Chapter 40

18.4K 685 58
                                    

Mobil Arsen dan Rossa sampai di halaman rumah, Rossa langsung segera turun setelah mobil Arsen terparkir di halaman. Suara tangisan Rio sangat keras, membuat Rossa langsung berlari masuk ke dalam di ikuti oleh Arsen.

"Huwaaa.... Mama... ",teriak Rio.

Gina yang berusaha menenangkan Rio sangatlah kualahan, karena Rio terus memanggil Rossa.

"Sayang, sebentar lagi mama datang. Diam ya? ",ucap Gina sambil menggendong Rio.

Rossa berlari ke arah sang mama yang berada di ruang tengah bersama pengasuh Rio.

"Sayang! Anak mama", panggil Rossa kepada Rio. Rio langsung menoleh mendengar suara Rossa.

"Mama", panggil Rio dengan kedua tangan meminta gendong.

Gina pun langsung menyerahkan Rio kepada Rossa, Rossa langsung menyambutnya dengan memeluk Rio. Arsen yang berada di belakang Rossa bertanya kepada Gina sang mama kenapa Rio menangis.

"Mama, gak tau. Saat mama di dapur, tiba-tiba Rio menangis kencang memanggil ocha. Sampai Sarah di cakar karena Rio mengamuk",jawab Gina sambil menyerahkan Susu yang sudah di buat.

"Kok tumben, biasanya Rio tenang kalau di tinggal",ucap Arsen.

Rossa langsung berjalan menuju ke arah sofa ruang tamu sambil menimang Rio sambil meminum susu di Dotnya. Tiba-tiba Rio menatap Rossa dengan mata berkaca-kaca. Rossa menatap Rio, sambil mengusap wajah sang putra.

"Kenapa sayang,kok rio nangis",tanya Rossa dengan lembut.

"Lio, anen om",ucap Rio tiba-tiba membuat Rossa kaget. Om siapa yang di maksud Rio batin Rossa sambil mengusap lengan Rio.

"Om siapa nak? Mama enggak ngerti",tanya Rossa.

Rio melepas dotnya, lalu menatap Rossa lagi. Dia menunjuk ke arah luar.

"Om, tu ma. Eli es cleam. Om atan",ucapnya tiba-tiba membuat Rossa langsung menegang.

Kenapa bisa Rio kangen Afgan, padahal mereka baru bertemu sekali dan itupun karena paksaan tapi sekarang Rio merindukannya. Mata Rossa mulai berkaca-kaca mendengar ucapan Rio. Apa ikatan seorang anak kepada Ayahnya sangat kuat sampai-sampai dia kangen Afgan.

"Sayang, om agan itu orang lain. Jadi rio nggak boleh kangen sama om agan",jelas Rossa kepada Rio

"Api, lio anen om agan ma. Lio au temu om agan ma", katanya dengan muka siap menangis lagi.

Arsen langsung berjalan ke arah Rossa dan Rio di ruang tamu, setelah berbicara sama Gina sang mama. Awalnya Arsen ingin menyapa Rio sang keponakan tiba-tiba mendengar ucapan yang membuat dirinya emosi. Maka dari itu Dirinya berjalan ke arah mereka.

"Rio sayang ",panggil Arsen lembut.

Rio yang menatap sang mama, menoleh ke arah kiri di mana Arsen duduk di samping Rossa.

"Benar kata mama, om yang Rio maksud itu adalah orang asing. Siapa tau dia jahat dan bawa Rio pergi. Rio mau jika om itu membawa pergi Rio" ,ucap Arsen sambil mengusap kepala Rio.

Rio hanya berkedip lucu, sambil menatap Arsen dengan mata sembabnya.
Arsen tau jika Rio belum mengerti apa yang dia ucapkan hanya saja Arsen hanya memberitahunya, tak taukah jika Arsen menahan amarah yang siap meledak karena Rio kangen dengan orang lain. Rossa yang menoleh ke arah sang kakak hanya diam dia tau jika Arsen sedang marah bisa di lihat dari wajahnya yang memerah.

Rio masih memeluk Rossa sang mama,tangan Rossa mengusap lembut punggung Rio agar dia tidur. Baru sehari kerja harus pulang lebih awal karena tangisan Rio.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang