24

222 10 7
                                    

Di sinilah dia sekarang, di cafe yang memiliki pencahayaan yang remang. Entah kenapa Jovan membawanya ke sini, yang jelas tempat ini menyeramkan tetapi indah. Bel yang terdapat di atas pintu cafe tersebut berbunyi dan menampilkan sosok Jovan yang sangat rupawan dengan pakaian serba hitam miliknya.

"Ceritain ke gue semuanya, sekarang. Tentang masa lalu lo." Tegas Jovan yang baru tiba di hadapan Altera.

"Gue gak mau ngulang cerita ini lagi di otak gue. Harusnya gue gak usah inget ini lagi, biarin gue amnesia selamanya."

"Kalo lo gak cerita, gak akan ada titik terangnya di sini, Ter."

Altera mengehembuskan nafas panjang, dia menyesal terhadap doanya untuk mengembalikan setiap detik momen yang sudah dilupakannya. Nyatanya saat ini Altera ingin membenturkan kepalanya ke dinding berkali-kali agar bisa lupa segalanya lagi.

Alegra berlari ke sana ke mari untuk mencari Altera yang masih berumur tiga belas tahun itu. Sudah lama dia mencari, tapi masih belum ada tanda-tanda Altera akan ditemukan. Kemudian dia melihat seorang perempuan yang sedang menangis di dekat taman

"Altera!!" Altera segera meninggalkan tempat itu, dia tahu bahwa Alegra akan memaksanya pulang ke tempat terkutuk itu. Dia tidak mau.

"Altera tunggu dulu!!"

TIN

TIN

"ALTERA AWAS!!" Alegra berlari dengan sangat kencang dan mendorong Altera. Kepala Altera terbentur trotoar sementara tubuh Alegra bersimbah darah. Truk yang menabrak Alegra pun oleng dan masuk ke jurang.

"Alegra!!!" Altera langsung menangis sejadi-jadinya. Saat dia membuka mata, dia sadar kalau dia sedang berada di rumah sakit. Tanpa basa-basi, Altera langsung mencabut infusnya dan belari keluar kamar.

"Hey, kamu mau ke mana? Kondisi kamu belum sehat sepenuhnya." Ujar Dokter Firman.

"Saya mau cari Alegra! Di mana Alegra!!!" Altera berteriak seperti orang kesetanan.

"Alegra juga ada di sini. Tapi sekarang dia sedang koma, Altera."

"Siapa Altera? Nama saya bukan Altera!!" Teriak Altera dengan sangat kencang. Kemudian beberapa suster menyuntikkan obat penenang kepada Altera hingga tidak sadarkan diri.

"Imel, saya ingin kamu jaga Altera. Jangan biarkan dia terluka, saya akan kembali setelah Altera lulus SMP. Tolong jaga Altera seperti anak kamu sendiri. Saya akan mengirimkan sejumlah uang untuk Altera. Tolong juga agar kiranya Altera tidak mengetahui identitas dirinya sebagai Altera Devinci dan saya, saya tidak mau dia kehilangan kebahagiaannya. Saya pergi dulu, jaga Altera." Titip ibu kandung Altera. Dia pikir hidup Altera akan lebih tenang bersama keluarga barunya, keluarga yang tidak pernah membuatnya menangis, memecahkan barang, dan lain-lainnya.

"Cuma itu yang gue ingat."

"Kisah lo menyedihkan." Ucapan Jovan sangat menohok di hati Altera.

"Gue tahu."

"Gak usah sedih, ada kemungkinan Alegra udah sadar dari komanya."

"Kalo memang dia udah sadar, kenapa dia gak nyari gue? Apa gue se-gak penting itu di hati dia?"

"Tapi ada juga kemungkinan Alegra udah gak ada di dunia ini, Ter."

"Gak, ucapan lo gak mungkin!! Alegra pasti udah sadar, seandainya dia masih koma, gue gak mau dia pergi selamanya."

"Hidup seseorang gak ada yang tahu, Ter."

"Jadi yang gue lihat di cafe itu Alvero?"

"Bisa iya bisa enggak, karena Alegra punya kembaran yang jelas-jelas mirip banget sama dia. Gue gak tahu yang di cafe itu siapa." Ucap Jovan.

"Gue benci membuka bekas luka yang udah tertutup rapat itu."

"Tapi lo harus, kalo enggak lo gak akan ketemu Alegra selamanya."

"Kayaknya memang itu yang akan terjadi, Jov." Altera memandang Jovan dengan tatapan berkaca-kaca.

BRAK.

BUGH.

BUGH.

Altera terlonjak kaget saat Mahesa membanting pintu cafe tersebut dan memukuli Jovan dengan sepenuh tenaganya.

"Kak Mahesa, cukup!!!!" Altera berteriak dan membiarkan air matanya itu membasahi kulit wajahnya.

DOR.

"KAK MAHESA!!!!" Lalu pandangan Altera menggelap dan tubuhnya melayang. Detik itu juga, Altera ingin kembali ke-sisi-Nya daripada melihat orang-orang terdekatnya terluka.


- - - -

Author ikut tegang


Anyway vote ya

A. lebih banyakin cerita tentang memori Altera

B. Percintaannya lebih banyak

Vote ya, cause... bingung nii

Rewrite The Scars ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang