Epilog

380 11 1
                                    

Seminggu di Canada membuatnya menjadi tahu arti menghargai. Menjadi tahu arti kehilangan. Dia kehilangan Reyno untuk selama-lamanya, itu suatu kepastian. Altera menghembuskan nafasnya perlahan. Ditatapnya Arti dengan seragam SMP khas Indonesia yang melekat di tubuhnya. Adik kecilnya itu terlihat manis dengan rambut ikat kuda dan poni yang sedikit panjang.

"Gimana, Kak?"

"Cantik." Arti tersenyum. Sesuai namanya, kehadirannya membuat hidup Altera lebih berarti dan lebih berwarna.

Vera memutuskan untuk tinggal di Indonesia. Serta Arti dan Altera tetap bersekolah di tempat kelahirannya itu. Vera melihat luka yang mendalam di mata Altera, anak tertuanya. Dia tahu persis kehilangan orang yang dicintai rasanya seperti apa. Karena itu juga Vera pernah menitipkan Altera sejak kematian Tero dalam kecelakaan pesawat. Semua orang menyalahkan Altera, sampai suatu saat hati Vera tergerak untuk mengambil Altera kembali.

Altera yang selalu tersenyum saat bersama Reyno sudah tidak ada lagi. Yang ada hanyalah Altera dengan tatapan kosong menatap jendela, kadang menangis dalam diam seperti orang depresi. Dia sudah seratus delapan puluh derajat berubah. Vera mengerti.

Ada manusia yang sangat pandai menipu. Hingga tawa dan senyumnya membuat kau percaya bahwa dia tidak berduka. Padahal tawanya hilang begitu saja ketika dia sedang sendiri. Padahal banyak tulisannya yang ingin dia tinggal. Semuanya berisi mengapa dan kenapa dan iya, dia rasanya ingin mati. Ada manusia yang tertipu.

Mungkin dia tidak ingin orang lain tahu tentang apa dukanya dan mengapa ia berduka. Dia hanya ingin meninggalkan tawanya sebelum ia benar-benar tiada.

Iya, ada rasa sakit yang tak dapat dijelaskan. Hanya karena ia tak terlihat.

- - - -


Lima tahun kemudian


Gadis itu turus dari mobil dengan dress yang tidak ketat maupun longgar di tubuhnya menggunakkan sepatu heels tinggi dan tas tenteng yang berwarna serba hitam di depan sebuah gerbang sekolah. Altera melepas kacamata hitamnya, sudah banyak hal berubah di sekolah lamanya itu. Gerbang yang semula berwarna hijau sudah dicat menjadi warna cokelat tua.

Sekelebat memori datang ke dalam ingatannya. Pertama kali dia datang ke sekolah ini hanya untuk mencari cowok ganteng dan tentu dia bertemu dan kebetulan sekelas dengan Reyno, Marvin yang super nakal, tantangan dari Vanya sampai kematian Reyno berlalu-lalang dalam kepalanya. Altera mengusap air matanya yang akan jatuh, dia tidak mau hancur lagi karena ingatan lama.

Altera kembali naik ke mobil hitamnya dan melaju membelah jalanan kota yang sepi hari itu. Mampir ke toko bunga di pinggir jalan dan melaju ke makam Reyno berada.

"Hai, Reyno. Apa kabar? Maaf gue jarang ke sini. Gue gak bisa ngeliat lo yang sekarang udah jadi tanah. Gue takut, Rey. Gue takut hancur lagi." Air matanya menetes tetapi segera dihapusnya, dia tidak mau Reyno merasakan kesedihannya.

"Tadi gue ke sekolah lama kita. Suasananya masih sama. Masih hangat dan berisik kayak pasar. Masih banyak cowok-cowok alim yang kehasut jadi nakal kayak lo." Altera menghapus air matanya lagi.

"Dulu, gue bahagia banget ada lo. Tapi emang ya, kebahagiaan itu seperti pasir yang pada akhirnya akan terbawa ombak juga. Walau waktu kita singkat, gue bersyukur masih bisa kenal sama lo. Lo yang bisa bikin gue ngelupain cinta pertama gue, Alegra. Katanya cinta pertama susah dilupain kan ya? Kok ini semudah itu. Jangan-jangan lo pake pelet ya, Rey?" Altera tertawa sumbang. Bagaimanapun dia tidak bisa bahagia. Reyno yang membawa kebahagiaannya.

"Ini ada bunga buat lo, walaupun lo cowok ya. Gue pamit dulu ya, Rey. Doain gue terus ya, biar bisa bahagia kayak dulu. Walau gue gak tau caranya gimana. Bye, Rey. See you soon." Altera pergi meninggalkan semuanya di belakang, bagaimana pun juga ia harus terbiasa. Terbiasa kehilangan. Terbiasa tersakiti. Mungkin memang ini jalan yang terbaik untuknya.

Altera tahu, Reyno dan Jovan bukan cinta pertama maupun terakhirnya. Tapi setidaknya Altera tahu bahwa mereka pernah singgah di hatinya untuk sementara dan menghadirkan tawa yang tak dapat diulang kembali.




- T H E  E N D -




DAN.. IYA! CERITA INI SELESAI.

MAKASIH BANYAK YA BUAT YANG UDAH MAU BACA DARI AWAL SAMPE AKHIR, BUAT YG UDH SETIA VOTE N COMMENT, BUAT YG SLALU SETIA NUNGGUIN AUTHOR UPDATE.

Makasih banyak pokoknya buat kalian semua. Tanpa kalian, cerita ini gak akan menjadi cerita. Tanpa kalian, gak ada yang namanya semangat update.

Maaf kalau masih ada kesalahan kata atau penulisan ya.

Untuk sequel, rencananya ada. Cuma bukan cerita tentang Altera lagi ya. (Belum pasti, doakan saja (: semoga ada)

Terima kasih semuanya, luv u lots ❤❤❤

Rewrite The Scars ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang