Part 31

382 68 17
                                    

                           🍁🍁🍁

Semilir Angin di pagi hari yang cerah ini semakin membuat Aya bersemangat untuk melakukan Rutinitas di Hari minggunya. Kini Aya sudah siap dengan celana treining dan Baju kaos yang biasa ia kenakan untuk lari pagi. Biasanya Aya hanya berlari kecil sambil mengitari taman Rumahnya saja. Tapi, semalam  Kakaknya bilang ia ingin mengajak Aya lari pagi di taman Dekat Komplek rumahnya.

" Are you ready" Sean menghampiri Adiknya itu yang sedang pemanasan Di depan rumahnya. Kini penampilan sean pun tidak jauh dari Aya. Sean pun menggunakan Training yang akan ia kenakan untuk lari pagi.

" hem " jawab Aya mengangguk

Aya mengikuti kakaknya itu dari belakang. Sudah hampir 20 menitan mereka lari pagi dan rasa lelah menyelimuti Aya kini mereka duduk di sebuah gajebo yang ada di taman itu. Sean menyodorkan Air mineral pada Adiknya itu lalu dengan senang hati Aya menerimanya.

Pandangan Aya beredar ke Area taman yang cukup luas ini. Bibirnya melengkung mengukir senyuman yang sangat manis.  Hatinya menghangat saat melihat keluarga sederhana sedang menghabiskan waktu libur bersama.

Sean mengikuti aràh pandang Aya bibirnya pun mengukir sebuah senyuman yang tak kalah manis dari adiknya itu. Sean mengacak ngacak rambut adiknya itu.

" Rindu bunda huh?" Tebak Sean pada Adiknya itu

Aya mengangguk sambil tersenyum kearah kakanya itu. Jujur walaupun baru sehari di tinggal bundanya. Aya tidak bisa memungkiri kenyataannya kalau saat ini dia benar benar merindukan Sosok bundanya itu.

Indra Penglihatan Aya kembali menyelusuri Area taman kini dia meliat seorangAnak kecil dengan Ibunya sedang menikmati kembang gula.

Aya menghadap ke Arah kakaknya itu lalu menunjuk Ke arah Anak kecil itu menggunakan dagunya. Sean mengikuti petunjuk dari Adiknya itu sean tau Apa yang di inginkan Adiknya itu

" Yaudah kamu duduk di sini biar kakak yang beliin buat kamu" Aya mengangguk sumringah. Lalu Sean bangkit dari duduknya untuk membelikan apa yang sebenarnya di inginkan Adiknya itu.

Tinggallah Aya sendiri di kursi taman itu. Aya merentangkan tangannya lalu memejamkan matanya menghirup dalam dalam udara yang masih segar. Rambutnya yang tergerai melambai lambai sesuai mata arah angin yang menerjangnya.

Aya membuka matanya saat merasakan Ada seseorang duduk di sampingnya. Aya tersenyum sambil menoleh ke arah samping ia pikir Kakaknya yang datang tapi kenyataanya sosok Pria lain yang Ada di sampingnya.

Aya menyilangkan tangannya di dadanya lalu menatap tajam ke arah orang tersebut. Dengan lancang Pria itu mengambil minuman yang ada di samping Aya.

" Kenapa? Ini balasan untukmu karena semalam sudah berani merebut Justku" Ucap Pria itu

Aya menghentakkan kakinya lalu bangkit dari duduknya. Pria itupun ikut bangkit dari duduknya. Aya berusaha untuk merebut kembali Minumannya itu namun hasilnya nihil karena postur  badan lawannya lebih tinggi. Kini Aya harus lebih Ekstra untuk merebut minumannya itu. Dan Pria itupun tak mau kalah dia terus menjinjitkan kakinya Agar Aya tidak dapat meraih botol minumannya itu.

" Andra" Geram Aya sambil mengepalkan kedua tangannya

Ya! Pria yang merebut minuman Aya itu adalah Andra cowok yang slalu membuat Aya darah tinggi karena ulahnya.

" Napa? Sini kalo bisa ambil" Tantang Andra menjulurkan Lidahnya.

Karena geram Aya pun mengejar Andra. Menyadari Aya yang hampir sampai ke arahnya dengan cepat Andra pun melarikan diri Dari aya. Terjadilah Aksi kejar kejaran Antara Aya dan Andra bahkan orang orang yang melintas Di area taman pun ikut bahagia menyaksikan tingkah mereka.  Bahkan ada yang beranggapan mereka  sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Bagaimana tidak di sangka sepasang kekasih? Mereka berlarian di sertai gelak tawa seperti sedang mengekspresikan kebahagiaan yang menghampiri mereka. Yah walaupun di akui oleh semua orang kalau Andra saja lah yang tertawa sedangkan si gadis yang tak lain Adalah Aya dia terus mengejar ngejar Andra dengan raut wajah yang tak dapat di artikan.

PROMISE ( END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang