknya itu.

" Ihhh bunda apaan sih. Aya masih kecil mending bunda kepoin kak Sean Aja. Ka Sean udah cukup umur tuh buat nikah. Bunda juga udah pantes dapet cucu" Jawab Aya di balik selimutnya

" Siapa yang udah cukup Umur?" Tiba tiba Sean sudah berada di depan Aya lalu menarik kuat kuat selimut yang menutupi tubuh mungil Adiknya itu.

" Ka Sean lepasin" Aya berusaha mempertahankan selimutnya itu. Tapi apa Daya tenaga Sean lebih kuat di banding Aya maka Sean lah yang berhasil menarik selimut itu.

Aya duduk lalu berdecak pinggang tepat di hadapan Kakaknya itu

" Kak balikin gak selimutnya?" Pinta Aya

" Gak mau" Tolak Sean Angkuh

" Bunda ka Seannya ngambil selimut Aya. Aya ngantuk pengen tidur. Bunda Ambilin selimut Aya" rengek Aya pada Bundanya

" Kamu kenapa sih? Kok akhir akhir ini kamu jadi manja sama Bunda? Kamu gak apa apa kan?" Tanya Bunda Aya memastikan kondisi anaknya itu.

Bunda dan Sean saling tatap satu sama lain memang benar kini Aya terlihat lebih ceria dan suka bersikap manja pada bundanya. Ya walaupun bundanya tak pernah mempersalahkannya tapi dia merasa ada yang aneh saja terhadap putri kesayangannya itu.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang