Chapter 18

27.5K 1K 27
                                    

Saat ini Rossa sudah siap kembali ke rumah, setelah bangunnya Rossa dari komanya dokter mengatakan jika keadaan Rossa di nyatakan sudah membaik dan Rossa juga di perbolehkan pulang. Itu membuat Rossa sangat senang karena dia bisa dekat dengan Rio, tiga hari setelah bangunnya Rossa terus merengek untuk memminta kembali ke rumah. Agar dirinya bisa merawat Sang putra. Dan Saat pulang ke rumahnya, Rossa di buat terharu karena satpam dan pembantu menyambut kedatangannya dengan wajah bahagianya.

"Selamat datang kembali Nona" ucap salah satu pembantu yang menyambut Rossa.

"Terima kasih mbak" jawab Rossa.

Walau masih dalam keadaan lemah, Arsen yang membantu Rossa untuk menuju ke kamarnya. Arsen dan Dion menyarankan untuk pindah di kamar bawah tapi Rossa tetap menolak, dan akhirnya Arsen membawa Rossa untuk ke lantai atas di mana kamarnya dan Rio berada.

Saat Gina membuka pintu kamar Rossa lagi-lagi Rossa di buat kaget, kamarnya sudah berubah entah sejak kapan mereka merubah kamarnya. Arsen menurunkan Rossa dan menuntun Rossa untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Ini kakak dan papa yang nyiapin semuanya, saat kamu Koma kakak dan papa sengaja untuk merubah kamar kamu supaya kamu dan Rio bisa nyaman " ucap Arsen seolah tau apa yang ada di pikiran Rossa.

Rossa benar-benar tak habis pikir, bagaimana bisa mereka mengubah kamarnya menjadi seperti sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rossa benar-benar tak habis pikir, bagaimana bisa mereka mengubah kamarnya menjadi seperti sekarang.

"Ayo sayang, mama tunjukkin kamar Rio"ajak Gina. Ya mereka akhirnya sepakat memanggil anak Rossa dengan panggilan Rio. Karena lebih enak dan mudah di ingat.

Rossa dan Gina berjalan menuju kamar sang cucu dengan Rio yang tertidur di gendongan sang oma.

"Papa dan mama sepakat untuk membuat pintu penghubung kamar kamu dan Rio, Cha? Jadi kamu tidak repot" ucap Gina setelah Rio di letakkan di box bayi.

Kamar Rio, warnanya serba warna biru laut karena itu warna cowok yang mana warna kamar tersebut Arsen yang memilihnya. Rossa pun mengangguk.

"Kak, aku pengen istirahat" ucap Rossa karena tiba-tiba perutnya sedikit sakit karena bekas operasi.

"Ya udah kamu harus istirahat biar cepat pulih" kata Arsen dan di angguki oleh Rossa.

Rossa kembali dari rumah sakit pagi hari karena cuacanya tidak terlalu panas, dan mereka sepakat untuk tidak masuk kerja.
Rossa pun memper istirahatkan tubuhnya karena masih sedikit lemas,setelah di pulih dia berjanji untuk mengurus Rio sendiri dan meminta Gina mengajarinya cara memandikannya.

Hari pun telah berganti sore, saatnya Rio untuk di mandikan. Rossa berjalan ke arah kamar Rio dengan pelan karena perutnya masih terasa sakit, sampai di kamar Rio Rossa melihat putranya masih tertidur walau sudah jam segini.

"Sayang, kok belum bangun. Udah sore" ucap Rossa sambil mengusap lembut pipi sang putra.

Tubuh Rio bergeliat pelan karena usapan tangan Rossa, Rossa hanya terkekeh melihat putranya. Tiba-tiba Gina masuk dan membuat Rossa sedikit terkejut.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang