Chapter 22

26.3K 1K 59
                                    

Sejam sebelumnya.

Arsen yang langsung mendapat kabar jika Rossa berada di Sumedang segera melesat untuk menemui anak buahnya yang berada di Jakarta untuk meminta keterangan lebih jelas, saat akan meninggalkan rumah Arsen melihat kedua orang tuanya turun dari lantai atas tapi begitu saja di lewatihya karena dia tidak mau jika Dion bertanya yang tidak-tidak.

Setelah membawa Mobil dengan kecepatan penuh, Arsen sampai di markas Anak buahnya yang berada tak jauh dari kantornya, Arsen segera masuk ke dalam dan di sambut ramah oleh anak buahnya tersebut.

"Dimana anak suruhan mu saat ini" tanya Arsen yang berdiri menatap Anak buahnya.

"Dia sekarang berada di Sumedang bos, saya menyebar semua anak buah saya untuk mencari adik anda Bos" jawab Ketua dari orang suruhan Arsen.

"Lalu, apa benar yang anak buah mu katakan jika dia melihat Ocha di sana? " tanya Arsen dengan wajah datarnya.

"Itu benar bos, jika bos ingin membuktikannya saya bisa kasih alamatnya" ucapnya.

"Baiklah berikan aku alamatnya, aku akan ke sana. Dan tolong jangan kasih tau hal ini sama papa dan mama" kata Arsen dan di amgguki oleh Ank buahnya.

Anak buahnya pun menulis Alamat Rossa di sebuah kertas ,dan di berikan ke Arsen karena masih pagi Arsen akan pergi ke bandara dan membeli tiket untuk datang ke Sumedang karena ingin memastikan apa benar yang di lihat Anak buah orang kepercayaannya atau bukan.

"Baiklah, aku akan ke sana. Dan ingat pesanku jangan sampai kedua orang tuaku tau".

"Baik bos" jawab mereka serempak.

Arsen segera meninggalkan markas tersebut, tapi saat akan memasuki mobil tiba-tiba salah satu anak buahnya datang dan memberikan sebuah tiket pesawat.

"Maaf bos ini tiket pesawat yang akan membawa anda ke sumedang, kami sudah menyiapkannya. Kami tau jika anda akan datang ke sana jika tau kabar ini" katanya panjang lebar.

Arsen tersenyum kecil melihat anak buah orang kepercayaan bisa di andalkan.

"Baiklah, dan terima kasih",ucapnya lalu masuk ke dalam mobil meninggalkan laki-laki yang telah menyerahkan tiket kepada Arsen dengan cengo.

"Tadi gue nggak salah dengar kab? " tanyanya pada diri sendiri setelah itu masuk ke  dalam markasnya.

Arsen segera pergi ke bandara, karena kurang setengah jam lagi pesawat yang akan membawanya ke Sumedang berangkat

"Kenapa jamnya harus mepet, dan semoga aku bisa tepat waktu" batin Arsen.

Tuhan masih berpihak kepada Arsen, jalanan yang masih lenggang dengan kendaraan membuat Arsen dengan cepat sampai di bandara, setelah memarkirkan mobilnya Dirinya segera berlari masuk ke dalam karena panggilan pesawat menuju Sumedang berbunyi.

Tepat waktu, Arsen masuk ke dalam pesawat dan peswat lepas landas. Dengan penampilan yang sedikit berantakan Arsen pergi ke Sumedang hanya membawa Dompet dan ponsel saja.

Tak berapa lama, pesawat pun sampai di bandara Arsen segera berdiri dan ingin cepat keluar untuk segera pergi ke alamat yang sudah di berikan anak buahnya. Dan ternyata anak buah orang suruhannya di Jakarta sudah menunggunya.

"Selamat datang di sumedang Tuan,saya di suruh bos untuk menjempu Anda tuan" ucap laki-laki itu.

Arsen mengangguk.

"Baiklah antarkan aku ke alamat yang kemarin kau lihat" ucap Arsen dengan nada dinginnya.

"Baik tuan,mari saya antarkan anda ke sana" .

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang