Chapter 21

26.5K 1.1K 48
                                    

Damar dan Sarah terkejut saat Afgan pulang tanpa memberi kabar kepada mereka, Damar segera berdiri dan berjalan ke arah Afgan dan memeluknya Afgan membalas pelukan Damar.

"Akhirnya kamu kembali juga gan? Papa dan mama sudah sangat merindukan kamu" ucap Damar setelah memeluk Afgan.

Pandangan Afgan tertuju kepada Sarah yang menatapnya di meja makan, Afgan menatap Damar dan menatap Sarah secara bergantian Damar yang seolah mengerti menoleh pandangannya ke belakang lalu mengajak Afgan untuk menemui Sarah.

"Mama kamu kondisinya sedang tidak baik gan? Beberapa hari lalu mama jatuh di kamar mandi dan pergelangan kakinya sedikit bermasalah jadi mama hanya duduk " kata Damar seoalah tau pikiran Afgan.

Afgan tak menjawab perkataan Damar dia segera meletakkan kopernya dan memeluk Sarah, sebenarnya Afgan sangat merindukan Sarah tapi karena gengsi dan Egonya lebih besar maka dia sedikit bersikap dingin.

"Kenapa mama nggak cerita kalau mama sakit, apa afgan sudah nggak berarti menjadi anak mama" tanya Afgan melepaskan pelukannya.

"Maaf sayang,maafin mama. Bukan maksud mama tidak memberitahukan keadaan mama, hanya saja mama tidak mau menganggu pekerjaanmu kata Om kamu pekerjaanmu sangat banyak" jawab Sarah sambil mengusap wajah Afgan Putra yang sangat di rindukannya.

Sarah sangat senang karena bisa berkumpul kembali dengan Putra kesayangannya.

"Maaf ma? Afgan hanya ingin cepat kembali ke Jakarta jadi Afgan terus bekerja. Dan afgan akan bertemu dengan orang yang afgan cintai dan meminta maaf" lanjutnya dalam hati.

"Ya sudah, lebih baik kamu istirahat pasti kamu capek atau kamu mau makan dulu" suruh Sarah membuat Afgan menggelengkan kepalanya.

"Nggak ma? Afgan mau istirahat dulu. Nanti sekalian makan siang aja afgan belum lapar" ucapnya sambil berdiri dan berjalan mengambil kopernya.

Damar tersenyum saat melihat wajah Sarah yang memancarkan kebahagiaan saat melihat Afgan kembali ke Jakarta. Damar berjalan ke arah Sarah dan berjongkok di depannya.

"Kamu senang melihat putra kita kembali" hanya Damar kepada Sarah.

"Iya aku senang, nggak nyangka Afgan datang membuat kejutan seperti ini" jawab Sarah lalu memeluk tubuh Damar yang masih berjongkok di depannya.

"Iya sudah kita ke kamar, biar bibi yang beresin ini semua" ajak Damar dan di angguki oleh Sarah.

Damar menggendong Sarah ala bridge Style menuju kamarnya di lantai dua, sebenarnya Damar ingin pindah kamar di bawah tapi Sarah tidak mau akhrinya Damar menyerah dan menuruti kata-kata Sarah.

***

Afgan sampai di dalam kamarnya, ternyata kamarnya cukup rapi Afgan yakin jika sang mama selalu membersihkan kamarnya. Afgan meletakkan kopernya dan membuka tirai kamarnya agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam, setelah itu dia merebahkan dirinya karena tubuhnya begitu sangat lelah.

"Aku harus menemui ocha dan meminta penjelasan, tapi kenapa selama ini kenapa orang suruhan ku tidak mengabarkan tentang dia" gumamnya sambil melihat langit-langit kamarnya, karena matanya terasa berat akhirnya Afgan tertidur.

****

Di kediaman keluarga mahardika, sudah 2 tahun Gina terlihat murung karena tidak ada satu orang pun yang tau keberadaan Putri nya dan cucu satu-satunya. Gina hanya merenung dan sesekali menangis jika berada di kamar Rossa dan Rio, kadang dia tertidur di kamar sang cucu berharap jika dia terbangun Rio sudah berada di kamarnya.

Seperti saat ini Gina berada di kamar Rossa dan memandang Foto Rossa saat menggendong Rio.

"Kamu di mana cha? Mama kangen sama kamu dan juga Rio.. Hiks... Kenapa kamu tinggalin mama" gumam Gina sambil mengusap Foto di tangannya.

MY BABY BOY (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang