Chapter 19

25.1K 1.1K 77
                                    

Hari-hari Rossa, saat ini lebih bermakna dan berwarna. Bagaimana tidak saat ini dirinya tidak merasa kesepian lagi ada sang buah hati yang selalu menemaninya, seperti saat ini pagi-pagi sekali Rossa dan Rio berada di taman belakang rumah untuk duduk dan berjemur karena cahaya matahari sangat Bagus untuk bayi seusia Rio. Bayi yang berumur 3 minggu itu saat ini sedang di ajak berjemur oleh Rossa.

"Sayangnya mama" ucapnya sambil mencium wajah Rio.

Ya selama 3 minggu Rossa sudah bisa mengurusi Rio, dari mandi, ganti popok dan lainnya. Berkat ajaran Gina sang mama Rossa cepat sekali tanggap dan akhirnya dia yang mengurusi semua.
Selama 3 minggu pula, interaksi dengan Arsen sang kakak sedikit berbeda Rossa yakin jika Arsen sedang ada masalah.

"Setelah ini kita mandi" lanjutnya.

Akhirnya sudah hampir 1 jam mereka di bawa sinar matahari, Rossa beranjak dari duduknya membawa Rio untuk mandi. Hari ini yang di rumah hanya ada Rossa dan Arsen serta beberapa pekerja, karena kedua orang tuanya pergi ke Singapura. Saat berjalan masuk ke dalam, Rossa melihat Arsen sedang duduk di meja makan kelihatannya mau berangkat ke kantor.

"Selamat pagi kak? Udah mau berangkat " sapa Rossa saat melewati Arsen.

"Hmm",

"Kak nanti pulang, tolong belikan susu Formula untuk Rio ya? Buat jaga-jaga kalau dia malam rewel" pinta Rossa, Arsennl yang tadinya mengunyah Roti langsung berhenti dan menoleh ke arah Rossa.

"Kau akan kasih dia susu formula? Bukan asi" tanya Arsen dengan suara datarnya.

"Eh! Bukan kak ini hanya buat jaga-jaga aja kalau aku sedang mandi atau pergi keluar sebentar" jawab Rossa sedikit gelagapan.
Sebenarnya Rossa terkejut dengan nada Arsen, tapi dia bisa kembali seperti semula.

"Ya sudah kak, kalau gitu ocha naik ke atas dulu mau mandiin Rio" kata Rossa sambil berlalu meninggalkan Arsen dengan perasaan sedih.

Setelah kepergian Rossa,Arsen seolah tersadar dari apa yang telah dia lakukan kepada Rossa dengan suara yang dingin. Arsen yakin pasti Rossa terkejut dengan perubahan dirinya.

"Shit! " umpatnya lalu meninggalkan sarapannya untuk menyusul Rossa.

Entah kenapa Arsen sedikit sensitif dengan perkataan sahabatnya tentang ibu-ibu yanh sudah menghina sang Adik, hingga dirinya berubah untuk bersikap dingin kepada Rossa. Setelah sampai di depan pintu kamar Rio, Arsen membuka pintu dengan pelan dia ingin meminta maaf kepada Rossa atas sikapnya yang tidak sengaja telah menyakiti hatinya. Arsen mendengar, suara Air dari dalam kamar mandi milik Rio dengan suara Rossa yang sedang bernyanyi.

"Sayang, mama pintar ya?nggak nangis lagi!" ucap Rossa sambil membersihkan busa di tubuh Rio. Saat di mandikan Rio sudah tidak terlalu menangis hanya saja tangannya selalu bergerak aktif.
"Sudah, sekarang rio pakai baju".

Saat terdengar suara pintu terbuka, Arsen segera berjalan untuk membantu Rossa mengambilkan perlengkapan Rio agar Rossa tidak repot.

"Kakak! " ucap Rossa setengah kaget.

"Aku akan bantu kamu" ucapnya sambil mengambil alih Rio dan di letakkan di tempat tidur keponakannya.

Arsen memang tak canggung untuk menggendong Rio, karena dirinya pernah menggendong Rossa yang masih bayi jadi Arsen seperti sudah terbiasa.
Rossa meletakkan handuk Rio di tempatnya dan membantu Arsen untuk memakaikan baju Rio

"Kak Arsen, sepertinya sudah terbiasa ya? Sampai-sampai kakak nggak canggung gitu pakekin baju Rio" tanya Rossa yang sudah berdiri di samping Arsen.

"Ya, dulu aku yang selalu bantu mama untuk gantiin baju dan popok kamu. Jadi aku nggak udah nggak canggung " jawabnya dengan masih melakukan aktifitas nya.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang