Chapter 20

28.5K 1.1K 60
                                    

2 Tahun kemudian.

JAKARTA

Seorang pria baru saja turun dari pesawat, dengan pakaian yang casual membuat siapa saja kagum dan terpana dengan wajahnya yang sangat tampan. Setelah memimpin perusahaan di negara Singa akhirnya dia bisa kembali ke Indonesia dan bersiap untuk memimpin perusahaan Damar papanya.

Dengan memakai kacamata hitamnya, pria yang berumur 26 tahun tersebut berjalan dengan menggeret kopernya menuju pintu keluar dimana dia akan mencari Taxi untuk mengantarkannya. Pria tersebut sengaja tidak memberi kabar Damar maupun Sarah, karena dia akan memberikan kejutan untuk mereka. 2 tahun sudah pria tersebut menjalani kehidupannya dengan perasaan menyesal dan hati yang masih kosong, tapi sedikit demi sedikit Pria tersebut sudah terbiasa dengan semua itu.

Tiba-tiba ponsel di saku celananya bergetar, pria tersebut segera mengambilnya dan menerima sebuah panggilan dari Kendru.

"Hallo, ada apa? Ya aku baru saja sampai di Jakarta, aku percayakan semuanya padamu" ucapnya kepada Kendru yang telah menghubunginya di seberang sana.

Ya perusahaan di sana, di percayakan oleh Kendru sang sahabat karena hanya dia yang bisa di percya.
Setelah sampai di pintu keluar, pria tersebut segera memanggil salah satu sopir taxi. Taxi pun datang, sang sopir segera mengambil koper dan di taruh di bagasi belakang. Pria tersebut segera masuk ke dalam.

"maaf tuan, tujuan anda mau kemana? " tanya Sopir Taxi hati-hati.

"Antrarkan saya ke alamat ini" sambil menunjukkan sepucuk kertas.

"Baik tuan" ucap Sopir Taxi ramah.

Akhirnya Taxi pun meninggalkan bandara menuju perumahan yang tertera di kertas tadi.

***
SUMEDANG

Seorang anak laki-laki yang berumur 2 tahun sedang membantu seorang wanita yang sedang memetik bunga, untuk di jadikan sebuah pewangi. Anak laki-laki tersebut sepertinya tidak takut jika terkena duri yang berada di tangkainya.

"Mama, lio bica" ucapnya dengan suara cedalnya.

"Anak mama pintar ya? " jawab wanita itu sambil mengusap kepala sang Putra.

"Mama, unganya tantik" ucapnya lagi.

Wanita itu hanya terkekeh melihat anaknya sedang memetik bunga yang di tanam di samping rumah tersebut.
Tiba-tiba saat mereka sedang sibuk mengumpulkan bunga di ranjang, tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang.

"Cha? " panggilnya membuat sang empunya kaget.

"Ya Allah bunda, bikin kaget saja" ucapnya.

Wanita itu terkekeh kecil.
"Maaf sayang, bunda nggak bermaksud mengangetkan mu hanya saja bunda lihat kamu dan Rio sangat senang" ucapnya sambil berjalan di sebuah bangku teras rumah.

"Iya bun, tadi rio membantu Ocha mengambil bunga buat di masak. Makanya Ocha nggak tau jika bunda datang " katanya sambil meletakkan keranjang tersebut di sebuah meja.

"Nggak apa-apa bunda tau, bunda hanya mampir untuk memberikan titipan Ayah buat kamu" ucap Wanita yang Bernama Arum.

"Memang ayah kemana, kok bunda datang sendiri" tanyanya.

Saat akan menjawab tiba-tiba Rio berlari sambil membawa setangkai bunga Mawar.

"Ma.. Unga gus (mama bunga Bagus) " kata Rio yang masih berantakan sambil menyodorkan ke arah sang mama.

Rossa mengambil bunga dari tangan mungil Rio, tiba-tiba Rio menoleh dan langsung memeluk Arum.

"Yang.. " ucapnya langsung memeluk kaki Arum yang duduk.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang