Saat ini Arsen dan Rossa serta Rio sudah berada bandara, di antar oleh Doni dan Arum karena Rossa membawa barang sangat banyak. Mereka menuju bandara jam 5 dini hari,karena tidak ingin ketinggalan pesawat. Rio yang masih mengantuk saat ini ada di gendongan Rossa karena dia tidak mau dengan Arsen, Arum merasa berat untuk melepaskan Rossa tapi dia tidak boleh egois.
Doni menurunkan beberapa koper di sebuah kereta dorong, karena kebanyakan baju Rio yang di belikan oleh Arum sedangkaan Rossa hanya satu koper saja. Arsen hanya menatap tak percaya jika baju Rio begitu banyak.
"Cha, jangan lupa kabari bunda jika sudah sampai dan bunda titip salam sama keluarga kamu di Jakarta" ucap Arum saat mengantar Rossa ke pintu masuk.
"Iya bun, nanti ocha akan salamin sama mama. Bunda jaga kesehatan ya? Ocha pasti akan datang ke sini lagi nanti dan ocha akan bawa mama juga" kata Rossa sedikit menenangkan Arum.
Arum yang matanya mulai berkaca-kaca segera memeluk Rossa, anak angkatnya yang sudah di anggap seperti anak sendiri. Doni pun sama, dia memeluk Rossa dan Arsen sebagai tanda perpisahan. Bagaimana pun juga Rossa masih punya keluarga yang menunggunya.
"Kalau begitu, kami pamit dulu ayah bun. Terima kasih sudah mau menjaga Ocha dan Rio,jika ada waktu saya akan ajak mama dan papa menemui kalian nanti. Sekali lagi terima kasih" ucap Arsen memeluk Doni.
Doni menepuk punggung Arsen,dia bangga melihat Arsen yang menjadi laki-laki sekaligus seorang kakak yang bertanggung jawab.
"Sama-sama nak Arsen, ocha sudah ayah anggap sebagai anak kandung sendiri. Yang terpenting kamu harus jaga ocha jangan sampai dia kabur lagi" ucap Doni membuat Rossa merengut dan membuat Arum tersenyum.
Saat asyik mengobrol, tiba-tiba suara seorang wanita yang menginformasikan keberangkatan pesawat menuju Jakarta membuat Arum dan Doni begitu sedih. Arsen dan Rossa memeluk keduanya bergantian sebelum benar-benar masuk ke dalam pesawat. Dan setelah itu mereka berjalan masuk meninggalkan Arum yang menangis di pelukan Doni.
"Bunda harap kamu tidak melupakan bunda cha? Bunda sangat sayang sama kamu" batin Arum.
Setelah memastikan Rossa dan Arsen masuk, Arum dan Doni meninggalkan bandara. Sedangakan Arsen dan Rossa serta Rio, saat ini duduk di kursi pesawat. Arsen yang gemas dengan Rio akhirnya menganggu tidur keponakannya karena dia mau menunjukkan sesuatu.
"Bangun pemalas, udah siang. Kita naik pesawat lo" ucap Arsen sambil menowel pipi gembul Rio.
Rio memalingkan wajahnya karena merasa terganggu.
"Rio bangum dong,katanya mau ketemu oma dan opa kok tidur" ucap Arsen yang mencoba untuk membujuk Rio.
"Kak jangan di ganggu, kalau pagi sedikit susah bangunnya. Apalagi semalam kakak ajak begadang, dia masih ngantuk" ucap Rossa sambil mengusap kepala Rio dengan lembut.
Entah kenapa lama kelamaan wajah Rio hampir sama dengan laki-laki itu, kadang membuat Rossa sedikit sesak tapi Rossa tetap tegar dia tidak mau jika keluarganya sedih.
"Maafkan mama sayang, mama tidak akan membiarkan orang itu menemui mu" batin Rossa sambil mengusap kepala Rio.
Karena Arsen tidak berhasil membangunkan Rio, maka dirinya membenahi duduknya. Tak berapa lama Pesawat menuju Jakarta pun lepas landas.
***
Pagi itu, kedua sepasang suami istri sedang menikmati sarapan paginya. Tapi kali ini ada yang berbeda, entah kenapa Rumah sebesar itu merasa sangatlah sepi
Walau ada Dua pembantu tapi masih terasa berbeda."Pa, kapan Arsen kembali rasanya rumah ini sangat sepi" tanya Gina kepada Dion yang sedang menikmati sarapannya.
"Katanya hari ini dia akan kembali ma? " jawan Dion sambil menyuap sarapan paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY BOY (SLOW UPDATE)
FanfictionCover by @vitafatma Rossalina harus rela berhenti sekolah di saat usianya masih 19 tahun di karenakan hamil di luar nikah dan harus menjadi orang tua tunggal untuk bayi yang ada di dalam perutnya saat ini.Yang paling menyedihkan lagi Ayah dari anak...