Chapter 13

29.6K 941 15
                                    

Damar dan Sarah saat ini berdiri di panggung yang sudah disediakan, sebelum memulai acaranya para kolega dan tamu undangan di persilahkan untuk duduk. Setelah semuanya duduk Damar pun memulai untuk menyapa para kolega, dan tamu undangan. Afgan dan Zaki duduk di kursi yang sama.

"Selamat malam, para tamu undangan serta kolega-kolega yang sudah datang untuk acara ulang tahun istri saya. Terima kasih, untuk kehadirannya dan menyempatkan waktu untuk datang. Kenapa alasan saya untuk mengundang dan memeriahkan acara ulang tahun istri saya karena saya ingin memberikan sebuah kejutan dan kenangan yang tidak akan pernah terlupakan,dan ini pertama kali saya merayakan ulang tahun istri saya dan memperkenalkan di depan semuanya" kata Damar sambil monoleh ke arah Sarah yang terlihat merona.

Semua para tamu dan kolega saling pandang, ternyata Istri dari pengusaha terkenal dan sangat di ramah tersebut cantik dan sederhana. Banyak yang kagum dengan istri Damario tersebut.

"Untuk mempersingkat waktu, acara ini saya akan memanggil putra saya untuk hadir di depan menemani saya dan istri saya. Untuk Putra saya Afgansyah Pratama silahkan maju ke depan untuk meniup lilin dan potong kue bersama" kata Damar membuat semua menoleh ke arah laki-laki yang menoleh ke arah Zaki.

"Majulah gan? Om dan tante menunggumu, mereka akan kecewa jika loe nggak maju" ucap Zaki membuat Afgan membuang nafasnya. Afgan menoleh ke depan sejenak, setelah itu dia berdiri dari duduknya membuat semuanya menatapnya penuh dengan banyak pertanyaan. Afgan, merapikan jasnya dan berjalan meninggalkan meja yang di tempat oleh dirinya dan Zaki.

Ternyata, pak Damar mempunyai Putra yang sangat tampan.

Sepertinya dia seorang pengusaha muda yang menjadi penerus Pratama Crop seperti papanya.

Masih banyak pujian yang di lontarkan oleh orang-orang di sana, Afgan hanya memasang wajah datarnya dan terus berjalan ke arah panggung mengabaikan ucapan dari mereka yang penasaran dengan dirinya.

Sarah dan Damar yang melihat Putra nya mau naik tersenyum, karena pertama kali Afgan mau menuruti Damar. Afgan sampai di atas panggung dan berdiri di samping Sarah,Sarah tersenyum melihat Afgan. Tak lama datang seorang pelayan mendorong sebuah kue Tart yang warnanya senada dengan warna balon yang menghiasi gedung.

Semua sangat takjub melihat kue yang ukurannya hampir sama dengan kue pernikahan, Sarah sampai menoleh ke arah Damar dengan mata yang sudah mengalir ke pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua sangat takjub melihat kue yang ukurannya hampir sama dengan kue pernikahan, Sarah sampai menoleh ke arah Damar dengan mata yang sudah mengalir ke pipinya. Sarah yakin saat ini pasti make upnya sudah rusak, Damar benar-benar mempersiapkan semua tanpa sepengetahuannya.

"Ya alloh, terima kasih engkau telah memberikan suami yang sangat baik kepadaku" batin Sarah saat menatap Damar.

"Baiklah, karena Putra kami sudah berdiri di sini langsung saja saya akan memulai acaranya " kata Damar.

Setelah damar selesai menutup sambutan, semua orang yang berada  digedung berdiri dan bernyanyi lagu ulang tahun untuk Sarah.

"Ayo sayang, tiup lilinya tapi make awish dulu" pinta Damar dan di angguki oleh Sarah.
Setelah Sarah meniup lilinnya, di lanjutkan dengan pemotongan Kue yang di berikan kepada Suami dan Putranya Afgan. Semua bertepuk tangan melihat Sarah menyuapi Damar, begitu pun sebaliknya, saat Sarah ingin menyuapi Afgan dirinya menolak dan mengambil kue dari tangan Sarah lalu di suapi ke Sarah.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang