Part 69

326 55 5
                                    

Happy Reading❣

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Melangkah pelan menuju Balkon kamarnya sambil menggenggam Benda pipih Berbentuk persegi di tangannya. Surai Hitamnya Ia Biarkan tergerai membiarkan Angin malam memainkan Rambut panjangnya. Gadis itu menumpukan Tangannya pada Pembatas Balkon sambil berdiri menatap langit yang indah karena malam ini langit tidak sendiri. Langit Hitam itu berubah bercahaya Saat Bulan dan Bintang berada di sisinya.

Tapi tidak dengan Hatinya Dia merasa Kembali Hampa. Hidupnya kembali di hantui bayangan bayangan masa lalunya. Penghianatan  dan Goresan Luka Di hatinya membuat Dia kembali seperti Sosok Aya yang Dulu Dingin Datar dan Tanpa Ekspresi. Lebih baik jauh dari Publik dan Hidup tanpa teman dibandingkan Hatinya kembali terluka dengan orang Yang telah Ia berikan kepercayaannya. Dia terlalu takut! Takut Hatinya Akan terluka kembali. Luka yang dulu saja belum sembuh dan kini? Hatinya kembali terluka membuat goresan lebih dalam dari sebelumnya.

Setelah kejadian Di Rumah Andra, Aya memutuskan untuk tidak pergi kesekolah utuk sementara Waktu. Dan Kini sudah menginjak Tiga Hari Aya mengurung diri di dalam kamarnya tidak mengijinkan Siapapun orang Luar untuk menemuinya kecuali Bunda Dan Kakaknya Sean.

Orang Rumahpun dibuat Bingung dengan Sikap Aya yang kembali dingin. Gadis itu tidak Ada niatan untuk menceritakan Apa yang terjadi padanya. Bunda dan Kakaknya pun sudah mencari Tahu Apa yang membuat Malaikat mereka Seperti itu. Namun Nihil Usaha mereka Sia Sia karena Aya sudah meminta Pada Egi untuk memberitahukan kepada Teman yang lainnya Agar Tidak menceritakan masalah ini kepada siapapun terutama Bunda Dan Kakaknya Cukup mereka Saja yang Tahu dan Aya sendiri yang Akan menyelesaikannya. Tapi tidak sekarang! Dia masih butuh waktu untuk menenangkan Hatinya yang kini sedang terluka.

Aya muak dan terganggu dengan Deringan Smartphone yang terus mengganggu ketenangannya. Benda itu terus berdering tiada hentinya sehingga Aya memilih Meng Non-Aktifkan Smartphonenya. Siapa lagi Kalau Bukan Andra yang terus menghubunginya. Semenjak Hari pertama sampai saat ini Pria itu tidak Ada hentinya menghubungi Aya. Ratusan Chat yang masuk ke Smartphonenya pun Aya Abaikan begitu Saja tidak Ada niatan bagi Aya untuk Membaca Satu pesan Dari Andra. Dia mengabaikan pria itu Pria yang telah membuat hari harinya berwarna namun kini kembali kosong dan Hampa, Bahkan yang Ada hanya menyisakan Luka di dalam hatinya.

Hanya ketenangan dan kesunyianlah yang selalu menjadi Temannya. Tapi saat mereka hadir Aya sadar Jika hidup itu lebih indah dan lebih berwarna di bandingkan menyendiri tanpa seorang Teman. Tapi Apa? Di saat Aya baru merasakan Apa itu Arti sebuah ikatan atau hubungan Tuhan kembali mengujinya. Tuhan membuatnya kembali Merasan sakit Di hatinya bahkan Rasa sakit itu Ia dapatkan dari Orang Yang telah Ia berikan kepercayaan seutuhnya.

Kecewa? Pasti! Aya sangat kecewa pada Andra yang telah mempermainkannya. Jujur baru kali ini Aya luluh pada Seorang Pria dan pria itu adalah Andra. Bahkan Dengan mudahnya Aya memberikan Hatinya untuk Andra, karena Hatinya Sangat yakin Jika Pria itu mampu menjaga hatinya. Namun Apa? Aya salah besar Justru Andralah yang Kini Membuat luka di hatinya yang semakin menganga.

Namun Rasa ini? Rasa apa Yang Saat ini Dia rasakan? Dadanya terasa sesak dan Hanya Andra yang ada dalam pikirannya. Apakah ini yang Dinamakan Rindu?

Benarkah Dia Rindu Andra?

Lalu Apakah dia mampu melupakan Andra?

Apakah Dia Bisa hidup seperti Orang pada umumnya? Berbaur dan bergaul dengan teman yang lainnya! Tanpa hati kembali terluka? Dan tanpa Andra?

Gadis itu mendesah panjang. Kenapa perjalanan Hidupnya seperti ini? Apakah Tuhan terlalu sayang padanya? Sehingga Tuhan kembali membuat hatinya terluka.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang