Chapter 16

28.1K 1K 28
                                    

1 Minggu kemudian

Terhitung seminggu sudah Rossa memejamkan matanya, seolah dirinya enggan untuk membuka matanya. Dion meminta rumah sakit untuk memindahkan Putri Nya ke ruang kamar VIP yang terletak di lantai atas, karena Dion mau Rossa tenang dan tanpa ada gangguan. Bayinya Rossa pun juga sudah bisa keluar dari rumah sakit, karena dokter menyatakan Bayi Rossa sangat sehat dan tidak perlu khawatir lagi membuat Gina dan Dion bernafas lega.

Di sinilah saat ini Gina bersama sang cucu berada di kamar Rossa, hari ini Arsen dan Dion tidak bisa datang karena ada Meeting penting yang harus mereka hadiri. Gina menggendong si kecil yang sedang tidur karena habis minum susu, Gina berdiri di samping ranjang Rossa.

"Sayang, kenapa kamu tidur lama sekali. Apa kamu tidak ingin melihat putramu" ucap Gina dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya. "Lihat! putramu sangat tampan, pasti dia kangen sama kamu. Mama mohon cha? Buka mata kamu dan gendong putra mu" lanjutnya dengan suara seraknya.

Rossa tak merespon hanya ada bunyi alat detak jantung yang terdengar, entah apa yang ada di pikiran Gina tiba-tiba dia meletakkan Bayi kecil itu di samping Rossa. Gina mengambil tangan yang terbebas dengan jarum infus, dan di letakkan di tubuh mungil tersebut berharap Rossa merespon rangsangan dari sang buah hati.

"Ayo sayang, kamu bantu oma untuk bangunin mama ya? Pasti kalau kamu yang bangunin mama akan bangun, jadi bantu oma ya sayang? " ucap Gina kepada cucunya yang terlelap.

Tiba-tiba jari tangan Rossa bergerak di atas tubuh Bayinya, Gina yang melihat itu langsung tersenyum.

"Kamu merasakannya cha? Kamu merasakan bayimu" kata Gina tersenyum dan menangis. "Terima kasih sayang, terima kasih kamu sudah membuat mama kembali" ucap Gina mengusap bayi mungil tersebut.

Dan saat itu juga, kedua mata Rossa mengerjap pelan dia mencoba untuk membuka matanya. Gina yang langsung melihat Rossa bangun segera memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Rossa.

"Dok, Putri saya sadar" ucap Gina saat melihat Dokter Ayu dan dua perawat datang. Dr. Ayu mengangguk dan masuk ke dalam untuk melihat keadaan Rossa. Hal yang pertama Rossa lirik adalah sosok bayi mungil di sampingnya dengan mata terpejamnya..
Tiba-tiba air mata Rossa jatuh, entah kenapa hatinya menghangat melihat bayi mungil tersebut.

Rossa yang merasakan ada orang masuk menoleh ke arah samping dengan air mata yang masih membekas di pipi nya, di sana Rossa melihat Dr. Ayu dua suster dan Gina mamanya.

"Bagaimana keadaan kamu? " tanya Dr. Ayu kepada Rossa.

Suster yang di belakang Dr. Ayu membantu Rossa untuk melepaskan alat pernafasan yang terpasang di wajahnya.

"Baik dok! Tapi badan saya sedikit kaku" jawab Rossa dengan suara lirih.

"Tak apa itu hanya sementara, efek kamu koma? Nanti juga akan lemas sendiri jika kamu banyak gerak " kata Dr. Ayu menjelaskan.

Rossa hanya mengangguk paham, lalu pandangannya menatap bayi mungil di samping Ayu dan Gina mengerti tatapan itu.

"Itu bayi kamu, dia berjenis laki-laki " ucap Dr. Ayu kepada Rossa.

Membuat Rossa tersenyum.

"Boleh saya menggendongnya dok" tanya Rossa kepada Ayu.

"Tapi, nak kamu baru saja pulih" kata Gina.

"Baiklah ,biar di bantu oleh suster " jawab Ayu.

Suster membantu menaikkan tempat tidur supaya Rossa bisa menggendong Putranya dengan enak. Tak lupa Gina menaruh bantal di belakang punggung Rossa agar lebih nyaman.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang