Chapter 34

17.8K 802 95
                                    

Mobil Afgan sampai di depan kantor, niatnya ingin pulang dan bertemu dengan Zaki tapi ada urusan yang lebih penting dari itu. Wajah Afgan sudah benar-benar merah karena menahan marah, pegawai kantor yang melihat Afgan dengan wajah datarnya tidak ada yang berani menyapa. Dia langsung lantai atas di mana ruangan Damar berada, kenapa bisa Papanya mengambil keputusan tanpa persetujuan dengannya, lagian dia masih mencintai Rossa bukan orang lain.

Ting...

Lift berhenti tepat di ruangan Damar, sekertaris Damar melihat kedatangan Afgan segera berdiri.

"Selamat siang, mau bertemu dengan Presedir" , tanya Anita kepada Afgan.

Afgan yang tadinya berjalan dengan cepat, berhenti di depan meja Anita sekertaris Pribadi Damar.

"Apa, papa ada di dalam", tanya Afgan dengan menatap Anita tajam, Anita yang baru pertama di tatap Afgan seperti itu hanya menunduk.

"Be...beliau ada di dalam pak",jawab Anita dengan suara gugup.

Tanpa banyak bicara, Afgan langsung segera masuk kali ini Afgan harus bicara tegas dengan Damar. Saat, Afgan masuk Damar sedikit terkejut melihat sang putra berada di kantornya.

"Gan? Kok kamu ada disini. Apa ada yang kamu__",ucapan Damar di potong oleh Afgan.

"Apa,maksud papa menjodohkan aku dengan Anggun. Kenapa papa tidak bicara dengan aku dulu, kenapa papa mengambil keputusan untuk menjadikan Anggun calon istriku" ,tanya Afgan dengan suara sedikit meninggi.

Damar menghela nafasnya kasar, dia sudah tau jika keputusannya akan membuat sang Putra marah. Damar, melatakkan berkasnya dia berdiri dan berjalan ke arah Afgan.

"Gan? Papa tau jik___".

"Kalau papa tau jika itu salah, kenapa papa mau melanjutkan semuanya", potong Afgan tegas.

"Papa hanya ingin kamu bahagia gan? Udah saatnya kamu menikah. Apa salah jika papa menjodohkan kamu dengan anaknya teman papa. Bukankah kamu mau aja menjalin hubungan dengan Anggun", ucap Damar membuat Afgan langsung diam.

Bukan diam karena merasa bersalah,Afgan diam karena ucapan Damar membuat dirinya menyalahkan dirinya sendiri. Bukan karna mau di ajak keluar oleh Anggun atau menemui wanita itu tapi dia melakukannya karena terpaksa. Tapi, kenapa papanya menganggap semua ini serius dan malah setuju jika harus bertunangan dengan Anggun.

"Maaf, pa tapi agan nggak bakal bertungan dengan Anggun",ucapnya melihat Damar dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Berikan alasan, kamu kenapa kamu nggak mau bertunangan dengan Anggun. Dia cantik gan? Dia juga pintar kurang apalagi coba",kata Damar sambil mendekati Afgan.

"Maaf, agan tetap membatalkan pertunangan ini. Karena, hati agan masih mencintai orang lain" , jawab Afgan dan berbalik meninggalkan ruangan Damar.

Damar, terkejut mendengar ucapan Afgan jika putranya mencintai orang lain  tapi kenapa tidak mau menceritakan kepada dirinya. Damar, membuang nafas kasarnya harus bagaimana lagi jika ternyata Afgan memiliki kekasih tapi dirinya tak mau bicara. Damar menjadi merasa bersalah dengan sahabatnya jika acara mengenalkan anak mereka batal.

"Aku akan bicarakan ini lagi dengan Aron",ucap Damar lalu kembali ke tempat duduknya untuk melanjutkan pekerjaan yang tadinya ketunda.

Setelah Afgan,bicara dengan Damar sang papa dirinya langsung pergi dan ingin segera bertemu dengan Zaki perihal ingin bertanya gimana tentang Rossa dan Rio apa benar jika Rio itu benar-benar anaknya dengan Rossa. Tapi, dirinya juga membawa sehelai Rambut Rio yang tak sengaja dia ambil walau Rio tidak menangis.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang