2

574 30 15
                                    

"Wah gila gue cakep banget di sini." Ucap Celine melihat foto kelasnya.

"Gue juga gila deh mirip bidadari." Kata Archi.

"Apa muka doang yang keliatan jelek di sini?" Kata Cessa. Memang benar, mukanya agak terlihat aneh dan.. apa-apaan itu?! Matanya juling.

"HAHAHAHA muka lo yaampun, Ces.." Reyno tiba-tiba terbahak melihat muka Cessa yang sedemikian rupa itu.

"Biarin lah, yang penting aslinya cakep wle." Cessa menjulurkan lidahnya dan membuka novel yang sempat dipinjamnya dari Maya, novel Matt & Mou.

"Baca apaan tuh?" Reyno tiba-tiba melirik Cessa yang sedang membaca.

"Matt & Mou." Jawab Cessa singkat.

"Ceritanya gimana?"

"Intinya si Matt sama Mou itu saling suka tapi gak menyadari satu sama lain. Tapi gak langsung saling suka gitu, susah deh jelasinnya." Muka Cessa berubah menjadi kesal. "Kenapa ga lo baca sendiri aja sih?"

"Gak perlu. Intinya gue tau, lo Mou dan gue Matt." Ucap Reyno lalu pergi meninggalkan tanda tanya besar di kepala Cessa.

Dia Matt dan gue Mou? Dia suka gue gitu? Cessa terus bertanya-tanya.

- - - -

Sudah sepersekian kalinya Marvin di tegur oleh guru karena tertidur di kelas. Bagaimana tidak, guru matematika Cessa sedang menjelaskan materi tapi karena suaranya sedang habis jadi suara yang biasa mengglegar menjadi seperti untaian dongeng dan lagu pengantar tidur bagi Cessa.

Cessa menoleh ke arah kursi Reyno. Reyno tertidur, tetapi kepalanya ditutupi oleh buku agar tidak ketahuan tidur, kalau Marvin sih santai saja. Mungkin sudah biasa kena omel.

"Cessa perhatikan ke depan! Ngapain kamu liat-liat Reyno terus?!" Bentak guru Cessa keras sehingga membuat Cessa tersentak dan membangunkan Reyno dari tidurnya.

"Eh.. eng.. engga! Siapa yang ngeliatin Reyno?"

"Sudah deh kamu gak usah ngelunjak. Suka ya bilang jangan dipendem entar sakit loh kalo Reyno nya keburu diambil orang."

"Ih! Apaan dah bu ga jelas banget." Cessa menyauti.

"Malah ngelawan kamu! Lari dua puluh putaran di lapangan outdoor cepat!"

"Ya elah bu.." Cessa bersungut-sungut sambil memaki dalam hati.

Untung orang tua, kalo engga udah gue pites tu!!

- - - -

Cessa mengelap keringatnya dengan pundak tangannya. Sudah ke lima belas kali dia berlari. Matahari semakin menyengat kulitnya sehingga menimbulkan rasa terbakar. Lebih sialnya lagi Cessa tidak membawa minum dan sekarang sudah bel pulang, artinya sebentar lagi banyak orang berlalu lalang dan menontonnya berlari dengan penuh peluh.

"Ya elah pake gak bawa minum segala lagi, sialan emang." Cessa menendang botol yang kebetulan ada di depannya.

TUK.

"Adooh! Cessa kalo nendang liat-liat dong.." Cowo itu mengusap kepalanya yang terkena botol tadi.

"Gak bisa liat lah! Gue kan nendang pake kaki bukan pake mata."

"Terserah lo aja deh ya. Nih minum, gue tau lo gak bawa minum." Reyno menyerahkan sebotol air dingin.

"Haduh makasih banget deh ya, gak sekalian gitu ngambilin tas gue?"

"Udah gue ambilin, gue taro di tempat biasa lo nongkrong."

"Mana pernah gue nongkrong, elo kali yang nongkrong." Cessa mencibir.

"Maksudnya tempat biasa lo nunggu jemputan sama Maya."

"Terus temen gue mana?"

"Lah mana gue tau emang gue emaknya apa?" Nanya sekali lagi gue cium lo, Cess.

"Oh yaudah." Cessa meneguk airnya hingga tandas tak bersisa.

"Gue gak disisain?"

"Beli sendiri!" Cessa kemudian lari ke tempat biasa dia menunggu jemputan bersama Maya.

Sesampainya di sana, Cessa terhenyak. Tas nya seperti di obrak-abrik dan.. dompetnya terbuka! Cessa memastikan bahwa uang di dalamnya masih ada. Tapi nihil, Cessa mengerjap beberapa kali dan hasilnya tetap sama. Cessa hanya tertunduk dan menangis.

BRUK.

BRUK.

BRUK.

"Goblok lo!! Beraninya sama cewe!! Lo gak bawa duit sini minta ama gue!! Katanya kaya kok nyuri duit orang?!!!" Itu suara Reyno.

"Apa urusannya sama elo anjing?! Oh lo udah jadian sama Cessa.. mueahan banget ya dia haha!!!" Dan itu suara Marvin.

Cessa menoleh ke asal keributan dan berlari lalu menampar Marvin keras.

"Ambil aja duit gue! Dasar emang orang susah beda! Goblok ama nakal itu sama! Kalo lo udah nakal ya berarti lo goblok!! Simpel aja sih ya! Dan lo Reyno! Ini urusan gue! Gak usah lo ikut campur!" Cessa pun masuk ke mobil Pak Jimmy dengan lelehan air mata yang meluap keluar.

Murahan dia bilang? Emang sih orang bego doang yang nganggep gue sama Reyno pacaran. Reyno gak suka gue. Itu kenyataan yang pasti.


- - - -

Vote commentnya mana ini?? Bakal sering update kalo vote commentnya banyak nih.. sepi sepi bae..

Rewrite The Scars ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang