Di sinilah saat ini, Zaki dan Afgan duduk. Hanya ada mereka berdua, karena Zaki menyiapkan tempat khusus untuk bisa bicara berdua. Dia tau jika Afgan datang ke tempatnya hanya untuk membicarakan masalahnya yang belum sama sekali selesai. Sebenarnya Zaki gemas sendiri dengan Sahabatnya yang terbilang tampan kelewat bodoh, karena tidak bisa menyelesaikan masalahnya dengan cepat.
"Sekarang apa lagi masalahmu gan? Kenapa kau terus-menerus datang ke sini dan membicarakan hal yang sama" tanya Zaki dengan tangan melipat di depan dada.
"Gue gak tau pasti zak, tapi kali ini aku benar-benar membutuhkan bantuanmu setelah semuanya terbukti aku akan menyelesaikannya sendiri" jawab Afgan dengan nada serius.
Mata,Zaki memincing menatap Afgan. Apa bantuan apalagi yang dia harus lakukan batinnya.
"Kali ini apa yang perlu kau ingin tau gan? Bukankah kau sudah memastikan jika Cha-cha baik-baik saja. Lalu di mana lagi yang harus kau ketahui" tanyanya Zaki dengan tenang.
"Tadi pagi, saat gue berada di depan rumahnya untuk memastikan keadaannya. Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang keluar dari rumah ocha" jedanya "Entah kenapa, gue melihat anak itu pertama kali tiba-tiba jantung gue berdetak tak seperti biasanya. Saat dia tepat di depanku, kau tau wajahnya dan kedua matanya sama persis dengan waktu gue kecil dulu!" lanjutnya membuat Zaki sedikit kaget mendengar cerita Afgan tapi dia berusaha tenang.
"Lalu, kau tau siapa dia? " pancing Zaki. Zaki yakin jika yang di maksud adalah Anak Rossa. Karena dia pernah mendengar jika Rossa melahirkan anak laki-laki.
Afgan menggeleng, tapi sejenak dia menoleh ke arah luar.
"Saat, gue ingin mengantarkannya. Tiba-tiba ocha keluar dan memanggil nama Rio. Yang jelas anak yang di maksud adalah anak laki-laki yang aku gendong. Aku merasa jika ocha tidak menggugurkan kandungannya zak. Gue harus apa? Please bantu gue kali ini" kata Afgan sambil menatap Zaki dengan tatapan putus asa.
Zaki menghela nafasnya berat,benarkah yang di depannya ini sahabatnya atau orang lain. Kenapa begitu bodoh.
"Kenapa kau tidak coba,untuk bertemu cha-cha dan membicarkan semuanya. Siapa tau dia benar-benar anak loe, sekarang jaman modern kenapa gak loe coba test DNA untuk membuktikannya" ucap Zaki sambil meminum kopinya.
Afgan hanya diam, mencerna ucapan Zaki yang baru saja dia ucapakan. Kenapa dia tidak kepikiran sampai ke situ. Jika dia benar-benar anaknya yang selama ini dia tolak, bagaimanapun dia akan mengambilnya dari Rossa. Walau nanti,Rossa akan sangat membencinya dia hanya ingin meminta maaf untuk keselahannya lewat Rio.
"Aku akan mencobanya, jika dia benar-benar anakku maka aku akan membawanya " ucap Afgan membuat Zaki melotot.
"Gila loe, jangan gegabah. Sampai loe gegabah bisa membahayakan anak loe Serta ibunya" bentak Zaki.
Yang benar saja,jika Afgan membuat nekat dia tidak akan ikut campur.
Afgan hanya mengendikkan bahunya, dia mengambil minumannya dan meminumnya. Dia hanya ingin kebenaran yang dia simpan selama dua tahun ini.Rasa Cintanya masih tetap sama, walau dia menolak dan mengelak atas kehamilan Rossa tapi dia yakin jika Rossa hamil karena dirinya,yang tidak sengaja dia lakukan saat mereka berlibur ke Bandung.
"Aku akan buktikan semuanya,sudah cukup aku berdiam diri" batin Afgan.
"Gue akan bantu loe,tapi ingat setelah semuanya berakhir gue harap loe bisa bahagia dengan keluarga kecil loe. Karena, tidak semudah itu keluarga Mahardika memaafkan orang yang telah membuat Putri satu-satunya hancur karena kesalahan " ucap Zaki sambil menghubungi seseorang.
"Cari data tentang Rossalina Mahardika, dan kirimkan ke emailku saat ini. "
"...."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY BOY (SLOW UPDATE)
FanfictionCover by @vitafatma Rossalina harus rela berhenti sekolah di saat usianya masih 19 tahun di karenakan hamil di luar nikah dan harus menjadi orang tua tunggal untuk bayi yang ada di dalam perutnya saat ini.Yang paling menyedihkan lagi Ayah dari anak...