1

846 44 7
                                    

Hari pertama menginjakan kaki di kelas X IPA 2 hanya perkenalan satu sama lain, tidak ada yang begitu mengesankan. Karena di kelas Cessa, banyak alumni sekolahnya yang sudah ia kenal.

"Perkenalkan nama gue Marvin Lonanta, panggil aja gue Marvin ganteng oke? Gue tahu nama gue ama Reyno hampir sama, tapi gue lebih ganteng." Ucap lelaki yang tadi mendobrak pintu. Ya, memang ternyata dia anak nakal. Ganteng apaan? Gajah tenggelem kali. Batin Cessa. Giliran Reyno yang memperkenalkan diri.

"Hai, nama gue Reyno Marvelo Linanta, panggil aja Reyno yah." Perkenalan itu diakhiri dengan seulas senyum yang membuat semua cewe di kelas Cessa keracunan. Sekarang giliran perempuan cantik, chubby, mempunyai lesung pipi, dan agak pendek yang berkenalan.

"Selamat pagi, nama gue Beatrice Miranda, panggil aja Bea ya."

"Coba senyum dong!" Teriak Marvin. Beatrice pun tersenyum dan lesung pipinya muncul sedalam sumur.

"Aih manisnya.." Puja Marvin, sedangkan Beatrice hanya malu dan duduk kembali di tempatnya, dan seterusnya hingga waktu menunjukan pukul dua belas siang dengan riang dan tawa.

- - - -

Sudah satu minggu Cessa menjalani hari-harinya, selama satu minggu juga dia bertemu dengan banyak orang baru di sekolahnya. Teman barunya sangat ramah dan mudah berteman. Tapi Reyno masih menjadi sosok misterius di mata Cessa.

Seakan ada yang ditutupi Reyno tapi semburat itu terlihat di matanya. Seperti memendam kesedihan dan kehampaan. Tapi selama dia berteman baik dengan Reyno, dia sangat mensyukurinya.

"Woi! Bengong aja lo!" Sapa Beatrice, teman dekat Cessa sekarang.

"Tau entar kesambet aja lo." Ucap Marchina atau biasa dipanggil Archi.

"Diem deh lu, Cina!" Cessa membalas.

"Marchina bukan Cina ya!" Archi protes.

"Iya, Chi-na.." Tawa mereka berempat pecah. Satu orang lagi adalah Maya.

"Hai guys.. licans on the group.." Kata Celine. Licans adalah singkatan dari ceLIne CANtikS.

"Bubar guys bubar." Kata Archi meramaikan suasana. Sedangkan Maya hanya ikut tertawa saja, hanya Maya yang cukup waras diantara empat temannya ini.

"Weh, Pak Jimmy jemput." Ucap Maya pada Cessa.

"Yah elah, giliran mau pulang cepet dianya lama, giliran mau pulang lama dianya cepet." Gerutu Cessa.

"Kursi emas.. here I come." Maya berlari ke mobil hitam milik Pak Jimmy lagi. Sedangkan Cessa sudah grasak grusuk mendorong orang-orang yang lewat untuk menyamai langkahnya dengan Maya. Usahanya tidak sia-sia. Dia mendapatkan kursi emas.

- - - -

"Hai, Rey." Sapa Cessa.

"Oh hai, Sa. Udah kerjain PR fisika belom?" Tanya Reyno.

"Hah?! Emang ada PR fisika? Setau gue kimia doang.." Cessa mulai panik.

"Adaa PR fisika tau, gue udah kerjain, minjem gue aja. Tapi gue minjem PR kimia lo ya hehe.. gue ga ngerti apa-apa tentang kimia sumpah." Wajah Reyno memelas.

"Lah gak bisa kimia kok bisa masuk jurusan IPA? Tuh ambil aja ada di tas gue, mana PR fisika lo?"

"Nih. Oke makasih ya, Sa." Setelah Reyno mengambil dan memberikan PR satu sama lain.

Setelah beberapa menit menyalin, Cessa merenggangkan otot-ototnya yang kaku, sekilas dia melihat Reyno yang sedang fokus menyalin PR-nya. Andai ada pemandang seperti itu tiap harinya, pasti Cessa akan terus semangat belajar. Yang Cessa bingung, dia ini cinta? Atau sekedar kagum?

"Apa lo liat-liat?" Tiba-tiba Reyno sudah di hadapannya memergoki Cessa sedang menatapnya. Lagi.

"Hah?? Anu.. emm... bapak lo jago silat." Cessa berusaha menjawab.

"HAHAHAA ngakak.." Reyno tiba-tiba tertawa terpingkal-pingkal. Entah apa yang lucu. Untung aja Reyno udah lupa kalo gue ngeliatin dia. Batin Cessa disusul dengan bunyi dering bel masuk.

- - - -

Hari ini ada foto per-kelas di SMA nya itu. Cessa, Beatrice, Maya, Archi, dan Celine pergi ke toilet untuk merapikan rambut yang akan mereka gerai.

Salah satu peraturan di sekolah mereka itu adalah mengikat rambut setiap siswi nya.

Cessa dan teman-temannya pun keluar dari toilet menuju lapangan tertutup, tempat mereka untuk foto per-kelas.

Reyno sempat melihat Cessa untuk pertama kalinya menggerai rambutnya, Reyno terlihat tertegun dan memandangi Cessa sebentar lalu mengalihkan pandangannya. Cessa sempat memekik dalam hati.

Setelah foto selesai, murid-murid pun kembali ke kelasnya masing-masing untuk melanjutkan pelajarannya.

Itu Cessa? Kok gue pangling? Kata Reyno dalam hati.

- - - -

Please vote and commentnya ya guys..

I heart you ♡

Rewrite The Scars ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang