Part 85

395 71 14
                                    

Happy Reading
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁



Flashback

Tangan mungilnya mengumpulkan surai hitam itu dalam satu ikatan setelah itu dia membaginya menjadi tiga. Dengan tenang dan cekatan jemarinya mulai menyusun satu persatu antar bagian rambut itu sehingga membuat pola menyilang. Dia terus melakukannya sampai ujung Rambutnya dan kini Rambut Adiknya telah seslai Ia kepang.

Bocah kecil itu tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya kepada Adiknya yang sedang Asik bermain masak masakan.

" Sudah selsai ngepangnya?" Tanyanya. Bocah laki laki berumur Tujuh tahun itu mengangguk.

" Udah. Tapi gak serapih Bunda!" Dia tersenyum saat Adiknya menyentuh hasil maha karyanya.

" Tidak. Ini bagus dan Rapi. Kak Ale memang kakak ter The best!" Ucapnya mengacungkan kedua ibu jarinya 

Lagi bocah kecil laki laki itu tersenyum. Dia sangat bersyukur memiliki Adik perempuan secantik dan seaktif  ini. Senyumnya hangat dan manis tawanya sangat nyaring namun merdu. Dia - Alexa tapi Alex lebih suka memanggilnya Eca. Eca adalah kembarannya lebih tepatnya adalah Adiknya karena Alex sepuluh menit lebih awal melihat dunia ketimbang Adiknya - Alexa.

" Lagi masak apa sih Ca? Kok sibuk banget?" Tanya-nya. Sang adik tersenyum lalu kembali memainkan alat masak masakannya.

" Apa kakak menciumnya?"

Alex mengerutkan dahinya bingung
" mencium Apa?"

Sang adikpun mengarahkan alat masak mainan berupa wajan mendekat kearah hidung sang kakak " Aku sedang membuat nasi goreng kesukaan Ka Ale! Baunya sangat harumkan!?" Tuturnya. Setelah itu bocah perempuan berhazel hitam itu melanjutkan aksi masak masakannya. Entahlah apa yang saat ini Adiknya lakukan tapi tatapan Alex tidak pernah lepas dari sang Adik.

" Benarkah? Kalo begitu buatkan nasi goreng terenak untuk kaka!" Tangannya terulur mengusap lembut surai hitam milik Alexa. Walaupun Alex tau itu hanya mainan tapi setidaknya dia merasa senang saat adiknya berniat untuk membuatkan nasi goreng untuknya.

'Mungkin nanti ketika adiknya tumbuh menjadi dewasa bukan nasi goreng mainan lagi yang di suguhkan padanya tapi Nasi Goreng Asli buatan tangan sang adiknya' Pikir Alex. Dan Alex menunggu waktu itu segera tiba!

" kak!" Panggil sang Adik

" Kenapa?" Tanya Alex heran. Adiknya sedang menatap lekat pada dirinya

" Kenapa ka Ale selalu nurutin semua permintaan Aku? Seperti saat ini. Kaka mau menemaniku bermain masak masakan. Bukankah Anak laki laki itu benci mainan seperti ini?!"

Alex tersenyum. Dia fikir adiknya menanyakan hal yang serius tapi ternyata? " Kata siapa semua anak laki laki membenci permainan ini?" Tanya Alex balik

" Aku! Aku yang barusan ngomong ka. Kenapa?" Tanyanya lagi.

Alex menggelengkan kepalanya pelan. Jika sudah seperti ini Alex tidak akan bisa mengelak lagi karena Adiknya sangat keras kepala. Jika sudah bertanya maka dia harus mendapatkan jawabannya kalau tidak? Siap siap Alex akan di adukan pada Orang tua mereka.

" Ca dengerin kakak. Mau main masak masakan, main Bola, main sepeda main boneka bagi kakak itu tidak masalah. Yang terpenting kamu senang kaka juga ikut senang!" Jelas Alex sesederhana mungkin

" kenapa begitu?" Tanya Alexa lagi

" Karena ka Ale sayang kamu!" Ucapnya tersenyum manis

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang