Chapter 1

118K 3.2K 74
                                    

Seorang gadis sedang duduk di sebuah taman sambil memperhatikan anak-anak kecil yang sedang bermain dengan begitu riangnya. Dengan perutnya yang mulai terlihat menonjol dia terus menatap ke arah dimana anak-anak kecil itu bermain.

"Nggak sabar menanti kehadiran malaikat kecilku" batinnya dalam hati sambil mengusap perutnya.

Tiba-tiba ada anak kecil yang menghampirinya dan memberikannya bunga.

"Hai ante antik" sapa gadis kecil dengan rambut di ikat dua.

"Hai sayang, ada apa! " tanyanya dengan menatap wajah gadis kecil tersebut.

"Ini uat ante antik. Ica ambil dali cana" jawab gadis kecil bernama Icha sambil menyodorkan bunga warna merah.

"Ini buat tante, makasih bunganya cantik" ucapnya sambil mengambil dari tangan mungil tersebut.

Saat tangannya mengusap rambut Ica tiba-tiba ada yang memanggil namanya.

"Ocha, ya ampun kamu di sini. Kakak cari kamu kemana-mana " ucap cowok yang sedang berdiri di sampingnya.

Rossalina sedang duduk di taman tersebut. Dengan keadaan hamil muda walau keluarga dan Mamanya sangat kecewa dan marah tapi mereka tetap menyanyangi Rossa putrinya. Apalagi sang kaka Arsen dia hanya menatap Rossa dengan tatapan datarnya saat tau adik kesayangannya hamil di luar nikah.

"Kak Arsen"_Rossa

"Kamu ngapain di sini sendirian cha?" tanya Arsen sambil mengusap kepala Rossa.

"Ocha bosen kak di rumah, karna nggak ada teman akhirnya ocha ke taman" jawabnya dengan memainkan bunga di tangannya.

Gadis kecil yang memberikan bunga kepada Rossa sudah pergi setelah orang tuanya memanggilnya.

"Ya sudah ayo pulang, udah sore"ajak Arsen dan di angguki Rossa.

Mereka berjalan berdua Arsen yang lebih tinggi menggandeng tangan Rossa sang adik. Jika orang lain yang melihat mereka seperti itu beranggapan mereka adalah sepasang kekasih.

Taman dan jarak rumah mereka tidak terlalu jauh walau begitu Arsen dan kedua orang tuanya tetap khawatir.

CEKLEK..

"Kami pulang " ucap Arsen setelah membuka pintu.

Seorang wanita yang masih terlihat masih muda walau umurnya sudah kepala empat berlari ke arah mereka dengan wajah khawatir.

"Astaga sayang, kamu dari mana aja. Mama khawatirin kamu" tanya sang mama.

Rossa langsung memeluk mamanya.

"Ocha gak apa-apa ma? Hanya di taman dekat rumah aja. Jadi mama nggak usah khawatir ya? " ucapnya dengan wajah tersenyum.

Mamanya tau jika senyum yang di berikan Rossa hanyalah senyum palsunya, senyum yang sebenarnya tidak akan pernah terlihat lagi setelah penolakan laki-laki yang sudah membuat Putrinya harus menanggung semuanya.

"Ya sudah kamu istirahat mama akan siapkan makan malam".

"Ya ma. Ya udah ocha ke kamar dulu ya ma, kak".

Rossa meninggalkan Arsen serta mamanya. Mereka menatap punggung Rossa dengan tatapan sendu.

"Arsen akan lakukan apapun untuk ocha ma? Bagaimana pun ocha harus tetap bahagia"batin Arsen sambil memeluk sang mama dari samping.

.

.

.

Sampai di kamar Rossa duduk di pinggiran ranjang sambil mengusap perutnya yang berusia 6 bulan. Dia menatap ke arah sofa dengan tatapan kosong mengingat bagaimana laki-laki itu telah menolaknya dan menuduhnya jika yang di kandung bukanlah darah dagingnya.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang