Chapter 9

39.1K 1.2K 29
                                    

Malam pun datang, setelah pulang dari Mall siang sampai sore Rossa istirahat di temani sang mama di dalam kamarnya.  Dan Rossa saat ini dia berada di taman belakang dia duduk di ayunan yang sudah Arsen buatkan khusus untuk Rossa jika adiknya jenuh ataupun ingin santai. Dia menatap langit malam yang sangat terang sambil mengusap perutnya yang buncit tinggal hitungan bulan Bayi dalam perut Rossa melihat indahnya dunia.

"Dari kemarin kamu selalu nendang terus, apa kamu sedang menyapa mama sayang! " ucap Rossa sambil mengusap perutnya. "Kamu tau, walau mama sangat membenci papa mu karna dia sudah menolak kehadirannya tapi mama masih sedikit mencintainya. Entah kenapa mama sulit menghilangkan Cinta mama kepada papa mu" lanjutnya sambil menatap arah langit.

Saat Rossa bicara kepada Janinya soal Afgan Tiba-tiba tendangan itu Rossa rasakan kembali.

Dughhh...

Rossa tersenyum , mungkin Bayi dalam perutnya mengerti apa yang Rossa bicarakan dan dia rasakan.
Hari ini Arsen dan Dion tidak di rumah hanya ada Gina dan pembantunya saja. Karena itu Rossa berada di taman belakang untuk mencari angin jika ada Arsen maka dia selalu kena tegur.

Tiba-tiba Gina datang membawa buah dan susu ibu hamil untuk Rossa. Rossa tidak makan malam karena dirinya masih kenyang. Dia hanya ingin duduk di taman belakang karena jenuh di dalam kamar.

"Sayang, kok kamu nggak pakek jaket nanti sakit" ucap Gina kepada Rossa sambil meletakkan susu dan buah yang dia bawa di meja depan Rossa.

Rossa terkejut saat Gina bertanya kepada. Rossa menoleh ke arah Gina dan tersenyum.

"Ocha panas ma? Jadi nggak pakek pumpung kak Arsen nggak ada jadi ocha bisa nikmati dinginnya angin malam" jawab Rossa dengan wajah senangnya.

"Tapi lain kali kamu harus pakek, ya? " kata Gina dan di angguki oleh Rossa. "Ya udah minum susunya dulu, mama ambil selimut dulu buat kamu " lanjutnya dan berlalu dari hadapan Rossa.

Setelah Gina masuk ke dalam kembali, Rossa mengambil gelas yang berisi susu hamil miliknya, meneguknya dengan pelan hingga Gina kembali sambil membawa selimut hangat untuk sang Putri.

"Ma, papa dan kak Arsen berapa lama pergi ke luar kotanya? " tanya Rossa.

"Sekitar 2 atau 3 harinan papa dan kakak mu di sana. Ada apa emangnya? Hmm" tanya Gina balik.

"Nggak, ocha hanya tanya aja ma! " jawab Rossa.

Rossa meletakkan gelas kosong di meja setelah meminumnya habis. Gina menemani Rossa di taman belakang mereka saling mengobrol entah apa yang mereka bahas. Setelah puas berada di taman belakang, Rossa mengajak Gina untuk masuk ke dalam karena dirinya sudah mengantuk. Saat masuk ke dalam Gina menatap jam dinding di dekat meja makan ternyata sudah pukul 9 lewat.

"Sayang, mama anter ke kamar ya? " ucap Gina.

"Nggak usah ma, ocha bisa sendiri kok. Mama lebih baik tidur saja. Pasti mama capek seharian ngurusin ocha! " tolak Rossa halus.

"Tapi.... "

"Aku bisa ma, ya sudah ocha ke kamar dulu ya ma? Selamat malam mama" potong Rossa mencium pipi Gina setelah itu menaiki anak tangga menuju ke kamarnya yang terletak di lantai dua. Sedangkan Gina masih melihat Rossa dari bawah. Setelah Rossa baik-baik saja Gina pun pergi ke kamarnya untuk istirahat.

Setelah Rossa sampai di kamarnya, dirinya segera menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi tanpa mandi karena sudah malam. Tak lupa dia mengganti bajunya dengan piyama tidurnya.

Rossa berjalan ke tempat tidur dan mulai merebahkan tubuhnya, dia menatap langit-langit kamarnya dan tiba-tiba dirinya merindukan Arsen.

"Kok kangen kak Arsen! " gumamnya pelan.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang