Menjelang malam hari, Rio duduk di ruang tengah untuk menunggu sang Opa dan Omnya datang. Dia duduk sambil melihat film kartun kesayangannya, sedangkan Rossa membantu Gina untuk menyiapkan makan malam karena Arsen dan juga Dion pulang lebih awal. Sekarang, anak dan bapak itu selalu pulang ke rumah walau banyak kerjaan mereka akan tetap pulang karena sekarang ada yang menantinya pulang berbeda dengan dulu mereka selalu pulang telat.
Tak berapa lama terdengar suara mobil, Rio yang tadinya asyik dengan filmnya langsung turun dari sofa dan berdiri di dekat pintu. Gina, yang akan membukakan pintu terkejut sang cucu sudah berdiri di depan pintu menyambut Arsen dan Dion.
"Kok cucu oma berdiri di sini" tanya Gina berjalan menghampiri Rio.
"Opa" jawabnya sambil nunjuk pintu.
"Oh nunggu opa sama om arsen ya? " kata Gina.
Ceklek...
Pintu pun terbuka, Rio yang tadinya berdiri di dekat Gina langsung berlari menghampiri Dion.
"Opa" panggil Rio.
Dion dam Arsen terkejut, saat dirinya di sambut Rio sang cucu dan keponakan.
"Rio, kalau jatuh gimana jangan lari-lari lagi ya? " ucap Arsen lalu mengambil dan menggendongnya.
Rio mencium pipi Arsen, membuat arsen menegang dan hatinya begitu hangat. Setelah mencium Arsen Rio menoleh ke arah Dion dan juga mencium pipi sang Opa.
"Lio kangen, opa" ucapnya, Dion langsung menaruh tasnya dan menggendong Rio.
"Opa juga kangen Rio, seharian opa sibuk jadi gak bisa telfon Rio deh. Mama mana? " tanya Dion.
Rio menoleh ke arah samping melihat Gina, sedang berjalan ke arah mereka.
"Ocha di dapur pa! Lagi bantu siapkan makan malam. Kalian kok jam segini udah pulang" tanya Gina sambil mengambil tas dan jas Dion.
"Tadi, mama nanis opa" adunya kepada Dion yang masih dalam gendongan Arsen.
Arsen mengernyit, dengan ucapan Rio. Kenapa Rossa menangis dan apa yang membuat Rossa menangis, batin Arsen mendengar ucapan Rio.
"Nangis? " tanya Dion. "Nangis kenapa sayang, apa ada yang yakitin mama Rio" lanjutnya.
"Ndak tau" ucapnya sambil menggeleng.
Dion menatap Gina, yang masih berdiri. Gina hanya menggeleng, karna dia juga. Tidak tau apa yang terjadi kepada putrinya.
"Ya sudah, sekarang rio panggil mama ya? Om mau bicara sama mama" ucap Arsen menurunkan Rio dari gendongannya.
Rio, langsung berlari ke arah dapur setelah turun dari gendongan Arsen. Walau masih umur 2 tahun Rio sudah tanggap asal bicaranya tidak terlalu cepat. Entah, karna otak jeniusnya menurun sikap sang papa atau omnya Rio selalu bisa membuat mereka merasa khawatir.
"Jangan lari sayang, nanti kamu jatuh" teriak Gina, tapi Rio sudah menghilang di balik tembok.
"Ma, pa! Arsen sudah menyiapkan perusahaan untuk ocha" ucap Arsen melangkah ke arah sofa.
"Maksud kamu! " tanya Gina yang tidak mengerti.
"Ocha akan, menjadi Pemimpin perusahaan yang selama ini aku jalankan di Jakarta ma. Maaf jika aku tidak memberi tahu kalian,walau aku bekerja di satu perusahaan dengan papa tapi aku juga punya perusahaan sendiri" ungkap Arsen panjang lebar membuat Dion dan Gina menatap tak percaya.
Pantas saja, jika Arsen selalu pulang telat ternyata ini alasannya. Mungkin selama Rossa meninggalkan Rumah, Arsen bekerja terus menerus hingga dia bisa membangun perusaahan sendiri dan sekarang akan di tempati oleh Rossa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY BOY (SLOW UPDATE)
FanficCover by @vitafatma Rossalina harus rela berhenti sekolah di saat usianya masih 19 tahun di karenakan hamil di luar nikah dan harus menjadi orang tua tunggal untuk bayi yang ada di dalam perutnya saat ini.Yang paling menyedihkan lagi Ayah dari anak...