49

166 7 2
                                    

"Ter, mau isi acara gak buat perpisahan kelas XII?" Tawar Reyno.

"Acara apa?"

"Nyanyi aja bareng gue."

"Hah? Nanyi? Yakin?" Reyno mengangguk mantap tanda dia tidak main-main dengan perkataannya.

"Gue gak bisa nyanyi, Rey. Lo mau gue jadi bahan tertawaan semua orang?"

"Gue pernah denger lo nyanyi pas ambil nilai seni musik, gak usah ngelak."

"Yaudah terus emang mau nyanyi lagu apa?"

"Bicara - The Overtunes."

"Yaampun. Lagu itu udah cukup bikin gue senyum sambil nangis. Gak lagi."

"Nangisnya kenapa? Pas ditinggal aku?" Entah kenapa belakangan kali ini Reyno sering sekali menggoda Altera.

"Banyak bacot. Yaudah gue nyanyi terus lo ngapain?"

"Galak amat sih, neng. Gue main gitar sambil nyanyi. Entar kita atur aja pembagiannya."

"Yaudah."

"Lo mau pulang? Biar gue anter."

"Gak usah, gue ada acara habis ini sama mama. Jadi entar mama yang jemput."

"Acara apa?"

"Acara bisnis gitu lah. Gue gak ngerti juga sih."

"Malem ada waktu?"

"Buat apa? Kayaknya sih gue pulang malem."

"Ada pasar malem di deket rumah gue. Lo mau dateng? Biar gue jemput kalo mau. Tapi kalo gak bisa ya gak apa-apa, gue ajak Xira aja." Sedetik kemudian Altera mencubit pinggang Reyno.

"Mulut dijaga. Gue juga bisa aja pergi sama Mahesa."

"Mulut lo juga dijaga, ya. Jaga hati gue, jangan sampai hancur."

"B-a-c-o-t, bacot." Setelah itu Reyno melipat tangannya kedepan dan mencebikkan mulut.

"Gak usah sok imut gitu, gak ada imut-imutnya lo tuh."

"Bodo, pokoknya gue ngambek."

"Iya nanti malem jemput gue, gue bakal ke pasar malem sama lo. Berdua. Gak ada Mahesa gak ada Xira."

"Iya, yaudah."

"Ambekkan banget sih, bikin sayang." Reyno menyengir, menunjukkan deretan giginya yang rapih.

"Gue pulang dulu, ya. Mama nunggu di depan gerbang, see you tonight."

"Altera!" Altera menoleh kebelakang.

"I love you!" Reyno akan menjadi alasan Altera untuk tersenyum di hari-hari berikutnya. Terima kasih pada takdir yang membawanya kembali.

- - - -

"Halo, tante. Alteranya ada?"

"Oh ini Reyno, ya? Mau ke pasar malem kata Altera?"

"Iya, tante."

"Masuk dulu, yuk. Dia lagi siap-siap di kamar."

"Oh iya, tante."

"Mau minum apa, Reyno?"

"Gak usah repot-repot, tan."

"Air putih mau?"

"Yaudah, tante."

"Reyno? Kan masih lima belas menit lagi."

"Kebetulan lo juga udah siap kenapa gak sekarang?"

Rewrite The Scars ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang