Chapter 11

32.3K 1.1K 11
                                    

Tok.. Tok... Tok....

Ketukan pintu kamarnya,membuat sang empunya menggeliyat untuk membuka kedua matanya. Setelah matanya terbuka sempurna dia menyibak selimutnya untuk membuka pintu kamarnya. Dia turun dari ranjang dengan hati-hati karena perutnya yang besar, membuatnya sedikit susah untuk berdiri, dengan sangat pelan dia berjalan ke arah pintu dan membuka pintu kamarnya yang semalam dia kunci.

Ceklek....

"Selamat pagi, sayang! " ucap Gina sang mama kepada putrinya.

"Pagi ma? Maaf ma semalam kamar ocha, ocha kunci ma! " jawab Rossa, merasa sedikit bersalah.

"Nggak apa-apa sayang, mama cuma mau anterin sarapan buat kamu," kata Gina sambil masuk ke dalam kamar Rossa sambil meletakkan piring yang berisi Sandwich dan susu ibu hamil.

"Mama, kenapa bawa sarapan ocha ke sini," tanya Rossa saat melihat Gina meletakkan sarapannya.

"Nggak apa-apa sayang, mama tau kamu pasti tidak ingin kemana-mana hari ini. Maka dari itu mama buatin sarapan dan susu buat kamu, " ucap Gina sambil tersenyum dan mengusap rambut Rossa.

"Terima kasih ma?, " ungkap Rossa lalu memeluk Gina.

"Ya sudah, mama harus ke bawah dulu. Mama harus bantu bibi dulu. Kamu jangan lupa minum susunya dan Vitaminnya," ucap Gina.

Setelah Gina, mencium kening Rossa dia segera beranjak dan keluar dari kamar sang Putri. Rossa menatap pintu yang baru saja tertutup dengan senyum di wajahnya. Saat akan masuk ke dalam kamar mandi tiba-tiba ponsel Rossa berbunyi, menandakan ada sebuah Panggilan dan benar saja ternyata Arsen yang menghubungi.

"Hallo, selamat pagi little Sister" sapa Arsen dari seberang sana.

"Hallo, kak! Selamat pagi juga. Kenapa kakak baru telfoj sih. Kemarin seharian kak Arsen nggak kasih aku kabar" kata Rossa dengan suara cetusnya.

"Maaf ,sayang kemarin kakak sibuk banget sampai kakak lupa untuk cek ponsel kakak. Tapi,kan sekarang udah telfon kamu!," kata Arsen sedikit terkekeh dengan Rossa yang sedang merajuk.

"Huffttt! Kan kak Arsen seharusnya kasih kabar dulu",ucapnya dengan bibir yang mengecurut walau sang kakak tidak melihatnya.

Rossa berjalan ke arah balkon. Dia segera membuka jendela kamarnya, dan sekaligus jendela untuk berjalan ke arah luar. Di telinganya masih memegang ponselnya karena Arsen masih menghubunginya. Sampai, di balkon dia melihat Mobil warna Hitam mewah berhenti di depan rumahnya.

"Kak Arsen kapan pulang?, " tanya Rossa sambil sesekali melirik mobil tersebut.

"Lusa mungkin, kalau semuanya udah selesai kakak dan papa akan pulang !" jawab Arsen, " jawab Arsen dari seberang sana.

"Ok, aku tunggu kak. Jangan lupa bawain oleh-oleh ya?, " ucap Rossa dengan nada senangnya.

"Pastinya, ya sudah kalau gitu. Kakak harus segera mandi karena ada meeting bersama client papa, nanti kakak hubungi lagi."

"Ya sudah kalau gitu, semangat untuk hari ini kak! ", setelah mendapat jawaban dari Arsen, Rossa memutuskan panggilan tersebut bersamaan dengan mobil yang berada di depan rumahnya pergi. Rossa menatap mobil Hitam itu pergi dengan tatapan bingung.

Dughh...

"Issttt... Pagi sayang," ucap Rossa menyapa buah hatinya yang menendang perutnya tiba-tiba. Rossa heran jika pagi dia tidak akan nendang dan pagi ini dia menendang lagi.

"Tumben sekali kamu nendang pagi hari sayang, kemarin-kemarin mama sapa kamu tapi kamu nggak pernah respon, " ucapnya sambil mengusap perutnya.

Setelah Rossa mengajak ngobrol buah hatinya, dia segera kembali masuk ke dalam karena ingin mencuci muka dan memakan sarapan yang sudah di siapkan sang mama Gina. Ponsel yang dia pegang Rossa letakkan di nakas dekat lampu, supaya Rossa tidak lupa.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang