Paet 64

375 70 9
                                    

Happy Reading💜

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Embun di pagi buta membuat Udara pagi terasa lebih sejuk dan menyegarkan. Burung burung yang berterbangan dan saling berkicau dan saling bersautan. Bunga bunga yang tersusun Rapi di taman terlihat indah dan menggoda Mata Si gadis berambut sebahu itu untuk mendekatinya.

Jemari lentiknya menyentuh ke setiap kelopak Bunga Mawar yang bermekaran. Warnanya yang merah nan mencolok membuat gadis itu betah berlama lama bermanja dengan bunga Mawar itu. Wajahnya Ia Arahkan lebih dekat pada setangkai Bunga yang Ia sentuh kelopaknya, Ia hirup dalam dalam Aroma bunga itu sampai menyeruak ke indra penciumannya. Sungguh Aroma bunga mawar itu sangat menyegarkan.


Senyum di bibirnya mengembang saat Netra hitamnya mengekori sepasang kupu kupu yang sedang hinggap di bunga mawar, terbang kesana kemari saling mengekori. Indah, damai dan tentram. Itu lah yang saat ini gadis itu Rasakan. Dia tidak pernah berfikir kalau Ia mampu keluar dari Ruang kegelapan. Ruang kegelapan yang selalu membuatnya takut Akan sebuah ikatan atau hubungan. Yang membuatnya terpuruk dan tidak ingin berbicara pada siapapun sehingga membuatnya memilih mengasingkan diri dari keramaian.

Memilih Hidup sendiri itu tidak mudah. Bahkan Dia sangat Rapuh di waktu tertentu. Hanya karena Sosok wanita Hebatnya-lah sehingga Dia mampu  melewati kegelapan selama 10 Tahun silam. Wanita yang telah membesarkannya seorang Diri dengan penuh kasih sayang, Sosok yang selalu menjadi penyemangat hidupnya, Sosok wanita yang selalu membuat hatinya teringat Akan luka Lama!

Siapalagi wanita hebat itu kalau bukan Bundanya? Alexa Aritmawijaya adalah sosok Anak perempuan yang tertutup dan berwajah dingin. Bundanya saja sangat sulit untuk menyentuh Hati Anaknya. Jarak mereka memang dekat tapi tidak dengan jiwa keduanya, seolah olah ada Dinding besar yang membatasi keduanya.

Insiden Sepuluh tahun yang lalu membuat Bunda Aya merasa kehilangan Akan Sosok Anaknya yang Aktif dan ceria. Anak itu lebih suka menghabiskan waktunya di kamar di bandingkan bermain dengan Anak anak pada umur sebaya-nya. Tidak Ada lagi tawa di rumah itu, tidak Ada lagi celotehan dan teriakan dari bibir mungil anaknya.

Sakit?  Tentu sangat sakit? Ibu mana yang tidak sakit melihat Anaknya seperti itu? Masa kecil Anaknya seolah olah di renggut paksa dari Anaknya. Ketika Sean Masuk kedalam kehidupan mereka perlahan lahan Aya kembali membuka dirinya, walaupun butuh waktu yang lama tapi setidaknya Anak gadisnya itu mulai berinteraksi kembali.

Bunda Aya sangat bersyukur Berkat Kehadiran Sean Putri kecilnya bisa tersenyum lagi, walaupun  senyuman itu berbeda dengan sunyuman yang dulu, tapi Bunda Aya tidak mempermasalahkan itu, yang intinya hanya Satu dia tidak ingin Anak Gadisnya terus menyendiri dan tertutup dengan dunia luar.

Di saat Aya benar benar tidak percaya Akan sebuah cahaya di saat kegelapan, di situ pula Tuhan membuktikan kebesarannya. Tuhan mempertemukannya dengan sekelompok orang yang mematahkan Definisi teman menurutnya. Tidak ada sebuah ikatan yang tulus. Lebih baik sendiri dari pada tersakiti. Itu lah  Definisi Teman menurut Aya. Itulah Alasan Aya selama ini memilih hidup menyendiri.

Tapi setelah bertemu dengan Kim, Andra, Egi dan yang lainnya Kini Aya kembali berfikir keras. Tidak semua manusia itu sama, Buktinya masih ada Orang lain yang tulus menyayanginya. Seperti Kim yang kini menjadi sahabat wanitanya Dan Masih Ada Egi, Adam dan Leon yang ikut serta menjadi temannya.

Dan satu Lagi! Hatinya tak sehampa dulu, Hatinya telah Terisi dengan Sosok Pria yang dulu menyebalkan namun menggemaskan. Andra! Ya Pria itu adalah Andra Entah kenapa Hatinya memilih Andra untuk mengisi hatinya yang Hampa, mengingat Namanya membuat Aya sangat bersyukur karena berkat Andra, Aya merasakan kasih sayang yang Tulus selain dari Bunda Dan kakaknya. Bagaimana Rasanya Di Cintai dan bagaimana Rasanya Di Perhatikan.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang