Chapter 23

26.2K 1K 50
                                    

Tiga hari sudah, Arsen berada di Sumedang karena permintaan Rossa karena Rossa tau jika Arsen sangatlah lelah jika bolak balik Sumedang Jakarta karena jarak yang di tempuh tidak dekat.
Arsen sengaja membohongi Orangtuanya karena Arsen tidak mau Gina sang mama mengkhawatirkan dirinya, dia berkata jika sekarang berada di Surabaya karena ada pertemuan mendadak.

Selama tiga hari, Arsen selalu bermain bersama Rio karena dia sangar rindu dengan keponakan kecilnya. Awalnya Rio saat bertemu Arsen dia ketakutan dan tidak mau di gendong, tapi karena Rossa mencoba memberitahu jika dia Omnya akhirnya Rio sedikit mau mendekati Arsen.

Seperti saat ini Arsen menemani Rio bermain sebuah mobil-mobilan yang di belikan oleh Doni. Arsen menatap Rio dengan tersenyum melihat pertumbuhan Rio yang sangat pesat walau dulu dia harus lahir secara prematur.

"Rio mainnya asyik banget sampai om Arsen di cuekin " ucap Arsen di dekat Rio.

Rio menoleh untuk menatap Arsen, Arsen sejenak terpaku melihat kedua bola mata Rio warna kedua bola mata Rio tidak sama dengan Rossa maupun keluarganya.

"Bola mata yang Bagus " batinnya membuat Arsen mengerjap pelan.

"Mbem om" ucap Rio membuat Arsen bingung.

"Apa sayang? " tanya Arsen.

"Bil om," sambil menyodorkan mainannya.

"Oh mobil," ucap Arsen menerima mainan yang di sodorkan Rio. "Rio ngajak om Arsen main mobil ya? " tanya Arsen.

Rio mengangguk lalu menarik tangan Arsen agar duduk di sampingnya. Akhirnya mereka pun bermain.

Rossa dan kedua orang tua angkatnya saat ini berada di taman belakang, mereka sedang mengobrol bertiga karena besok Rossa akan kembali ke Jakarta untuk bertemu keluarganya. Arsen membiarkan Rossa untuk mengobrol bersama Doni dan Arum sedangkan dirinya menemani Rio.

Dan di sinilah Rossa sedang memeluk Arum, mereka bertiga duduk di sebuah kursi panjang yang sudah ada. Arum mengusap rambut Rossa dengan sayang.

"Ayah bunda," panggil Rossa tiba-tiba membuat keduanya menatap Rossa.

"Ocha, mau ucapin banyak-banyak terima kasih kepada kalian karena sudah mau menjadikan ocha anak kalian. Ocha sangat-sangat berterima kasih atas kebaikan kalian kepada ocha dan juga anak ocha" ucapnya membuat mata Arum berkaca-kaca sedangkan Doni hanya diam.

"Bunda juga berterima kasih ocha udah mau menjadi anak bunda dan Ayah, walau kita nggak saling mengenal" kata Arum dengan suara seraknya.

Entah kenapa Arum tidak rela untuk melepaskan Rossa kembali ke Jakarta, sedangkan Doni hanya diam menatap keduanya.

"Apa setelah ocha kembali ke Jakarta ocha akan melupakan ayah dan bunda, apa ocha tidak mau ke sini lagi nanti" tanya Arum tiba-tiba membuat Rossa melepaskan pelukannya dan menatap Arum.

"Kok bunda ngomong gitu, walau ocha kembali ke Jakarta ocha nggak akan pernah lupa sama ayah dan bunda. Dan ocha janji akan datang ke sini jika Rio sudah besar nanti" jawab Rossa sambil menggenggam tangan Doni dan Arum.

Doni dan Arum tersenyum saat mendengar ucapan Rossa, malam ini Rossa akan bermanja-manja kepada Arum dan Doni sebelum kembali ke Jakarta besok pagi bersama Arsen dan Rio. Mereka berdua berharap jika masih umur panjang bisa bertemu dengan Rossa dan Rio.

"Ayah dan bunda juga berharap masih bisa bertemu dengan kamu dan Rio nak" ucap Doni.

"Ya sudah ayo masuk, nanti kakak dan putra mu mencari kamu. Kasihan lagian sudah waktunya untuk makan siang. Bunda akan memasakan makan siang untuk kita" ucap Arum sambil melepaskan pelukannya dan berdiri. Rosaa pun juga ikut berdiri.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang