Chapter 10

36.9K 1.2K 32
                                    

Surabaya:

Di tempat lain, Arsen baru saja selesai Meeting bersama dengan Clientnya bersama dengan sang papa Dion. Berangkat dari Jakarta Pagi hari ke Surabaya membuat tubuhnya lelah bagaimana tidak sampainya turun dari Bandara, langsung menuju hotel tempatnya untuk menginap dengan sang papa hanya untuk meletakkan kopernya saja dan setelah itu Dion langsung mengajak untuk bertemu dengan Client yang sangat penting sampai jam segini.

"Ya ampun, badan ku rasanya mau patah" ucap Arsen sambil merbahkam tubuhnya di kasur dan menatap langit-langit di lihathya jam tangan menunjukkan pukul 12 malam.

"Lebih baik aku pergi mandi, mungkin bisa merilexkan tubuhku. Ah iya aku harus chat ocha", teringat seharian dia tidak menghubungi Rossa sang Adik karena sibuk.

Dia merogoh sakunya dan mengambil ponselnya dan ternyata ponselnya mati karna lobet.

"Ya Ampun, sampai nggak tau jika ponselnya lobet" gumamnya, Arsen beranjak dari tidurnya menuju di mana Kopernya berada. Setelah sampai dia membuka kopernya dan mengambil cas ponselnya dan mengganti pakaian ganti yang akan di gunakan.

"Lebih baik aku cas dulu dan aku tinggal mandi dulu".

Setelah mengecas ponselnya, Arsen masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sedangkan Dion di kamar sebelah sedang menghubungi sang Istri Gina. Ternyata Gina belum tidur karena menunggu Dion telfon.

"Sayang, kamu lagi apa? Kenapa jam segini belum tidur" tanya Dion untuk Gina di seberang sana.

"Oh... Tadi habis nganter ocha masuk kamar. Aku masih nunggu kamu telfon" jawab Gina dengan suara manjanya membuat Dion inggin segera pulang.

"Oh? Emang ocha belum tidur atau bagaimana. "

"Nggak, tadi habis dari taman belakang buat ngobrol bentar sama dia. Kelihatannya dia sedang kangen Arsen jadi dia pergi ke sana".____Gina

"Oh gitu! Ya sudah lebih baik kamu tidur udah jam segini. 2 hari lagi aku dan Arsen akan pulang ke Jakarta. Salam sama ocha ma? " ucap Dion kepada Gina.

"Baiklah, aki sudah ngantuk. Kamu setelah ini cepat istirahat jangan sampai sakit. Aku sayang kamu" kata Gina.

"Sayang kamu juga " jawab Dion.
Dion mematikan secara sepihak udah tenang dia bisa menghubungi Gina.

Setelah telfon selesai Dion masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya setelah itu dia tidur untuk mengistirahatkan badannya yang lumayan capek.

****

Arsen selesai membersihkan dirinya, dengan rambut yang masih basah, dia berjalan di mana ponselnya yang sedang di chager berada. Dia membuka ponselnya dan tiba-tiba ada notif pesan dari Rossa.

To : My little Sister

Kak, aku kangen jangan lama-lama ya kak di sana. Dan jangan lupa bawakan oleh-oleh untuk keponakan kakak.

Miss you.

Arsen tersenyum membaca pesan dari Rossa.

"Baru tadi pagi berangkat, ada-ada aja kamu cha? " ucapnya sambil menggeleng. "Pasti jam segini sudah tidur lebih baik besok saja aku telfon dia" lanjutnya.

Setelah membaca pesan tersebut, Arsen merebahkan diri matanya mulai berat dengan rambut yang sedikit kering dan bertelanjang dada akhirnya Arsej tertidur.

***

Malam pun berganti Pagi matahari pun sudah mulai naik. Dan Pagi itu juga di kediaman Pratama seperti biasanya hanya ada pelayan dan bekerja lainnya. Karena pesta ulang tahun di adakan di sebuah gedung yang tak jauh dari perusahaan. Pagi itu Sarah sudah bangun dan memasak untuk sang Putra Afgan yang masih belum kelihatan. Karena waktu menunjukkan pukul 6 pagi sedangkan suami Damar baru saja pulang dari kantor lebih tepatnya mempersiapkan kejutan untuk sang Istri. Semalam Sarah tidak ada ucapan dari Suami dan Afgan apalagi semua pelayan yang bekerja di rumah itu, karena mereka memang sengaja untuk tidak mengucapakan tersebut.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang